LAMPUNG (15/5) - Anggota Komisi V DPR RI Abdul Hakim meminta pemerintah meninjau kembali rencana Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan RI untuk menambah 51 pesawat latih baru di tahun anggaran 2015.
"Apakah pengadaan pesawat latih baru tersebut memang sudah melalui studi cermat? Apakah memang harus dengan pengadaan baru alih-alih perbaikan pesawat yang sudah ada? Terutama jika ini untuk menjawab masalah penumpukan siswa penerbang yang kabarnya mencapai 422 orang itu," ujar Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI tersebut melalui siaran persnya, Jumat (15/5).
Menurut Hakim, peninjauan kembali alokasi anggaran perlu dilakukan karena ia juga menerima laporan adanya inefisiensi anggaran dalam pengelolaan pendidikan penerbang.
"Subsidi pemerintah untuk pendidikan penerbang seharusnya dapat menghasilkan 120 penerbang tiap tahun, namun kenyataannya hanya bisa menghasilkan 60 penerbang tiap tahun. Yang perlu dikaji apakah masalahnya di ketiadaan sarana seperti pesawat latih atau pada sistem pendidikan penerbangnya?" ujar Anggota DPR RI empat periode asal Lampung itu.
Sebelumnya BPSDM Perhubungan merespon kebutuhan 400-600 orang penerbang di Indonesia dengan memunculkan program pengadaan sarana dan prasarana pendidikan penerbang. Pengadaan tersebut antara lain untuk 25 pesawat latih mesin tunggal high wing, 11 pesawat latih mesin ganda, dan 15 pesawat latih helikopter.
Selain mengajukan pesawat latih baru, BPSDM Perhubungan juga mengajukan pengadaan 2 full flight simulator di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, pengembangan fasilitas pendidikan di Loka Pelatihan dan Pendidikan Penerbang (LP3) Banyuwangi, serta subsidi rekrutmen 120 siswa penerbang. Pesawat latih tersebut diantaranya jenis Piper Warrior III, Cessna 172, dan Helli Bell 206.
Hal ini, menurut pihak BPSDM Perhubungan Deddy Dharmawan, untuk menjawab kebutuhan penerbang Indonesia yang masih jauh dari jumlah ideal 600 penerbang, bersamaan dengan fakta adanya penumpukan 422 siswa penerbang STPI Curug dan 60 siswa LP3 Banyuwangi.
Keterangan Foto: Anggota Komisi V DPR RI, Abdul Hakim.
Sumber: Humas PKS Lampung