24 Maret 2016

PKS Desak Komite Nasional Keuangan Syariah Segera Terbentuk


Jakarta (22/3) -- Pengurus Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuinteklh) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Handi Risza menyatakan keinginan Pemerintah untuk membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), merupakan angin segar bagi untuk memacu perkembangan keuangan Syariah.
“Tapi hingga hari ini, belum ada perkembangan mengenai KNKS tersebut. Pembentukan KNKS menjadi sangat penting dan strategis, mengingat dipimpin langsung oleh Presiden, dengan anggota Menteri terkait, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” kata Handi di Gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2016).
KNKS, lanjutnya, diharapkan bisa membuat terobosan guna mendorong perkembangan industri keuangan syariah nasional yang cenderung stagnan beberapa tahun terakhir.
“Perkembangan perbankan syariah dalam beberapa tahun terakhir mengalami perlambatan. Pangsa pasar perbankan syariah mencapai 4,89 persen pada akhir tahun 2014. kemudian turun ke angka 4,67 persen pada bulan Maret-April 2015,” ujar Handi.
Kondisi terakhir, kata Handi, pangsa pasar perbankan syariah kembali naik menjadi 4,87 persen pada akhir tahun 2015. Jika dilihat secara tahunan, perkembangan pangsa pasar perbankan syariah mengalami penurunan, dari 4,89 persen menjadi 4,87 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,02 persen.
“Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) sekitar 12 dan jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sekitar 22. Dengan total penguasaan aset sebesar Rp296.262 miliar. Kondisi ini, jauh dari target yang pernah disusun oleh Bank Indonesia,” ungkapnya.
Berdasarkan cetak biru pengembangan perbankan syariah Indonesia yang disusun oleh Bank Indonesia pada tahun 2007, kata Handi, tercapainya pangsa pasar perbankan syariah yang cukup signifikan pada akhir tahun 2015 sekitar 15 persen.
“Perkembangan Industri Keuangan non Bank (IKNB) Syariah, juga mengalami perkembangan yang sama. Pangsa pasar IKNB Syariah berdasarkan aset yang dimiliki mencapai 3,86 persen bila dari total market share IKNB Syariah tersebut, industri Asuransi Syariah masih mendominasi jumlah market share mencapai 5,3 persen,” kata Handi.
Handi menyebut, industri keuangan syariah bisa memainkan peran yang lebih besar ditengah perlambatan ekonomi nasional saat ini. Keberadaan KNKS nantinya bisa melakukan intervensi terhadap kebijakan dan regulasi yang masih menghambat. "Salah satunya mendorong rencana pembentukan Bank Syariah BUMN dan merger perbankan Syariah, sehingga asset perbankan syariah bisa besar,” ujar Handi.
Dengan demikian, kata Handi, itu meningkatkan akses dan menyediakan berbagai moda pembiayaan, termasuk pembiayaan infrastruktur dengan permodalan yang lebih besar.
Oleh sebab itu, katanya, kita bisa mengejar ketertinggalan dari Industri keuangan Syariah Malaysia yang sudah punya pangsa pasar 15 persen.
“KNKS juga harus bisa mendorong terbangunnya sistem keuangan syariah, dengan mensinergikan industri perbankan, non perbankan, lembaga zakat dan waqaf serta keuangan mikro. Sehigga mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.
Keterangan Ilustrasi: Kader PKS Perempuan

22 Maret 2016

Pelepas Lelah Korps Satuan Tugas Keadilan Jawa Tengah


Korps Satuan Tugas Keadian atau yang familiar di sebut di kalangan kader Partai Keadilan Sejahter KORSAD menyelenggarakan agenda yang tidak sebagaimana biasanya. Selama ini ketika berbicara megenai KORSAD PKS yang terbayangkan adalah agenda yang penuh dengan fisik dan berat, namun Ahad, (20/3) KORSAD PKS Jawa tengah mengadakan agenda Family Gathering.

Agenda yang melibatkan seluruh anggota KORSAD beserta keluarga ini jauh dari agenda fisik dan agenda yang melelahkan. Suasana dalam Family Gathering KORSAD PKS Jawa tengah penuh dengan rasa kehangatan dan kekeluargaan.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah, KH Kamal Fauzi menyampaikan dihadapan keluarga besar KORSAD PKS Jateng, dalam menjalankan aktifitas dan tugas, tentunya akan menemui kebosanan dan kelelahan mengingat aktifitas KORSAD yang harus siap siaga apapun yang terjadi, maka keluarga harmonis adalah solusi atas permasalahan tersebut.

Kamal menegaskan dalam membentuk keluarga harmonis, pasangan suami-istrilah yang bertindak sebagai aktor utama. Suami - istri harus bisa saling berbagi peran, saling memahami, saling menunjukkan rasa cinta kepada pasangan.

Disela-sela acara Amir Darmanto, Komandan KORSAD Jawa Tengah menyampaikan perihal diselenggarakannya agenda ini. bentuk pembinaan rutin kepada anggota dan seluruh keluarganya serta meningkatkan semangat kebersamaan dan soliditas juga sebagai sarana komunikasi dan saluran aspirasi dari para anggota mengingat peran mereka sebagai ujung tombak dalam aktifitas pengaman kegiatan.

Acara yang berlangsung, Ahad (20/3) di kawasan Wisata Rawa Permai Kec. Tutang Kab. Ungaran ini juga menghadirkan pembicara dari Trasco Jateng. Selain materi yang berjudul "Pasangan kita adalah cermin perbutan kita" juga disajikan berbagai game keluarga dan pembagian aneka doorprice menarik.

21 Maret 2016

Mentoring Petani ala PKS Boyolali


Boyolali (20/3) - Kata mentoring sudah tidak asing dalam dunia pendidikan. Mentoring biasanya merupakan kegiatan asistensi agama Islam. Namun bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Boyolali, mentoring kali ini dibuat berbeda, yaitu mentoring petani.

Pada Minggu (20/3), bertempat di Aula Lt 2 kantor DPD PKS Boyolali, berkumpullah 41 petani dari berbagai kecamatan di Kabupaten Boyolali. Mereka datang dalam acara mentoring petani PKS Boyolali. Seperti halnya mentoring, petani tersebut dikelompokkan dalam 4 jenis kelompok usaha pertanian yaitu tanaman pangan, hortikultura, pengolahan hasil pertanian dan peternakan. Masing-masing kelompok  didampingi oleh pementor. Pertemuan mentoring dilaksanakan minimal sebulan sekali. "Mentoring petani ini adalah program PKS untuk petani, target peserta mentoring adalah meningkatkan kapasitas, kualitas dan level usaha Petani" Terang Wawan selaku koordinator mentoring petani.

Salah satu peserta dari Ampel, Joko Purnomo menuturkan, "Saya di rumah beternak sapi. Senang ikut mentoring ini karena membahas masalah teknis petani" Petani merasa terbantu dengan program ini.

Bagi petani yang belum bergabung dengan mentoring petani dapat mendaftar melalui kantor DPD PKS. "Kami berkomitmen untuk memajukan pertanian di Kabupaten Boyolali. Di tengah perhatian pemerintah yang kurang terhadap petani maka PKS akan selalu bersama petani " Pungkas Nur Arifin selaku Wakil Ketua DPD PKS Boyolali.

[Opini] Masih Perlukah Rangking Buat Anak Sekolah Dibuat?


Boyolali (19/3) - Sabtu (19/3) ada penerimaan rapor. Salah seorang wali murid tampak begitu ceria. Bukan. Bukan karena anaknya juara kelas. Si anak menempati peringkat ke-22 dari dua puluh enam siswa. Sebuah peringkat yang tidak memuaskan bagi sebagaian orang, tapi tidak bagi bapak ini. Kebahagiaannya bukan pada peringkat berapa anaknya berada tapi pada kemajuan perkembangannya yang cukup signifikan. Dengan itu beliau berharap tahapan selanjutnya bisa lebih baik sehingga jarak dengan teman-temannya tidak jauh, syukur bisa melampaui.

Belum sempat bunga kebahagiaan itu berkembang, tiba-tiba ada yang merontokkan. Salah seorang wali murid dengan bangga menceritakn nilai anaknya yang rata-rata 9. Mendengar itu saja sudah cukup membuat hati iri apalagi yang ini ditambah dengan pertanyaan ranking berapa anaknya? Bunga kebahagiaan itu seketika layu. Tentu saja orang tua yang anaknya berprestasi tidak bermaksud pamer atau menyinggung karena obrolan semacam itu hal yang wajar.

Sungguh, rapor tidak akan pernah sanggup menggambarkan kecerdasan anak. Potensi kecerdasan mereka terlalu murah jika hanya dihargai angka-angka di kertas. Ada banyak kecerdasan yang tidak terwakili peringkat rapor. Ini yang semestinya dipahami, terutama orang tua sehingga tidak minder kala sang anak nilai akademiknya kurang.

Kesuksesan anak bukan terletak pada tingginya peringkat di kelas. Anak yang tadinya belum bisa baca kemudian bisa, itulah kesuksesannya. Yang kurang sopan, keberhasilannya adalah jika tingkat kesopanannya membaik. Orang tua semestinya tidak membandingkan prestasi anak dengan anak lain. Maksud hati memang memotivasi tapi sejatinya ia sedang meruntuhkan kepercayaan diri anak. Karena secara fitrah tidak ada orang yang suka dibandingkan dengan orang lain. Kalau mau membandingkan, bandingkanlah anak dengan prestasi terbaik anak bersangkutan.

Cerita tadi membuat saya berfikir lama, masih perlukah ranking dibuat?

Oleh: Andi Ardianto (Praktisi pendidikan)

Sudahkah Kau Siapkan Kain Kafanmu?


Adalah sang ulama besar Imam Al Ghazali yang sudah menyiapkan kain kafannya jauh sebelum kematiannya tiba. Adalah beliau yg sudah mandi besar, memotong kuku, merapikan rambut dan berwudhu setelah sholat subuh dan mengatakan pada putranya, "Nak, tolong bantu bapak memakai kain kafan ini." Setelah selesai beliau pun berbaring menghadap kiblat, bersyahadat dan kembalilah ruhnya kepada kekasihnya dengan penuh kelembutan.

Adalah kita yang tahu tapi sering lupa bahwa hanya kain kafan 12 meter dari nikmat dunia yg akan menemani kita di dalam kubur. Kain kafan yang pembeliannya diambilkan dari harta si mayit. Dari harta kita, bukan hadiah atau sedekah. Saat hidup semua yang kita beli pasti kita pilih yang paling pas di hati. Kita benar-benar ingin nyaman saat memakainya. Maka sudahkah kita menyiapkan kain kafan di almari sebagai pengingat bahwa hanya itu bagian dunia yang bisa kita bawa ke alam kubur? Dengan itu kepekaan hati akan datangnya kematian akan lebih terasah. Adalah kita yang malah takut membayangkan kain kafan sudah siap di almari pakaian. Lalu kesiapan hati seperti apa yg sudah kita miliki untuk menyambut tamu yang semakin dekat kedatangannya ini? Dan pasti kian dekat. Pasti.

18 Maret 2016

Sambut Milad ke-18, Fraksi PKS Selenggarakan Lomba Baca Kitab Kuning


Jakarta (17/3) - Dalam rangka menyambut Milad Partai Keadilan Sejahtera ke-18 di Bulan April mendatang, Fraksi PKS DPR RI meluncurkan Lomba Baca Kitab Kuning bagi para santri/pelajar seluruh Indonesia, di Ruang Pleno Fraksi, Gedung Nusantara 1, Senayan, Jakarta, Kamsi (17/3) pukul 14,00
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menjelaskan lomba ini telah direncanakan sejak lama. Hal ini untuk meningkatkan kecintaan generasi muda Indonesia pada khazanah ilmu islam yang langsung bersumber dari rujukan utamanya, dimana telah berpuluh-puluh tahun telah dipelajari di seluruh pesantren di Indonesia.
“Lomba ini sudah sejak lama kami rencanakan. Karena PKS adalah partai dakwah yang sangat akrab dengan khazanah agama, termasuk kitab kuning. Ini juga cara PKS menjunjung tinggi ulama salaf dan warisannya agar tetap memiliki tempat mulia di kalangan generasi muda,” tutur Jazuli yang juga merupakan Anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PKS.
Lomba Baca Kitab Kuning PKS ini diperuntukkan bagi kalangan muda yang berusia 15-25 tahun, atau minimal Pendidikan Aliyah. Untuk dapat mendaftarkan diri pun, para santri/pelajar tersebut harus mendapatkan rekomendasi dari pimpinan pesantren, baik Kyai, Tuan Guru, maupun Ustadz/dzah.
“Bangsa Indonesia sangatlah dijiwai oleh nilai-nilai agama dan religiusitas. Sehingga, khazanah ilmu keagamaan, seperti Kitab Kuning ini harus terus dikembangkan di tengah masyarakat dan dipelajari terus khususnya bagi anak-anak muda,” jelas Ketua Fraksi yang fasih berbahasa Arab ini.
Sebelumnya, tambah Jazuli, Fraksi PKS pernah menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Peranan Santri dalam Bingkai Kebangsaan dalam rangka Hari Santri 22 Oktober. Oleh karena itu, Lomba Kitab Kuning ini adalah satu rangkaian yang tak terpisahkan dari kegiatan tersebut.
"Melalui lomba ini sekaligus kita ingin agar bangsa Indonesia tidak melupakan ruh kebangsaan kita sebagai bangsa yang relijius, dimana ulama dan santri memiliki peran dan kontribusi luar biasa dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan," papar anggota DPR tiga periode lulusan Pesantren Salafiyah dan Universitas Muhammad Ibn Su’ud Arab Saudi ini.
Sebagai informasi, pendaftaran Lomba Baca Kitab Kuning PKS ini telah dibuka sejak 14 Maret 2016 silam hingga 6 April 2016. Kitab yang dibaca adalah Kitab Fathul Mu’in karya Syeikh Ahmad Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Ma’bari Al-Malibari Al-Fananni Asy-Syafi’i.
Juara pertama adalah Umroh ke tanah suci Mekkah, sedangkan juara II dan III berturut-turut mendapatkan hadiah 20 juta rupiah dan 15 juta rupiah. Hadir sebagai Juri Nasional adalah K.H. Syuhada Syarkun, S.Ag, M.HI (Pesantren Salafiyah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur); Dr. K.H. Ahzami Sami'un Jazuli, M.A. (Pengasuh Yayasan Pendidikan Darul Hikmah Jati Asih Bekasi, Jawa Barat); dan Dr. K.H. Muslih Abdul Karim, M.A. (Dewan Syariah Pusat PKS dan Pengasuh Pesantren Baitul Quran Depok, Jawa Barat). Sedangkan Juri Kehormatan, hadir Habib Dr. Salim Segaf Al-Jufri sebagai Ketua Majelis Syuro PKS.
Keterangan Foto: Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini

17 Maret 2016

Santika Boyolali, Keanggunan dan kelembutannya Tidak Menghalanginya Bersikap Tegas, Cekatan dan Sigap


Boyolali (15/03) - Dibalik keanggunan dan kelembutannya, tampak sikap yang tegas, cekatan dan sigap. Itulah yang terlihat dari 12 anggota Santika Boyolali yang bertugas melakukan pengamanan acara Majelis Inspirasi Keliling Negeri, Selasa (15/3). Acara yang dihadiri oleh Ustadzah Peggy Melati Sukma (Teh Peggy) ini bertempat di Desa Doplang Kecamatan Teras Boyolali berlangsung dengan meriah.

Santika merupakan satuan tugas yang terdiri dari kader-kader wanita di bawah naungan Partai Keadilan Sejahtera. Untuk masuk menjadi anggota Santika tidaklah mudah. Seorang wanita atau akhwat (sebutan bagi kader wanita) harus melalui serangkaian pelatihan baik fisik maupun mental. Sehingga ketika bertugas, seorang anggota Santika akan bersikap tegas dan sigap dalam pengamanan.

Rinawati selaku Ketua Santika Boyolali mengatakan bahwa Santika dibentuk sebagai keinginan kader akhwat Boyolali untuk berkhidmat kepada masyarakat. "Biasanya kegiatan masyarakat yang hanya khusus untuk wanita, panitia kesulitan mencari regu pengamanan. Untuk itu Santika siap membantu kegiatan pengamanan untuk kegiatan-kegiatan tersebut." Tuturnya.
 
Salah satu anggota Santika, Winarsih menambahkan "Saya merasa sangat bangga menjadi anggota Santika karena dapat terus bekerja dan berkhidmat untuk masyarakat" Tuturnya ketika ditemui di sela-sela acara.

"Acara tersebut berlangsung lancar. Semuanya tidak lepas dari bantuan teman-teman Santika. Walaupun mereka anggun tapi mereka begitu sigap mengamankan dan mengatur jalannya acara." Tutur Dwi Marsudi selaku penanggung jawab acara.

Aher: PLTA Cisokan akan Jadi Terbesar dalam Sejarah Indonesia


Bandung Barat (17/3) – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjelaskan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) adalah yang pertama dan akan yang jadi terbesar di Indonesia.

“Ini adalah sebuah energi baru dan terbarukan, yang tentu sumber dayanya di Jawa Barat sangat memadai yaitu sumber daya air. Ini akan jadi PLTA terbesar dalam sejarah PLTA di Indonesia,” ujar Aher saat meninjau proyek pembangunan PLTA UCPS di kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Rabu lalu (16/3/2016).

PLTA UCPS berkapasitas 4 x 260 Megawatt (MW) ini direncanakan mulai beroperasi penuh secara komersil tahun 2020 mendatang.

"Tadi sudah keliling - keliling yah, ke bendung atas. Dari situ juga terlihat bendung bawah. Kedepan dari dua bendung ini akan hadir Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Disebut dengan PLTA Upper Cisokan. Ini teknologinya unik, bendungnya kecil, dua bendung atas dan bawah. Ada pembangkitan, ada pompa balik,” ungkap Gubernur Aher.

PLTA Cisokan diharapkan dapat menambah pasokan energi pada saat beban puncak, sebagai fasilitas pembangkitan cadangan (stand by) jika terjadi penurunan kapasitas pada jaringan dan membantu mengatur frekuensi sistem keseluruhan antara 49 dan 51 Hz.

“Mudah - mudahan ini kedepan menjadi energi baru yang dapat memenuhi kebutuhan di Indonesia, kebutuhan Industri, rumah tangga, untuk macam - macam kebutuhan. Ini masuk kedalam program 35.000 megawatt elektrik volume nasional," tambahnya.

Diketahui, dengan dua bendungan yang ada, air dari lower reservoir dipompa ke upper reservoir menggunakan sisa energy thermal (base load) yang diambil dari sistem interkoneksi Jawa – Bali saat beban rendah pada tengah malam atau pagi hari.

Kemudian, pada saat beban puncak (peak load) antara pukul 17:00 – 22:00, air dialirkan dari upper reservoir ke lower reservoir melalui dua buah terowongan (headrace tunnel) dan pipa pesat (penstock) menuju powerhouse untuk menghasilkan energi listrik.

16 Maret 2016

Aktivis Workaholic itu Tak Sempat Rayakan Ulang Tahunnya



Boyolali (16/3) - Workaholic adalah sebutan bagi orang yang semangat kerjanya tinggi bahkan sampai pada gila kerja. Kesan itulah yang melekat pada Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Achmad. Tentunya workaholic beliau adalah bekerja untuk dakwah. Aktivitasnya sebagai pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Karanggede dan Ketua DPD PKS Boyolali menuntutnya pergi pagi dan pulang larut malam.

Seperti pagi ini beliau sudah berada di Kantor DPD PKS Boyolali untuk beberapa agenda. Hari ini adalah hari yang spesial baginya karena hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 38. Tidak ada tumpeng dan tidak ada perayaan. Saat diberikan ucapan selamat ulang tahun beliau berkata "Saya sudah merayakannya tadi malam dengan tahajud bersama istri."

Keterlibatan beliau dalam dakwah ini sudah berlangsung lama sejak masih SMA. Kariernya mulai melejit ketika menjadi Sekretaris Umum DPD PKS Boyolali selama 2 periode. Dan mulai tahun ini beliau terpilih sebagai Ketua DPD PKS Boyolali.

Ketika ditanya apakah harapannya ke depan bagi PKS boyolali. Pria paruh baya ini menghela nafas panjang, wajahnya tertunduk, seakan sedang memikul beban yang sangat berat. Dengan lirih beliau berkata "Saya ingin kader PKS Boyolali solid dalam bingkai ukhuwah islamiyah yang indah."Tuturnya. Walaupun kondisi politik sedang tidak menguntungkan bagi PKS, bapak tiga anak ini yakin dengan dukungan kader PKS akan memenangkan dakwah di Boyolali.

Di akhir perbincangan, beliau berpesan supaya seluruh kader PKS meningkatkan maknawiyahnya dan memaksimalkan kerja khidmat untuk rakyat. Sugeng milad Ustadz... Barokallahu fii umrik...

Kajian ala Konser



Oleh: Ust. Andi Ardianto (Pengasuh Ponpes Insan Cendekia)

Sebuah konser artis papan atas bisa menelan dana ratusan juta hingga milyaran rupiah. Baik untuk fee, panggung, akomodasi dan keperluan lainnya. Dan banyak yang tidak eman-eman mengeluarkan dana besar untuk mewujudkannya.

Alasannya sederhana, kian terkenal yang diundang semakin banyak yang akan datang. Itu artinya pemasukan akan setimpal bahkan berlebih. Pamor penyelenggara pun meningkat yang ujungnya juga menguntungkan.

Dan demi melihat artis idola, banyak penonton yang rela menembus jarak dan dana tidak sedikit. Ada kepuasan tersendiri ketika menyaksikannya.

Lalu apa hubungannya dengan kajian?

Bukan pada kemauan penyelenggara menggelontorkan dana besar mengundang pembicara terkenal tapi pada soal gaya.

Coba saja tengok kajian yang diisi tokoh nasional, jumlahnya hampir dipastikan membludak. Sementara untuk kajian rutinnya sepi. Padahal kalau mau jujur pada kajian rutin inilah ilmu kita akan kokoh. Tidak jarang kualitas pengisi kajian rutin pun sangat jauh di atas pembicara tersohor.

Tulisan ini bukan mencela mereka yang hanya datang ketika tokoh terkenal saja yang mengisi tapi lebih pada keprihatinan pada sepinya kajian rutin pada beberapa tempat. Sesekali tokoh nasional memang perlu dihadirkan sebagai penyemangat tapi yang lebih mendasar adalah kemauan kita dalam menuntut ilmu secara rutin.

Belajar Ikhlas dari Tukang Parkir


Karanganyar - Pria paruh baya itu tampak sibuk kesana kemari dengan peluit dimulutnya. Gerakannya tampak gesit dan cekatan mengatur lalu lalang kendaraan dan mobil yg akan parkir di Pasar Wisata Tawangmangu. "Terus..., lurus..., kiri..., kanan..." demikian biasanya dia memberi aba-aba kepada pengunjung yg akan parkir.

Mas Joko, begitu nama pria itu biasa disapa. Mas Joko adalah tukang parkir di
Pasar Wisata Tawangmangu. Mas Joko saya temui di sela- sela jalan-jalan. Mas Joko biasa bekerja selama 8 jam sehari. Ketika Mas Joko saya tanya apa yang menarik menjadi tukang parkir. Beliau menjawab "Kita bisa ketemu berbagai jenis kendaraan namun hanya bisa mengatur parkirnya saja tidak bisa memiliki" tuturnya.

Demikianlah seharusnya sikap kita terhadap dunia ini. Harta yg kita miliki adalah titipan Allah SWT. Kita hanya berhak mengatur tanpa punya hak memiliki. Seorang ulama besar di Jawa Tengah, Ust Zubeir Syafawi berkata "Letakkan dunia ditanganmu, jangan dihatimu. Kalau merasa berat, berbagilah dengan orang lain." Demikianlah seharusnya kita menyikapi dunia sebagaimana Mas Joko bersikap terhadap kendaraan yg diparkirnya. Sebuah pelajaran berharga dari tukang parkir.


Oleh: A. Fajar (Relawan Literasi)

15 Maret 2016

Untaian Nasihat Mbah Parno


Karanganyar - Pagi yang cerah seiring dengan naiknya sang surya di Tawangmangu yang terletak di Lereng Gunung Lawu. Aku berjalan menyusuri keramaian Pasar Wisata Tawangmangu. Hawa dingin khas pegunungan masih terasa membelai kulit. Terlihat sosok yang menarik perhatianku. Sosok lelaki tua yang tertatih-tatih mendorong gerobak berisi jeriken-jeriken air.


Aku menghampiri sosok lelaki tua tersebut. "Sugeng enjang mbah (selamat pagi mbah)."Sapaku dalam Bahasa Jawa Kromo Inggil. Dengan napas terengah-engah lelaki tua tersebut berhenti dan menoleh kearahku. Terlihat kulit keriput tua tergambar jelas di wajah Beliau. Dengan berkata lirih beliau menjawab "Wonten nopo nak (ada apa nak)?" Jawabnya. "Nak" sebutan yang terasa indah seperti bicara kepada cucunya sendiri. Sosok lelaki tua tersebut adalah Mbah Parno.

Selanjutnya kami bercakap santai. Mbah Parno berusia 69 tahun. Mbah Parno penjual air keliling. Dengan usia yang terbilang sudah tua, beliau berkeliling pasar menjual air dengan gerobaknya. Aku mencoba mengangkat jeriken air yang dibawa Mbah Parno. Perkiraanku beratnya 10 kg. Gerobak Mbah Parno beisi 10 jeriken air. Berarti beliau membawa beban 100 kg setiap dorong gerobaknya. Beban yang sangat berat untuk orang seusia Mbah Parno.


Ketika aku bertanya kepada beliau kenapa diusia senja kok masih kerja berat, ternyata Mbah Parno masih menanggung hidup 7 anggota keluarganya. Setiap hari mbah Parno berkeliling mengantar air ke pelanggan. Satu jeriken airnya dihargai 2 ribu rupiah. Sehari Mbah Parno bisa mendapat rata-rata 100 ribu rupiah. Tentunya uang tersebut tidak cukup untuk kebutuhan keluarganya. Namun beliau menyampaikan "InsyallAh cekap, Allah Moho Sugeh, nyuwun mawon dumateng Alloh, (IsnyaAllah cukup, Allah Maha Kaya, minta saja sama Allah)"Nasihat beliau.


Nasihat yang sangat berharga yang aku dapat dari Mbah Parno.


Oleh: A. Fajar F (Relawan Literasi)

10 Maret 2016

Hari Aspirasi Bagian dari Berkhidmat untuk Rakyat

 
Jakarta – Sekretaris Fraksi PKS DPR RI Sukamta menjelaskan Hari Aspirasi yang diselenggarakan di tiap Hari Selasa adalah bagian untuk menjalankan tema besar PKS dalam rangka Berkhidmat untuk Rakyat.

“Oleh karena itu, kami bertekad untuk menyerap dan menyalurkan aspirasi dari masyarakat. Sehingga, sejak akhir November kemarin, kita meluncurkan Hari Aspirasi, khusus satu hari untuk menerima aspirasi secara langsung dari masyarakat,” jelas Legislator PKS dari Dapil Yogyakarta ini.

Namun demikian, meskipun hanya diselenggarakan satu hari dalam sepekan, masyarakat tetap dapat menyalurkan aspirasinya kepada 40 (empat puluh) anggota Fraksi PKS DPR RI, juga saat reses di daerah pemilihan masing-masing.

“Bahwa kita menyediakan satu hari bukan berarti aspirasi itu hanya diterima satu hari itu saja. Kita akan terus menerima aspirasi tersebut,” tambah Anggota Komisi I ini.

Dengan adanya aspirasi ini, Fraksi PKS ingin memperkaya masukan-masukan bagi perjuangan atas kehendak rakyat di parlemen, melalui komisi-komisi terkait.

“Ketika menerima sampai menyalurkan, kita akan libatkan anggota-anggota terkait. Setelah audiensi ini, akan ada tim manajemen yang akan menindaklanjuti, sesuai dengan aspirasi yang berkembang, baik melalui komisi atau melalui langsung kementerian/lembaga terkait,” jelas Sukamta.

Diketahui, hari ini, Selasa (8/3), Fraksi PKS menerima aspirasi dari beragam kelompok masyarakat tentang beragam hal. Mulai dari aduan guru honorer asal Brebes, masukan dari Forum Pasca Sarjana IPB, hingga LSM Laskar Anti Korupsi Pejuang 45.

9 Maret 2016

PKS Turunkan Puluhan Kadernya Untuk Pimpin Sholat Gerhana

 
Ust Harun Santoso, M.E.Sy saat menjadi imam dan khotib sholat gerhana di Masjid Attaqwa Ngares Teras

Boyolali (9/3) - Hari ini, Rabu (9/3) Indonesia mengalami fenomena alam yang sangat langka, yaitu terjadinya gerhana matahari total. Gerhana matahari total terjadi di sepanjang pulau Sumatra,, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk wilayah Pulau Jawa hanya terjadi gerhana matahari sebagian (parsial), termasuk wilayah Kabupaten Boyolali. 

Meski hanya terjadi gerhana matahari sebagian, PKS Boyolali antusias turunkan puluhan kadernya untuk pimpin sholat gerhana di sejumlah wilayah di Kabupaten Boyolali. Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Achmad saat dihubungi mengatakan bahwa animo masyarakat Boyolali cukup tinggi dalam mengikuti sholat gerhana.

"Menyambut fenomena langka ini, kami berinisiatif bersama dengan masyarakat menggelar sholat gerhana. Setidaknya ada lebih dari 15 kader yang pimpin sholat gerhana di daerahnya masing-masing." Jelas Nur Achmad

"Saya sendiri dapat amanah untuk jadi khotib di Masjid An-Nuur Randusari Teras." Tambahnya.

Dalam amanahnya sebagai khotib, Nur Achmad mengingatkan kepada jamaah untuk bersama-sama memahami fenomena gerhana matahari ini sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

"Hanyalah para ulul albab (orang-orang yang berfikir) yang mampu memahami tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Kita jadikan momentum iini sebagai sarana meningkatkan penghambaan kita kepada Allah SWT." Pungkasnya.

Beberapa pengurus PKS yang pimpin sholat gerhana diantaranya Ketua MPD, Ust Wahyono memimpin sholat gerhana di Masjid Baitul Mukminin Tegalsari Karanggede, Ketua BKPU DPD PKS Ust Totok Wahyono memimpin sholat gerhana di Masjid Assiraj Banyudono, Ketua Bidang Kaderisasi Ust Basuni memimpin sholat gerhana di Masjid Attaqwa Sawahan Ngemplak, Ust Syaifuddin memimpin sholat gerhana di Masjid Al Quddus Mojosongo, Ust Harun Santoso memimpin sholat gerhana di Masjid Attaqwa Ngares Teras dan puluhan kader lainnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Syariah Daerah PKS Boyolali Ust Badruzzaman saat dihubungi terpisah mengatakan bahwa sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, dirinya menghimbau kepada kader dan umat Islam pada umumnya agar memahami fenomena gerhana matahari ini sebagai sarana untuk mengingat dan bertaqorrub kepada Allah, bertaubat, memperbanyak dzikir, doa, dan sedekah. (HSM)

7 Maret 2016

KTT Luar Biasa OKI Momentum Pembuktian Janji Jokowi Soal Palestina




Jakarta (5/3) - Indonesia dipercaya sebagai tempat digelarnya KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tentang Palestina. Kepercayaan ini menjadi momentum Indonesia untuk terdepan upaya kemerdekaan Palestina.

Anggota Komisi I DPR bidang luar negeri Ahmad Zainuddin mengapresiasi dukungan penuh Indonesia terhadap upaya kemerdekaan Palestina. Menurutnya, bukan hanya dukungan penuh, Indonesia juga harus komprehensif dalam memberikan dukungan terhadap Palestina.

"Sesuai janji kampanye, ini momentum Presiden Jokowi untuk membawa Indonesia terdepan soal Palestina, mendorong OKI lebih bertaji memerdekakan Palestina," ujar Zainuddin di Jakarta, Sabtu (5/3).

Dukungan komprehensif yang dimaksud Zainuddin, adalah dukungan total dalam politik dan diplomatik untuk memerdekakan Palestina, misalnya dengan inisiasi road map menuju Palestina merdeka. Sebab selama ini, menurut dia, dukungan yang diberikan kepada Palestina lebih besar pada aspek kemanusiaan. 

Karena itu, politisi PKS ini mengatakan, enam isu yang akan dibahas dalam KTT Luar Biasa OKI harus dalam kerangka strategis menuju Palestina merdeka dengan batas-batas kedaulatan sebelum dijajah Israel.

Dunia Islam yang terwakilkan dalam OKI, lanjut dia, harus tegas mendorong kemerdekaan Palestina yang hakiki, yaitu mendesak Israel keluar dari tanah-tanah Palestina yang dicaploknya sejak tahun 1948 dan bahkan mendesak dunia internasional memberikan sanksi terhadap Israel atas kejahatan kemanusiaan.

"Karena hanya Palestina yang belum merdeka pasca KAA tahun 1959. Padahal Palestina termasuk yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Palestina menanti OKI yang berani. Semoga KTT ini bukan sekadar seremoni," imbuhnya.

Zainuddin melanjutkan, Indonesia harus menunjukkan keberanian dan kepeloporannya soal Palestina di OKI. Sebagaimana Presiden RI pertama Soekarno berjuang untuk kemerdekaan negara-negara terjajah.

"Bagaimana konsep Indonesia tentang Palestina merdeka? Seharusnya bukan sebatas lepas dari Israel, atau Israel tidak lagi meneror warga Palestina. Tapi Israel harus keluar dari tanah Palestina seluruhnya. Kalau sebatas dukung Palestina merdeka tanpa konsep, hari ini saja Palestina tinggal Gaza dan Tepi Barat. Apakah maksudnya Palestina yang merdeka itu kedaulatannya hanya di Gaza dan Tepi Barat?" pungkas politisi asal dapil DKI Jakarta ini.

KTT OKI yang akan digelar 6-7 Maret 2016 merupakan KTT Luar Biasa ke-5 yang diadakan OKI. 'Luar biasa' karena konferensi ini akan dilakukan di luar jadwal konferensi tiga tahunan OKI dan seharusnya baru akan dilaksanakan pada 15-16 April 2016 mendatang di Turki. Namun Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekjen OKI saat pertemuan OKI di Al Jazair meminta agar digelar KTT Luar Biasa dengan agenda khusus masalah Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

Enam isu utama yang akan dibahas yaitu (1) masalah perbatasan Palestina yang terus dianeksasi Israel; (2) nasib para pengungsi Palestina; (3) status Yerusalem Timur; (4) pemukiman ilegal warga Israel di Palestina; (5) keamanan; dan (6) akses terhadap air bersih.

KTT ini diharapkan menghasilkan resolusi OKI tentang isu Palestina-Israel, dan deklarasi mengenai langkah-langkah yang harus diambil setiap negara dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang sifatnya mengikat secara moral meski tidak ada sanksi.

6 Maret 2016

Yang Ku Tahu dari Kader PKS


Oleh: Abu Ibrahim K.

Ketika kita bertanya kepada masyarakat tentang PKS, maka jawabannya PKS adalah partai politik. Memang benar PKS adalah salah satu partai politik di Indonesia. Namun bagi saya, PKS bukanlah sekedar partai politik. Mungkin banyak yang berpendapat nggak ada bedanya PKS dengan partai lain atau ada yang mengatakan beti (beda tipis) alias sama saja. Namun sekali lagi saya katakan PKS beda dengan partai lain.

Sejarah Politik
PKS lahir seiring dengan bergulirnya reformasi setelah jatuhnya rezim Soeharto yang telah berkuasa 32 tahun di Indonesia. Tepatnya Tahun 1998 PKS berdiri di Indonesia. Namun kelahiran PKS sesungguhnya diawali oleh purifikasi gerakan tarbiyah di Indonesia sejak Tahun 1980an. PKS lahir melalui rahim tarbiyah yang ada di Indonesia. Sebelum lahir PKS, para aktifis tarbiyah ini bekerja dalam keheningan dan sosial kemasyarakatan. Melalui yayasan, sekolah, pondok pesantren, dll. Namun backbone lahirnya PKS adalah melalui gerakan di dalam Kampus. Dalam Buku “Gerakan Perlawanan dari Masjid Kampus” karya Andi Rahmat, para aktifis dakwah melakukan pembinaan di dalam kampus.
Kemunculan PKS pada awalnya mampu memberikan warna politik di Indonesia. Gerakan dan maneuver politiknya membuat PKS menjadi partai tengah yang diperhitungkan. Jargon politik bersih, peduli dan profesional pada tahun 2004 mencuri perhatian publik. PKS yang hadir terdepan setiap kali ada bencana, kesederhanaan pejabat partainya, dan perlawanannya terhadap prilaku korup mendongkrak suara PKS menjadi 7-8% di beberapa kali pemilu.
Namun akhir-akhir ini banyak terjadi insiden dalam tubuh PKS. Kasus LHI yang merupakan presiden PKS dalam kasus korupsi impor daging sapi, kasus suap dan bansos di SUMUT oleh Gatot Pujo Nugroho yang merupakan kader PKS membuat citra PKS hancur. Walaupun dalam kasus tersebut sangat kecil dibandingkan dengan partai lain. Namun publik sudah terlanjur menjustifikasi PKS sama dengan partai lain. Media mengambil peran yang penting dalam membangun persepsi publik. Maka tidaklah heran ketika partai yang juara korupsi di Negeri ini justru menjadi pemenang pemilu. Distorsi persepsi inilah yang menjadi tantangan PKS
Ditengah-tengah distorsi persepsi publik ini, saya menilai PKS sangat berbeda dengan partai lain. Setidaknya berdasarkan penilaian subyektif saya dan yang saya rasakan.

Pembinaan Kader
PKS adalah partai politik yang tidak mengandalkan figuritas. Namun aset utama PKS adalah kader. Itulah mengapa PKS sering menyebut dirinya partai kader. PKS memang melakukan pembinaan terhadap kadernya melalui halaqoh pekanan. Pembinaan PKS terhadap kadernya dilakukan sepekan sekali. Biasanya sekitar 10-20 kader PKS dibina oleh satu orang. Dan itu dilakukan terhadap jutaan kader PKS diseluruh pelosok Indonesia. Kita bisa bayangkan bagaimana resource yang dimiliki PKS. Tentunya diperlukan SDM, Finansial, sistem kerja, administrasi dll yang sangat besar dan rumit.
Dan yang mengherankan, administrasi pembinaan kader PKS sangatlah rapi dan lengkap. Semua prosedur halaqoh (pembinaan) kader PKS, capaian kualitas kader tercatat dengan rapi.
Bagaimana dengan finansial yang dibutuhkan untuk pembinaan kader. Sangat besar sekali. Untuk biaya penyelenggaraan, konsumsi, pembinaan administrasi dll. Saya bisa katakan pembinaan kader PKS lebih dahsyat dan lebih sistematis dibandingkan dengan sistem pendidikan di Indonesia. Pertanyaan saya adalah adakah partai lain yang melakukannya?
Maka tidaklah mengherankan bagi saya ketika PKS sangat solid, disiplin dalam kadernya. Juga tidaklah mengherankan ketika terjadi suksesi kepemimpinan PKS belangsung elegan dan smooth. Jauh dari kesan saling berebut dan berambisi. Ketika LHI sebagai presiden terkena kasus, PKS dengan sangat cepat dan mudah mengganti pucuk kepemimpinan tanpa menimbulkan gejolak.

PKS dan Bencana Alam
Dimanapun terjadi bencana alam maka disitu ada PKS. Icon inilah yang pertama kali tertanam dari citra PKS. Walaupun akhirnya banyak ditiru oleh partai lain, tapi masifnya dan kesadaran kader PKS akan tanggap bencana tidak dapat ditiru oleh partai lain. Banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran dll kader-kader PKS senantiasa terdepan membantu tanpa menunggu instruksi dari DPP PKS. Bahkan ketika bencana terjadi di luar negeri PKS berusaha turut membantu. Kita mungkin masih ingat gerakan “one man one dolar for Palestine” digagas PKS ketika Palestina diembargo dunia.
Kenapa kesadaran kader-kader PKS begitu tinggi tentang tanggap bencana? Ternyata PKS mewajibkan kadernya mengikuti  pelatihan 1 tahun sekali bagi seluruh kadernya. Pelatihan tersebut  adalah “mukhoyam”. Mukhoyam adalah perkemahan selama 3 hari dimana kader PKS dididik dan dilatih untuk kesiap siagaan dan jiwa keprajuritan. Tidak terlepas juga latihan fisik atau jasadi. Dan mukhoyam ini wajib diikuti kader PKS seluruh Indonesia. Kita bisa bayangkan berapa dana yang dihabiskan, SDM yang dikerahkan oleh PKS. Adakah partai lain yang melakukannya?

Hal-hal sepele dari PKS
Setahun lalu menjelang Bulan Romadhon PKS mengeluarkan instruksi internal kepada kadernya,  agar mengembalikan barang yang dipinjam. Ketika musim liburan sekolah PKS mengeluarkan intruksi untuk mengajak liburan keluarganya. Pada kesempatan lain PKS juga mengintruksikan agar kadernya aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan memberikan hadiah kepada tetangga.
Dalam hal memberikan perhatian kepada jasadiyah dan fisik , PKS meminta kadernya untuk berolah raga minimal 1 kali dalam seminggu. Bahkan kegiatan itu disebutkan dalam karakter yang harus dimiliki oleh kader. PKS bahkan menciptakan senam PKS sebagai fasilitasi kepada kader untuk berolah raga.
Dalam urusan rumah tanggapun PKS memberikan perhatian kepada kadernya. PKS bahkan mencarikan jodoh kepada kadernya yang akan menikah. Bahkan dalam struktur PKS ada lembaga yang tugas dan fungsinya menjodohkan (munakahat).
Bagi orang lain mungkin hal ini sepele. Mungkin ada yang berkata “masak partai politik mengurusi hal-hal yang sepele”. Namun bagi kami justru yang sepele inilah nilai lebih dari PKS. Kalau hal-hal yang sepele saja PKS memberikan perhatian apalagi dalam hal besar bernegara. Adakah partai lain yang melakukan hal sepele seperti yang dilakukan PKS?
      Bagi saya PKS sangat berbeda dari partai lain. PKS bukan hanya partai politik, Namun PKS adalah miniatur kehidupan berbangsa dan bernegara. PKS bukan hanya partai politik tapi PKS adalah dakwah, PKS adalah tarbiyah.   

2 Maret 2016

Fraksi PKS Terdepan Usung Gerakan Parlemen Bersih Narkoba


Jakarta – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini tegaskan fraksinya akan terdepan dalam mengusung Gerakan Parlemen Bersih Narkoba.
Hal itu disampaikan Jazuli saat menerima Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) hari ini, Senin (29/2), untuk melakukan tes urine sebagai bentuk pemberantasan terhadap bahaya narkoba di lingkungan parlemen.
“Tes urine yang dilakukan oleh Fraksi PKS ini sebagai bagian untuk menegaskan bahwa PKS terdepan dalam mengusung Parlemen Bersih Narkoba. Kita harus melaksanakan hal itu mulai dari diri sendiri, dari fraksi kita sendiri,” jelas Anggota Komisi Hukum DPR RI ini.
Diketahui, tes urine ini telah dilakukan sebanyak tiga kali kepada 40 (empat puluh) anggota dan 24 (dua puluh empat) Tenaga Ahli Fraksi PKS DPR RI. Pada 2015, Fraksi PKS telah melaksanakan tes urine sebanyak dua kali dan akan dilakukan rutin, minimal dua kali dalam setahun.
“Alhamdulillah, sejauh ini clear tidak ada yang kena narkoba,” jelas Jazuli saat konferensi pers dengan didampingi Petugas BNN.
Oleh karena itu, Jazuli mengimbau dan berharap kepada seluruh fraksi agar dengan serius memberantas narkoba dimulai dari seluruh anggota di DPR.
“Kalau Indonesia sudah dianggap Darurat Narkoba, maka kita harus serius memberantasnya. Bukan hanya dengan suara lantang-lantang. Kami ingin PKS terdepan dalam memberikan contoh,” jelas Legislator dari Dapil Banten III ini.
Diketahui, Fraksi PKS pada Kamis (25/2), telah mengirimkan surat kepada BNN untuk meminta melakukan tes urine kepada seluruh anggota dan tenaga ahli Fraksi PKS DPR RI. Hasil dari tes urine ini akan secepatnya disampaikan kepada Pimpinan Fraksi PKS DPR RI.

1 Maret 2016

Sohibul Iman: Kemenangan Pilkada Sragen Diraih dengan Cara Bermartabat


Sragen -- Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman bersyukur kemenangan bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyanto dilakukan dengan cara bermartabat.

Sohibul mengingatkan kembali pesannya kepada pasangan Yuni-Dedy sebelum kampanye agar melakukan cara-cara keberkahan dalam berkampanye.

Hal itu disampaikan Sohibul Iman saat Pelantikan Pengurus DPC PKS Se-Kabupaten Sragen dan Taujih Kemenangan Yuni-Dedy pada Ahad (28/2)

Sohibul Iman mendapatkan laporan jika langkah pemenangan Yuni-Dedy dilakukan dengan cara bermartabat.
"Alhamdulillah saya mendapat laporan ini hal ini sudah dilakukan,"  ujar Sohibul Iman.

Ia melanjutkan, setelah menang, bupati dan wakil bupati terpilih harus menjadi pemimpin untuk semua rakyat Sragen. "Tidak hanya memperhatikan para pemilihnya saja," papar dia.

Sohibul Iman mengingatkan pemimpin harus menjadi teladan dalam kerukunan. Jangan sampai bupati dan wakil bupati berpisah di tengah jalan. Keduanya harus rukun dan kompak membangun Sragen hingga akhir kepengurusan. "Jangan istilahnya cerai di jalan," ujar dia menegaskan.

Bupati dan wakil bupati, papar Sohibul, harus mau bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat.

Terakhir, Sohibul berpesan kepada bupati dan wakil bupati untuk menjalankan pemerintahan dengan cara cara yang bermartabat agar Sragen menjadi baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. Salah satu caranya, ujar Sohibul, adalah menumbuhkan kehidupan keagamaan dengan sebaik-baiknya.

"Berikan kebutuhan pokok untuk masyarakat Sragen. Berikan juga rasa aman bagi dari ancaman kejahatan, premanisme dan sebagainya," pesan Sohibul.