12 November 2016

Kepanduan PKS Boyolali Adakan Mabit Bersama Anggota DPR RI Abdul Kharis Al Masyhari


Boyolali (12/11) - Kepanduan Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Boyolali mengadakan kegiatan malam bina iman dan takwa (Mabit) bertempat di Markaz DPD PKS Boyolali, Jumat (11/11). Mabit diikuti oleh sekitar 40 anggota dan pengurus Kepanduan PKS Boyolali.

Wakil komandan Kepanduan PKS Boyolali, Joko Sutrisno menyatakan bahwa kegiatan ini diadakan dalam rangka untuk meningkatkan kekuatan ruhiyah atau maknawiyah anggota kepanduan.

"Tugas anggota kepanduan sangat berat karena sebagai pengaman dalam setiap agenda-agenda dakwah. oleh arena itu, anggota kepanduan dituntut tidak hanya kuat secara fisiknya saja, tetapi juga harus kuat secara ruhiyah juga."Tuturnya.

Joko Sutrisno menambahkan bahwa kegiatan semacam ini akan diadakan secara rutin sehingga selain meningkatkan ruhiyah anggota, juga dapat meningkatkan soliditas sesama anggota Kepanduan.

Selaku pembicara inti dalam acara mabit ini adalah Anggota FPKS DPR RI dari Dapil Jateng 5 DR. Abdul Kharis Al Masyhari. Dalam tausiyahnya, DR. Abdul Kharis Al Masyhari memaparkan tentang peran penting Kepanduan sebagai garda terdepan dalam mensukseskan setiap agenda dakwah.

"Anggota Kepanduan harus berani menjadi ujung tombak perjuangan dakwah. Sukses tidaknya agenda dakwah banyak bergantung kepada kesiapan Kepanduan dalam bertugas." Jelasnya.

Selain diisi tausiyah oleh DR. Abdul Kharis Al Masyhari, acara mabit juga diisi dengan kegiatan2 untuk meningkatkan kekuatan ruhiyah di antaranya tilawah, qiyamullail, dzikir Al Ma'tsurat, dan lain-lain. Di sela-sela acara, juga diadakan koordinasi kegiatan Kepanduan berikutnya yaitu Kemah Bakti Nusantara (KBN) yang akan diadakan pada tanggal 24-25 Desember 2016. (S/HSM)

1 November 2016

Perempuan PKS Harus Punya 4 Kekuatan


Bandung (31/10) – Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Wirianingsih menegaskan kader perempuan PKS harus menjadi tokoh yang memiliki empat kekuatan. Yaitu kekuatan fikriyah (pemikiran), jasadiyah (jasmani), maknawiyah (rohani) dan skill (keterampilan).
Hal itu dikatakan Wirianingsih dalam acara Diklat Penokohan Kader Perempuan PKS di Gedung Pakuan Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/10/2016) lalu.
Menurutnya, para sahabat perempuan pada masa Rasulullah SAW mengajarkan kepada generasi sekarang untuk tetap bergerak dan menebarkan kebaikan dalam kondisi apapun.
"Peran perempuan dalam sejarah Islam dan dalam Al Quran akan terus menginspirasi kita," ucapnya.
Selain memerlukan empat bekal kekuataan tadi, Wirianingsih juga menekankan pentingnya para kader perempuan PKS memiliki komintmen (iltizam) yang kuat.
"Jangan pernah kita melupakan pondasi utama, yakni keikhlasan menjadi hamba Allah SWT, bukan hamba dunia, jabatan, kemewahan dan lain-lain. Hamba-hamba Allah yang menginginkan untuk keselamatan umat manusia, " imbuh Wirianingsih.

PKS Bagian Integral Kebhinekaan Indonesia


Manado (30/10) -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengajak kader PKS khususnya di Sulawesi Utara untuk memahami peran besar dirinya dalam bingkai keindonesiaan.
“Kita di PKS harus memahami sebagai bagian integral masyarakat Indonesia. Inilah kandungan di dalam Sumpah Pemuda. Kita bekerja untuk masyarakat Indonesia. Kita bekerja bersama dengan masyarakat Indonesia. Indonesia terlalu besar kalau hanya dikerjakan oleh PKS,” ungkap Sohibul Iman dalam ceramahnya pada acara Silaturahim Kader dan Simpatisan PKS Sulawesi Utara di Hotel Sahid Kawanua, Manado, Ahad (30/10/2016).
Kebhinekaan, ungkap Sohibul, menjadi penting sebab bisa mempertahankan persatuan Indonesia dalam berbagai kemajemukannya. Nilai bhineka Indonesia juga ia sebut ajaib.
“Keajaiban itu, dibuktikan dengan jumlah suku di Indonesia yang mencapai ratusan suku, bahkan bisa jadi seribu lebih. Namun dalam kebhinnekaannya itu, Indonesia mampu mempertahankan persatuan dalam kemajemukannya,”
Ia memberikan perbandingan dengan dengan negara Yugoslavia, sebuah negara besar yang dulu merupakan salah satu pelopor Gerakan Non Blok. Kini Yugoslavia tercabik-cabik menjadi beberapa negara karena perpecahan kesukuan. Padahal, papar Sohibul, suku utamanya hanya lima. Demikian juga Uni Soviet yang mengalami perpecahan hingga menyisakan banyak negara pecahan.
Ia menambahkan bahwa PKS bekerja untuk kebaikan, kebesaran, kemuliaan, dan kejayaan masyarakat Indonesia. Bukan untuk keluarga kader PKS sendiri. Kepada masyarakat umum ia menyampaikan bahwa PKS selalu berjuang memberikan yang terbaik bagi bangsa ini.
“Namun PKS memiliki jalan kami sendiri, yakni jalan dakwah. Maka segala sifat karakteristis sebagai partai dakwah harus ditunjukkan di dalam aktivitas politiknya,” imbuh lelaki kelahiran Tasikmalaya ini.
Ia menambahkan, dakwah kader PKS harus dilakukan dalam rangka berkhidmat untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, DPP PKS Wilayah Dakwah Sulawesi telah melaksanakan program strukturisasi di setiap level kepengurusan. Hal itu merupakan modal kuat dalam mendukung dakwah PKS.
“Jangan lupa membawa bekal yang lebih baik dan lebih besar dari itu. Bukan bekal logistik, tapi bekal mental dan spiritual. Pembinaan yang dilakukan PKS jangan dianggap enteng. Ia adalah alat untuk men-charging jiwa kita,” pungkasnya.