22 Desember 2016

Tiga Refleksi di Hari Ibu


Tanggal 22 Desember telah dinobatkan sebagai Hari Ibu Nasional. Hari tersebut begitu bersejarah bagi kaum perempuan di Indonesia. Sejak disahkannya Hari Ibu oleh Presiden Soekarno pada tahun 1953, sebagian besar masyarakat Indonesia ikut berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS Wirianingsih berharap masyarakat dapat menjadikan momentum Hari Ibu sebagai momen refleksi diri bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sejarah Hari Ibu
Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai Hari Ibu, alangkah baiknya jika kita mengenali sejarah hari Ibu terlebih dahulu. Hari Ibu pertama kali dirayakan pada tanggal 22 Desember 1953 melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1953. Tanggal tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia. Kongres Perempuan Indonesia pada saat itu merupakan salah satu perkumpulan yang sangat aktif berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Selain itu, kongres yang diikuti oleh organisasi wanita Aisyiah ini berhasil menempatkan peran perempuan tidak saja di dalam keluarga, tapi juga masyarakat dan negara.

Berangkat dari latar belakang sejarah tersebut, maka Hari Ibu tidak saja diperingati sebagai penghormatan kepada perempuan yang berperan sebagai Ibu. Namun, merupakan sebuah penghormatan kepada perempuan Indonesia, atas semua perjuangannya dalam membangun bangsa dan negara.
Refleksi Sebagai Seorang Anak
Pada beberapa masyarakat, Hari Ibu biasanya dimeriahkan dengan membebastugaskan seorang Ibu dari pekerjaan domestiknya. Adapula yang memberikan ucapan terima kasih dengan memberikan para Ibu hadiah, dan lain sebagainya. Namun, lebih dalam dari itu, Hari Ibu dapat menjadi sebuah perenungan kita sebagai seorang anak kepada Ibu atas semua bakti yang sudah kita berikan kepada mereka sebagai orang tua kita. Karena, agama mewajibkan kita untuk senantiasa ber-birull walidain kepada kedua orang tua kita. Bahkan, dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad sangat menekankan untuk menghormati Ibu.

Pada Hari Ibu ini, kita juga kembali diingatkan dengan semua perjuangan Ibu. Apapun kondisinya, kita harus senantiasa memberikan penghormatan kepada seorang Ibu. Mereka, rela mempertaruhkan nyawa mereka untuk melahirkan kita ke dunia. Maka, coba kita kembali menakar apakah yang kita lakukan kepada Ibu kita selama ini sudah mampu mendatangkan ridha-Nya atau tidak. Karena, ridha Allah itu bertumpu pada ridha seorang Ibu.
Refleksi sebagai Seorang Ibu
Ibu merupakan sebuah peran yang sangat penting dan strategis untuk membangun sebuah peradaban. Karena, melalui tangannya lah akan terlahir anak-anak yang kuat dan siap untuk berjuang. Seorang Ibu juga akan menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam memaknai kehidupan. Itulah mengapa dalam agama disebutkan bahwa Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Peran seorang Ibu juga sangat diperlukan dalam mengendalikan sebuah tatanan sosial dalam masyarakat. Dalam sejarah Kongres Perempuan Indonesia, para Ibu kita di Aisyiahtelah memberikan teladan bahwa kekuatan seorang Ibu dapat memberikan dampak yang besar terhadap perbaikan sebuah bangsa dan negara. Mereka aktif bergerak dalam masyarakat dan politik, untuk memberikan kontribusi terbaiknya.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran bagi para kaum Ibu untuk senantiasa menambah pengetahuan dan kemampuannya dalam mendidik anak, mengelola keluarga, dan berkontribusi aktif di dalam masyarakat. Tidak bisa seorang Ibu hanya mengurung diri dalam rumah, tanpa terlibat di dalam masyarakat. Tidak bisa juga seorang Ibu aktif di luar rumah namun mengabaikan perannya di dalam rumah. Agar kedua peran tersebut berjalan seimbang, maka diperlukan pemahaman dan kemampuan yang baik dalam membagi perannya tersebut.
Refleksi sebagai Warga Negara
Peran seorang Ibu dapat dilihat melalui dua hal, pertama Ibu sebagai Objek dan Ibu sebagai Subjek. Jika berbicara kita sebagai warga negara dan pemerintah sebagai pemangku kebijakan, maka kita akan berbicara mengenai peran seorang Ibu sebagai Subjek. Bagaimana, seorang Ibu diberikan kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya, mengakselerasi kualitas dirinya, dipenuhi hak kesehatannya, diberikan hak politiknya. Melalui pembekalan-pembakalan tersebut, maka seorang Ibu dapat menjadi salah satu harapan kita untuk membangun bangsa yang semakin maju kedepan.

Jika, seorang Ibu memiliki pemahaman politik yang baik serta rasa memiliki NKRI yang tinggi. Maka, anak-anak yang akan terlahir kelak adalah anak-anak yang memiliki pemahaman demokrasi yang baik, serta issue makar dan perpecahan NKRI yang beberapa bulan ini hangat diperbincangkan akan mampu ditangkis dengan anak-anak yang lahir dari para ibu yang memiliki pemahaman yang baik.
Peran PKS
Pengembangan kualitas diri seorang Ibu, akan mempengaruhi pengembangan kualitas sebuah bangsa. Oleh karena itu, Bidang Perempuan dan Ketahan Keluarga (BPKK) DPP PKS telah melakukan beberapa pembekalan melalui training, seminar dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman seorang perempuan tentang peran penting seorang Ibu. Semua pembelakan tersebut terhimpun dalam Rumah Keluarga Indonesia (RKI).
Maka, berbicara mengenai Hari Ibu tidak saja berbicara mengenai perayaan Hari Ibu saja. Namun, bagaiman pada akhirnya kita dapat merefleksikan hari tersebut dalam diri kita. Sehingga memunculkan pemaknaan dan penghormatan akan peran penting seorang Ibu.

Sumber: pks.id

Engkaukah Ibu Terbaik Itu?


Oleh: Istrini Dwi Hastuti
         Staff BPKK DPD PKS Boyolali

Sebelumnya mari kita tengok sejenak arti kata Ibu dalam berbagai referensi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi, Ibu adalah seseorang yang telah melahirkan seseorang atau sebutan untuk seorang wanita yang telah memiliki suami atau panggilan takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami ataupun belum.
Sedangkan secara terminologi ada beberapa arti kata ibu. Pertama, menurut Alex Sobur dalam bukunya “Anak Masa Depan” , ibu adalah orang pertama yang dikejar oleh anak; perhatian, pengharapan dan kasih sayangnya, sebab ia merupakan orang pertama yang dikenal oleh anak, ia menyusukannya dan ia mengganti pakaiannya. Kedua, Abu Al’aina Al Mardhiyah dalam bukunya “Apakah Anda Umi Shalihah?” bahwa ibu adalah status mulia yang pasti akan disandang oleh setiap wanita normal. Ibu merupakan tumpuan harapan penerus generasi, di atas pundaknya terletak suram dan cemerlangnya generasi yang akan lahir.

Kata ibu memiliki arti yang syarat dengan peran mulia yang harus di-ejawantahkan oleh setiap orang yang telah menyandangnya. Sehingga menjadi seorang ibu memang perlu belajar, bukan hanya seperti air yang mengalir atau ya sudah sesuai waktu saja jika datang masanya maka lakukan saja. Seperti ibu yang diartikan sebagai tumpuan harapan generasi penerusnya dan ikut menentukan suram dan cemerlangnya sebuah generasi. Dengan dua kalimat ini saja akan banyak kita urai apa sebenarnya yang harus dilakukan seorang ibu dalam menyiapkan masa depan Islam pada khususnya dan peradaban dunia pada umumnya.

Penyiapan itu tentunya berawal sejak anak itu ada dalam diri sang ibu, -bahkan penyiapan generasi terbaik dimulai dari pemilihan pasangan hidup-. Setelah dilahirkan dan menjadi anak, maka seorang anak belajar dari modelling apa yang dilihatnya, dan orang tua (ayah dan ibu) memikili peran sebagai model yang akan ditiru anak-anaknya. Namun jika memang orang tua mempercayakan pengasuhan anaknya kepada orang lain maka hendaknya diberikan kepada orang yang mampu menjadi model kebaikan dan tentunya orang tua tidak boleh kehilangan sosok model itu sendiri bagi anak. Perang modelling ini berlanjut sampai anak menjadi manusia dewasa yang bertanggungjawab.

Ibu adalah pentransfer kebaikan budi pekerti, pemikiran dan keagamaan yang terbukti handal. Menyebutkan peran ibu seolah menyadarkan diri sendiri, antara lain memberikan kasih sayang dan perhatian tidak hanya sebatas kepada anak namun kepada keluarga sehingga keluarga menjadi tempat paling nyaman untuk setiap anggotanya. Memiliki wawasan luas sehingga mampu memberikan benteng keilmuan bagi anak-anaknya dalam menghadapi kehidupannya kelak. Memberikan kesempatan bermain dengan permainan yang memuat unsur pendidikan moral dan spiritual. Memberikan bekal kepada anak untuk memiliki jiwa sosialisasi masyarakat yang baik. Menanamkan ghirah (semangat) dalam mendalami agama dan menjadikannya sebagai tolok ukur kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat kelak.

Peran-peran itu tidak akan mungkin didapat secara simsalabim dalam diri seorang ibu, maka ibu perlu menimbang kelebihan dan kekurangannya kemudian menjadikan apa yang ada dalam dirinya menjadi senjata untuk melakukan peran-perannya tersebut. Pantang menutup mata dengan keadaan generasi penerusnya kelak sehingga seorang ibu akan selalu mengasah kemampuan diri.

Lalu Sudah Baikkah Aku Untukmu, Ibu?

Tak terelakkan sudah kebaikanmu ibu
Setiap jerih dan payahmu membersamaiku
Ibu.. darah dan peluh keringatmu adalah saksi kesungguhanmu
Dalam melaksanakan amanah dari penciptaMu
Menjagaku dalam kebaikanmu sebagai jalan kebaikanNya
Untukku..

Begitulah mungkin yang bisa terungkap dari setiap anak atas karunia ibu yang telah menjaganya dengan kasih sayang tertinggi, pengorbanan terbesar dan penjagaan yang kuat. Belum hal lain yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata atau tak terbalas dengan tindakan. Kata pepatah “kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah”.
Cinta tanpa syarat seorang ibu yang dengan dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, memiliki pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan kerisauan. Air matanya adalah salah satu caranya menunjukkan kegembiraan, kerisauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan. Bahunya cukup kuat untuk menopang dunia namun cukup lembut untuk memberikan kenyamanan dan dia memiliki kekuatan untuk menyokong suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya. 

Kemudian meletakkan bakti kepada ibu setelah berbakti kepada Allah dan RasulNya, dan disebutkan dalam banyak ayat al-Quran bahwa jangan menyekutukan Allah lalu berbuat baiklah kepada Ayah dan Ibu. Begitu mulianya kasih sayang orang tua sehingga berbakti kepadanya akan membawa kebaikan untuk kita diantaranya merupakan amal yang paling utama setelah shalat 5 waktu dan jihad di jalan Allah, mendapatkan ridhoNya, menghilangkan kesulitan yang dialami, dan mendapat balasan jannahNya.

Jangan lupa bertanya kepada ibu dan sampaikan rasa terima kasih dengan kata-kata dan perilaku berbakti. Karena berbaktinya kita adalah bahagianya mereka, menghapus peluh pengorbanannya dan lelah keras usahanya untuk kita. Walaupun hanya sepanjang galah kata pepatah namun sepanjang hayat kita dedikasikan untuk ibu kita.

17 Desember 2016

PKS Desak Pemerintah Ambil Peran Diplomasi dan Solidaritas Kemanusiaan Konflik Suriah


Jakarta (14/12) – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, mendesak Pemerintah Indonesia untuk ambil peran strategis diplomasi dan solidaritas kemanusiaan atas persoalan konflik bersenjata di Aleppo, Suriah.
Hal itu ditegaskan Jazuli sebab persoalan ini telah menjadi sorotan dunia dan telah banyak menelan korban jiwa bagi rakyat sipil. Terlebih, Sekjen PBB Ban Ki Moon telah menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Suriah lebih buruk daripada rumah penjagalan hewan. Komisi HAM PBB bahkan menyebutkan setidaknya terdapat 82 warga sipil, termasuk 11 perempuan, dan 13 anak-anak wafat dalam beberapa hari terakhir.
“Langkah diplomasi Indonesia sangat strategis sebagai negara mayoritas muslim, dimana rakyatnya memiliki rasa solidaritas kemanusiaan yang luar biasa. Indonesia bisa menjadi yang terdepan dalam menggalang solidaritas negara-negara dunia untuk bantuan kemanusiaan Aleppo,” papar Jazuli di Jakarta, Jumat (16/12).
Penggalangan solidaritas kemanusiaan, dana, bahkan ucapan bela sungkawa dari rakyat Indonesia, tambah Jazuli, adalah bentuk solidaritas yang biasa dan dapat menjadi modal besar bagi diplomasi Indonesia untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di Aleppo.
“Selain tentu saja karena amanat dan perintah konstitusi kita,” pungkas Anggota Komisi I DPR RI ini.
Secara bilateral, lanjut Jazuli, Fraksi PKS meminta Pemerintah menekan Suriah dan negara-negara terkait seperti Rusia melalui Duta Besarnya di Jakarta, agar menghentikan tragedi kemanusiaan di Aleppo, melakukan genjatan senjata, dan membuka pintu untuk bantuan kemanusiaan. Apalagi hal ini telah menjadi keprihatinan masyarakat dunia dan rakyat Indonesia khususnya.
Oleh karena itu, atas nama Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kemanusiaan dalam bentuk penghancuran dan pembunuhan warga sipil di kota Aleppo. Duka ini sejalan dengan apa yang dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang mengikuti kabar seputar tragedi tersebut melalui media.
“Apa yang terjadi di Aleppo sangat menyedihkan. Kotanya hancur, rakyat sipil yang sebagian besar terdiri dari perempuan, orang tua, dan anak-anak tak berdosa menjadi korban. Sementara ribuan lainnya dalam kondisi memprihatinkan, minim makanan, air, dan kebutuhan medis untuk bertahan hidup. Aleppo darurat intervensi kemanusiaan,” kata Jazuli.
Rakyat Indonesia, lanjut Jazuli Juwaini, sebagian besar mengikuti pemberitaan yang berisi kekejian dan kehancuran Aleppo, juga testimoni dan harapan bantuan dunia dari warga Aleppo yang seolah menjadi pesan terakhir dari mereka.
“Mewakili perasaan sebagian besar rakyat Indonesia, Fraksi PKS mengetuk dan mendorong Pemerintah RI untuk aktif melakukan diplomasi internasional agar PBB dan badan dunia lainnya segera melakukan intervensi kemanusiaan di Aleppo sesegera mungkin,” ungkap Jazuli.

Pernyataan Sikap DPP PKS terhadap Krisis Aleppo


PERNYATAAN SIKAP
DEWAN PENGURUS PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
No.02/K/PYT/DPP-PKS/1438
TENTANG
TINDAKAN KEKERASAN, PENGUSIRAN, DAN PEMBUNUHAN MASSAL YANG
MENGARAH PADA GENOSIDA DAN KEJAHATAN PERANG TERHADAP WARGA
SIPIL DI ALEPPO, SURIAH.
“..Barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. “ (QS. Al-Maidah: 32)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dalam sebulan terakhir, pemerintah dan militer Suriah rezim Bashar al-Assad telah melakukan kekerasan, pengusiran dan pembunuhan massal yang mengarah pada genosida dan kejahatan perang terhadap warga sipil di Aleppo yang telah menelan korban lebih dari 1.070 rakyat sipil tewas, 130.000 warga mengungsi, dan kerusakan di banyak rumah sakit dan tempat ibadah.
Laporan-laporan yang kredibel menyatakan bahwa selama konflik Suriah berlangsung telah menewaskan lebih dari 450.000 rakyat sipil, lebih dari satu juta jiwa mengalami luka-luka dan lebih dari 12 juta rakyat sipil Suriah telah pergi mengungsi. Pada 15 Desember 2016 disepakati gencatan senjata selama tiga hari untuk memberikan kesempatan semua pihak melakukan evakuasi rakyat sipil. Beberapa aksi demonstrasi mengutuk tindak kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat sipil Aleppo terjadi di Turki, Bosnia, Palestina, Maroko, Kuwait, dan Perancis.
Kita menyadari bahwa upaya menjunjung prinsip “non-intervention” yang dipegang oleh masyarakat internasional yang beradab tidak boleh mengabaikan tanggungjawab para pihak untuk melindungi warga sipil dalam konflik bersenjata (Responsibility to Protect) dan kewajiban para pihak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya genosida (Prevention of Genocide)sehingga “humanitarian intervention” untuk menjamin hak-hak warga sipil dalam konflik bersenjata di Aleppo Suriah tidak boleh ditunda.
Dengan demikian, menghormati prinsip “non-intervention” tidak perlu diartikan sebagai mengesampingkan “humanitarian intervention” agar keselamatan dan hak-hak warga sipil dalam konflik bersenjata di Aleppo Suriah dapat terjamin dan terpelihara.
Atas nama kemanusiaan dan upaya membangun dunia yang lebih adil dan beradab, Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) menyatakan sikap:
1. Mengecam tindakan kekerasan, pengusiran, dan pembunuhan massal yang mengarah pada genosida dan kejahatan perang terhadap warga sipil Aleppo di Suriah yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Bashar al-Assad dan Militer Suriah serta kelompok etnis Suriah lainnya. Tindakan tersebut mengarah pada kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia dan komunitas Internasional.
2. Mendesak pemerintah Indonesia agar berperan aktif mendorong negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (Organization of Islamic Cooperation) dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation Security Council) untuk segera menghentikan tindakan kekerasan, pengusiran dan pembunuhan massal yang mengarah pada genosida dan kejahatan perang terhadap warga sipil Aleppo di Suriah.
3. Meminta agar pemerintah Indonesia dapat menjamin keselamatan dan keamanan setiap Warga Negara Indonesia (WNI) dan bekerjasama dengan masyarakat internasional untuk menjamin keselamatan warga sipil yang sedang berada di Suriah. Perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan warga sipil itu harus menjadi prioritas semua pihak yang bekerja di daerah konflik bersenjata.
4. Mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera, untuk berperan aktif memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Aleppo di Suriah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 16 Desember 2016
DEWAN PENGURUS PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
                           PRESIDEN,                                                                           SEKRETARIS JENDERAL,

            H. Mohamad Sohibul Iman, Ph.D.                                                               H. Mustafa Kamal, S.S.

12 November 2016

Kepanduan PKS Boyolali Adakan Mabit Bersama Anggota DPR RI Abdul Kharis Al Masyhari


Boyolali (12/11) - Kepanduan Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Boyolali mengadakan kegiatan malam bina iman dan takwa (Mabit) bertempat di Markaz DPD PKS Boyolali, Jumat (11/11). Mabit diikuti oleh sekitar 40 anggota dan pengurus Kepanduan PKS Boyolali.

Wakil komandan Kepanduan PKS Boyolali, Joko Sutrisno menyatakan bahwa kegiatan ini diadakan dalam rangka untuk meningkatkan kekuatan ruhiyah atau maknawiyah anggota kepanduan.

"Tugas anggota kepanduan sangat berat karena sebagai pengaman dalam setiap agenda-agenda dakwah. oleh arena itu, anggota kepanduan dituntut tidak hanya kuat secara fisiknya saja, tetapi juga harus kuat secara ruhiyah juga."Tuturnya.

Joko Sutrisno menambahkan bahwa kegiatan semacam ini akan diadakan secara rutin sehingga selain meningkatkan ruhiyah anggota, juga dapat meningkatkan soliditas sesama anggota Kepanduan.

Selaku pembicara inti dalam acara mabit ini adalah Anggota FPKS DPR RI dari Dapil Jateng 5 DR. Abdul Kharis Al Masyhari. Dalam tausiyahnya, DR. Abdul Kharis Al Masyhari memaparkan tentang peran penting Kepanduan sebagai garda terdepan dalam mensukseskan setiap agenda dakwah.

"Anggota Kepanduan harus berani menjadi ujung tombak perjuangan dakwah. Sukses tidaknya agenda dakwah banyak bergantung kepada kesiapan Kepanduan dalam bertugas." Jelasnya.

Selain diisi tausiyah oleh DR. Abdul Kharis Al Masyhari, acara mabit juga diisi dengan kegiatan2 untuk meningkatkan kekuatan ruhiyah di antaranya tilawah, qiyamullail, dzikir Al Ma'tsurat, dan lain-lain. Di sela-sela acara, juga diadakan koordinasi kegiatan Kepanduan berikutnya yaitu Kemah Bakti Nusantara (KBN) yang akan diadakan pada tanggal 24-25 Desember 2016. (S/HSM)

1 November 2016

Perempuan PKS Harus Punya 4 Kekuatan


Bandung (31/10) – Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Wirianingsih menegaskan kader perempuan PKS harus menjadi tokoh yang memiliki empat kekuatan. Yaitu kekuatan fikriyah (pemikiran), jasadiyah (jasmani), maknawiyah (rohani) dan skill (keterampilan).
Hal itu dikatakan Wirianingsih dalam acara Diklat Penokohan Kader Perempuan PKS di Gedung Pakuan Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/10/2016) lalu.
Menurutnya, para sahabat perempuan pada masa Rasulullah SAW mengajarkan kepada generasi sekarang untuk tetap bergerak dan menebarkan kebaikan dalam kondisi apapun.
"Peran perempuan dalam sejarah Islam dan dalam Al Quran akan terus menginspirasi kita," ucapnya.
Selain memerlukan empat bekal kekuataan tadi, Wirianingsih juga menekankan pentingnya para kader perempuan PKS memiliki komintmen (iltizam) yang kuat.
"Jangan pernah kita melupakan pondasi utama, yakni keikhlasan menjadi hamba Allah SWT, bukan hamba dunia, jabatan, kemewahan dan lain-lain. Hamba-hamba Allah yang menginginkan untuk keselamatan umat manusia, " imbuh Wirianingsih.

PKS Bagian Integral Kebhinekaan Indonesia


Manado (30/10) -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengajak kader PKS khususnya di Sulawesi Utara untuk memahami peran besar dirinya dalam bingkai keindonesiaan.
“Kita di PKS harus memahami sebagai bagian integral masyarakat Indonesia. Inilah kandungan di dalam Sumpah Pemuda. Kita bekerja untuk masyarakat Indonesia. Kita bekerja bersama dengan masyarakat Indonesia. Indonesia terlalu besar kalau hanya dikerjakan oleh PKS,” ungkap Sohibul Iman dalam ceramahnya pada acara Silaturahim Kader dan Simpatisan PKS Sulawesi Utara di Hotel Sahid Kawanua, Manado, Ahad (30/10/2016).
Kebhinekaan, ungkap Sohibul, menjadi penting sebab bisa mempertahankan persatuan Indonesia dalam berbagai kemajemukannya. Nilai bhineka Indonesia juga ia sebut ajaib.
“Keajaiban itu, dibuktikan dengan jumlah suku di Indonesia yang mencapai ratusan suku, bahkan bisa jadi seribu lebih. Namun dalam kebhinnekaannya itu, Indonesia mampu mempertahankan persatuan dalam kemajemukannya,”
Ia memberikan perbandingan dengan dengan negara Yugoslavia, sebuah negara besar yang dulu merupakan salah satu pelopor Gerakan Non Blok. Kini Yugoslavia tercabik-cabik menjadi beberapa negara karena perpecahan kesukuan. Padahal, papar Sohibul, suku utamanya hanya lima. Demikian juga Uni Soviet yang mengalami perpecahan hingga menyisakan banyak negara pecahan.
Ia menambahkan bahwa PKS bekerja untuk kebaikan, kebesaran, kemuliaan, dan kejayaan masyarakat Indonesia. Bukan untuk keluarga kader PKS sendiri. Kepada masyarakat umum ia menyampaikan bahwa PKS selalu berjuang memberikan yang terbaik bagi bangsa ini.
“Namun PKS memiliki jalan kami sendiri, yakni jalan dakwah. Maka segala sifat karakteristis sebagai partai dakwah harus ditunjukkan di dalam aktivitas politiknya,” imbuh lelaki kelahiran Tasikmalaya ini.
Ia menambahkan, dakwah kader PKS harus dilakukan dalam rangka berkhidmat untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, DPP PKS Wilayah Dakwah Sulawesi telah melaksanakan program strukturisasi di setiap level kepengurusan. Hal itu merupakan modal kuat dalam mendukung dakwah PKS.
“Jangan lupa membawa bekal yang lebih baik dan lebih besar dari itu. Bukan bekal logistik, tapi bekal mental dan spiritual. Pembinaan yang dilakukan PKS jangan dianggap enteng. Ia adalah alat untuk men-charging jiwa kita,” pungkasnya.

31 Oktober 2016

Bentuk Keluarga Bahagia, PKS Boyolali Bekali Kadernya dengan Kemampuan Mendidik Anak


Boyolali (30/10) - Bidang Kaderisasi Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Boyolali menyelenggarakan Seminar Dakwah dan Pelatihan Mendidik Anak Bagi Orang Tua bertempat di Aula Lt 2 Markaz DPD PKS Boyolali, Ahad (30/10). Sedikitnya 150 peserta yang merupakan pasangan suami istri kader memenuhi ruang aula dengan antusias mengikuti acara sampai selesai.
Ketua DPD PKS Kabupaten Boyolali Nur Achmad dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memberi bekal kepada pasangan kader PKS dalam mendidik anak-anaknya secara islami berdasarkan Al Qur'an dan Hadits. "Fenomena saat ini banyak kader yang dengan banyaknya aktivitas menyebabkan keluarga dan anak-anaknya kurang terbina. Kami berharap dengan kegiatan ini memberi pencerahan bagi kader dalam mendidik keluarga terutama anak-anaknya." Jelasnya.
Dia menjelaskan, PKS melalui Bidang Kaderisasi terus berupaya memperbaiki kualitas keluarga kader. "Salah satu fungsi keluarga adalah sebagai fungsi taurits atau pewaris peradaban. Maka keluarga sebagai institusi terkecil mempunyai peran yang sangat penting dalam menyokong perkembangan dakwah. Oleh karena itu, salah satu fokus kami adalah tentang ketahanan keluarga terutama dalam pendidikan anak." Pungkas Nur Achmad.
Kegiatan seminar menghadirkan pembicara yang juga pakar seputar permasalahan keluarga sebagai nara sumber yaitu Ustadz Trisno. Dalam paparannya, paling tidak ada 7 tips dalam mendidik anak, yaitu:

  1. Niat yang benar dan lurus dalam mendidik akan
  2. Memunculkan harapan dan tujuan dalam mendidik anak
  3. Bangun kebiasaan baik
  4. Berikan keteladanan bagi anak
  5. Berdoa kepada Allah dengan doa yang rinci
  6. Berkomunikasi dan konsultasi dengan ahlinya
  7. Lakukan evaluasi secara kontinu
Salah satu peserta, Johan Fahyudi menilai bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi dirinya. "Saya mendapat pencerahan yang sangat berharga dalam mendidik anak. Kebetulan anak kami masih kecil jadi kami berharap segera dapat merealisasikan tips-tips yang kami dapatkan tadi." Tuturnya dengan perasaan gembira. (HSM)

26 Oktober 2016

Rasio Dokter di Jateng Rendah , Pelayanan tak Optimal




SEMARANG – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah menilai rasio dokter di Jawa Tengah masih rendah, sehingga hal ini dikhawatirkan berdampak terhadap kurang optimalnya pelayanan kesehatan di Jateng.

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Rusman menyebut ada arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dimana 1 dokter untuk 100.000 penduduk Jawa Tengah.

“Dengan arahan Menkes RI tersebut, yang disoroti salah satunya yaitu tenaga kesehatan medis terkhusus ketersediaan dokter, baik dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis. Dalam rangka memperingati Hari Dokter Nasional pada 24 Oktober 2016, perlu kiranya dievaluasi kembali kondisi profesi dokter di Jateng,”paparnya, Senin (24/10/2016).

Dari data Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi (RPJMDP) 2013-2015 Jateng, disebutkan bahwa realisasi rasio Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMNK) Medis Jateng untuk kategori dokter umum pada 2015 hanya 12,5, sementara dokter spesialis hanya 8,08 dan dokter gigi hanya 3,18. Padahal rasio dokter se-Indonesia pada tahun 2015 ini adalah 42,9.

“Dengan adanya data tersebut, maka ketercapaian tenaga medis Jateng masih jauh dari target yang ditentukan oleh standar target rasio kebutuhan SDMK pada Kepmenko Bidang Kesra nomor 54 Tahun 2013,”tukasnya.

Sehingga,kata legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, dengan kesenjangan yang besar dari rasio tenaga kesehatan medis tersebut cukup memprihatinkan.

Menurut Rusman, jika satu dokter menangani lebih dari target rasio maka artinya pelayanan kuratif kesehatan belum maksimal yang akan berpengaruh pada ketercapaian target indikator derajat kesehatan pun tidak bisa maksimal, atau bahasa sederhanannya adalah pelayanan kesehatan yang tidak optimal.


“Imbasnya akan menyebabkan angka kesakitan susah diturunkan. Dari data rasio tenaga medis artinya arahan Menkes untuk menjamin jumlah dokter belum bisa terpenuhi dengan baik oleh Jateng,”tegasnya..

Jika rasio tenaga medis belum bisa terpenuhi, Rusman menyarankan ada perhatian dari sisi distribusi tenaga medis.

“Jangan sampai persebaran dokter di Jateng terkumpul di salah satu daerah, namun sedikit di daerah yang lain terutama di wilayah pedesaan yang identik dengan rendahnya jaminan kesejahteraan profesi dokter sendiri,”katanya.

Selain itu, imbuh Rusman, pemerintah harus bisa menjaga standar profesi dan kompetensi dokter yang praktik di fasilitas kesehatan di wilayah Jateng. “Selain meningkatkan jumlah dokter, juga tetap menjaga mutu dokter berlandaskan standar kompetensi yang sudah ditentukan,”pungkasnya.

( Ped/Yuniva )

Menjadi Istri, Ibu Hingga Anggota Parlemen Ala Ledia

Ledia Hanifah Amaliah

Sore itu, Rabu (19/10/2016) dengan langkah yang terburu-buru, sosok perempuan berusia 47 tahun masuk ke dalam ruangan dan langsung menyapa tamunya. Sesekali ia membuka pembicaraan dengan obrolan ringan “Baik, jadi akan menanyakan mengenai BPPN (Bidang Pekerja Petani dan Nelayan) kan? Saya atur dulu ya, tring”, begitu ucapnya sambil menjentikan jari di atas kepalanya. Ruangan bernuansa biru tua dan biru muda di Gedung Nusantara 1 lantai 4 Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta itu pun semakin hangat, ketika perempuan yang akrab dipanggil Ledia itu melempar beberapa candaan dan tawa.
Kiprah Ledia di dunia politik sudah tidak diragukan lagi. Sejak tahun 1998 ia sudah tergabung bersama Partai Keadilan. Ketika ditanya ‘apa yang membuat dirinya memutuskan untuk berkhidmat dalam jalur politik?’ dengan wajah yang tersipu ia menjawab “Apa ya, haha. Mungkin karena dari dulu saya sudah memiliki kecondongan pada dunia sosial dan politik. Sejak SMP saya sudah ikut kegiatan sosial, ikut pramuka.”
Selain dikenal sebagai Anggota DPR RI dan Ketua DPP PKS, sosok Ledia juga dikenal sebagai “Ibu” bagi para kader perempuan PKS di daerah. “Saya mendorong kader perempuan daerah untuk menjadi inspirator bagi perempuan lainnya.” Niat tulus Ledia untuk memajukan para kader perempuan di daerah tidak hanya menjadi omong kosong belaka, ia selalu menyempatkan diri ketika reses atau berkunjung ke daerah untuk bertemu dengan para kader perempuan daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Ledia mendorong para kader perempuan untuk lebih berkembang, baik dalam hal pengetahuan maupun keahlian. Selain bertatap langsung, Ledia juga menjaga hubungan dan komunikasi dengan para kader melalui media virtual. “Karena keberadaan saya disini itu tidak untuk selamanya. Mengingat usia saya juga yang sudah tua,” ucap perempuan yang memiliki nama lengkap Ledia Hanifah Amaliah itu.
Semua orang tau, Ledia adalah orang yang memiliki segudang kesibukan. Namun, kesibukan-kesibukannya itu tidak lantas membuat ia menjadi lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu dan istri. Dua foto keluarga yang terpajang di dekat meja kerjanya itu cukup menegaskan bahwa keluarga tetap menjadi prioritas bagi Ledia. “Saya mengakui, bahwa peran saya disini tidak lepas dari peran keluarga saya. Karena keluarga menjadi supporting system saya,” ucap perempuan yang saat itu mengenakan kerudung biru tua.
Ibu dari empat orang anak ini juga tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang anak, dia tetap memperhatikan dan merawat kedua orang tuanya. “Ya, seminimal sehari kita menyempatkan buat melihat orang tua kita, gimana keadaannya, baik atau engga. Pun orang tua saya juga, ini anaknya masih hidup atau engga,” candanya sambil diselingi senyum hangat.
Kiprahnya di parlemen juga sangat totalitas. Anggota Komisi VIII DPR RI ini menerima aspirasi dari semua kalangan masyarakat. Pernah suatu kali dalam Hari Aspirasi yang diselenggarakan tiap Hari Selasa, Fraksi PKS DPR RI menerima aspirasi dari warga Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdiri dari Kepala Dinas Olahraga, Dinas Pendidikan, beberapa anggota fraksi di DPRD Kabupaten, dan Tokoh Pendeta.
Ledia Hanifa menjadi salah satu anggota FPKS DPR RI yang menemui perwakilan masyarakat tersebut. Dalam aspirasinya, Romo Simon menginginkan agar Fraksi PKS DPR RI membantu memperjuangkan anggaran dana untuk membangun gereja di Manggarai Timur NTT sebesar Rp 3 miliar dalam Tahun Anggaran 2016 yang akan berakhir di tahun ini.
“Dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan proposal pengajuan pembangunan gereja. Besarnya sekitar 3 milyar. Semoga harapannya bisa diwujudkan di Tahun Anggaran 2016 ini,” jelas Romo Simon kepada Fraksi PKS.
Menanggapi itu, Ledia menjelaskan bahwa anggaran pembangunan rumah ibadah selama ini hanya sekitar 250 juta dan harus dipastikan bahwa tanah pembangunan gereja sudah bersertifikat.
“Kita sedang mencoba ke Dirjen Bimas Kemenag karena biasanya anggaran untuk rumah ibadah hanya 250 juta. Tidak sampai Milyar. Ini yang akan kami upayakan, apakah nanti proposalnya dipecah, atau pembangunan multiyears atau bagaimana. Tapi, kita akan perjuangkan di Tahun Anggaran 2017,” jelas Ledia dalam menanggapi Romo Simon.
Tak terasa, obrolan sudah berlangsung hampir dua jam. Gurat keibuan yang dibalut dengan sikap tegas dari wajah seorang Ledia tergambar kuat. Ledia sendiri mengaku sebagai perempuan yang galak. Namun, kesan galaknya sore itu tersamarkan oleh sifat hangat dan keibuannya yang amat kental. Hal ini tampak dari caranya menyambut dan memeluk tamunya. Termasuk saat kami mohon undur diri. (put)

10 Oktober 2016

Asyiknya Family Gathering DPC PKS Simo


Boyolali (10/10) - DPC PKS Kecamatan Simo menggelar family gathering, Ahad 09 Oktober 2016 bertempat di Taman Bonbin Jurug Solo. Acara yang diikuti oleh keluarga besar DPC PKS Simo (pengurus dan kader) ini berlangsung dengan meriah dan penuh dengan suasana kekeluargaan. Peserta yang kebanyakan membawa serta keluarganya tampak asyik menikmati suasana Bonbin, terutama yang membawa anaknya yang masih kecil. Anak-anak tampak antusias dan gembira menyusuri areal taman melihat binatang-binatang unik yang tidak dapat dilihat dirumah. Bahkan ada seorang anak yang tidak mau turun karena keasyikan naik onta.

Ketua DPC PKS Simo, Aris Gunawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan soliditas dan ukhuwah sesama pengurus dan kader.

"Tahun pertama kepengurusan ini kami fokus pada konsolidasi struktural, diantaranya dengan meningkatkan soliditas dan ukhuwah sesama pengurus dan kader." Tuturnya

Lebih lanjut, dengan adanya acara ini Aris berharap dapat menjadi sarana saling menguatkan semangat sesama kader sehingga semakin bersemangat lagi untuk berdakwah di masyarakat.

Di sela-sela acara dilakukan serah terima jabatan Pengurus DPC lama ke Pengurus DPC baru periode 2016-2019. Setelah serah terima jabatan selanjutnya perkenalan pengurus baru sekaligus sosialisasi program kerja DPC baru. (HSM)

30 Agustus 2016

Lima Syarat Ini Harus Dimiliki Kader Jika Ingin Jadi Pemimpin Nasional


Depok (29/8) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendorong agar kader-kader partainya menjadi pemimpin yang unggul dan berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut, ada lima syarat yang harus terpenuhi.

Hal itu dikatakan Sohibul Iman dalam pidatonya di Seminar Nasional Kerjasama FPKS MPR RI dengan Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Senin (29/8/2016).

"Kita perlu adanya moralitas pada calon pemimpin. Yang kedua, intelektualitas. Yang ketiga personalitas atau kepribadian. Keempat sisi humanis; dan terakhir ketegasan.Pemimpin harus unggul dan berbeda dibanding mereka yang dipimpinnya," kata Sohibul Iman.

Sohibul Iman menjelaskan, pemimpin yang mengalami transendensi akan terangkat derajatnya di atas umumnya manusia. Seorang pendakwah harus bisa melihat ketinggian ibarat sebuah benteng. 

"Jangan sampai kita disibukkan dengan perkara yang jauh-jauh dari keimanan, sebagai orang yang beriman harus mengarah ke akhlak yang mulia. Untuk itu moralitas sangat penting, kita harus punya moralitas lebih baik. Naiknya derajat kita bukan diberi begitu saja oleh Allah tapi harus ada proses pendakian," ujarnya.

Di tangan pemimpin yang punya moralitas baik, lanjut mantan wakil ketua DPR RI ini, aset negara akan aman dan dijaga dengan baik.

"Aset negara tidak mungkin dikorupsi oleh pemimpin bermoralitas baik, dia akan menjaganya dengan baik. Aset negara pasti akan aman dan tidak dijual murah begitu saja," cetusnya.

Sohibul juga menekanakan, diperlukan intelektualitas  untuk melengkapi moralitas. Sebab menurutnya, moralitas saja tidak cukup jika ingin bergerak mencapai tujuan kepemimpinan. 

"Bagaimana cara mencapainya? Maka dibutuhkan adanya intelektualitas. Moralitas saja tidak cukup jika intelektualitas tidak jalan. Lembaga, organisasi atau negara yang dipimpinnya tidak akan maju. Menjadi pemimpin nasional harus punya kepribadian yang unggul," ucap Sohibul.

Lebih lanjut mantan rektor Universitas Paramadina ini mengatakan, selain moralitas dan intelektual, sosok pemimpin juga harus menjadi orang yang sangat humanis.

"Ketika sudah menjadi pemimpin jangan menciptakan jarak, jangan sampai hilang sisi humanisnya. Pemimpin harus menyatu dengan yang dipimpinnya, dengan rakyatnya," ujarnya.

Namun humanis tanpa ketegasan, maka seorang pemimpin akan menjadi orang yang sangat permisif.

"Humanis saja tanpa ketegasan akan menjadi permisif. Ketegasan itu sangat penting dan dibutuhkan. Tapi ketegasan saja tanpa humanisme akan menjadi sosok yang 'killer'," pungkas Sohibul. (msm)

16 Agustus 2016

Besok, PKS Boyolali Akan Gelar Upacara Kemerdekaan Peringati HUT RI ke-71


Boyolali (16/8) - Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 diperingati dengan meriah oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tak terkecuali DPD PKS Kabupaten Boyolali. Untuk memperingati HUT RI ke-71 tersebut, PKS Kabupaten Boyolali akan menyelenggarakan upacara peringatan detik-detik Proklamasi bertempat di halaman Kantor DPD PKS Boyolali Jalan Tape Baru Mojosongo, Boyolali, Rabu 17 Agustus 2016 besok. Upacara akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB yang akan diikuti oleh seluruh Pengurus dan kader PKS Boyolali. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Achmad dan bertindak sebagai komandan upacara adalah Rudianto yang berasal dari elemen Kepanduan Boyolali.
Sekretaris Umum DPD PKS Boyolali, Muslimin menyatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menggelorakan kembali semangat juang dan semangat mengabdi untuk rakyat.
"Usia 71 tahun apabila diibaratkan usia manusia adalah waktu menikmati masa pensiun yang sejahtera. Namun kita melihat, mendengar dan merasakan bahwa bumi pertiwi ini masih memanggil kita, jiwa-jiwa muda untuk berjuang mengisi kemerdekaan untuk kejayaan bangsa. Maka semangat juang harus senantiasa kita gelorakan dalam jiwa-jiwa kita." Jelasnya
Muslimin juga menambahkan bahwa upacara peringatan detik-detik Proklamasi ini merupakan terobosan baru yang dilaksanakan oleh kepengurusan DPD yang baru untuk menggelorakan semangat juang dan membangun soliditas. Sehingga merupakan momentum penting yang harus dihadiri oleh seluruh pengurus dan kader PKS Boyolali. Lebih lanjut, Muslimin menjelaskan bahwa upacara akan dihadiri oleh seluruh elemen partai.
“Seluruh elemen partai akan hadir dalam upacara ini, diantaranya Pimpinan DPD, MPD, DSD, Anggota Dewan, elemen perempuan PKS, elemen pemuda, Kepanduan, Santika hingga Pengurus DPC. Kita berharap semua bisa mengikuti dengan khidmat. Masyarakat sekitar yang ingin ikut juga kami persilahkan." Pungkas Sekum DPD PKS Boyolali ini. (HSM)

1 Agustus 2016

Yang Khas dari Acara PKS


Boyolali (1/8) - Berderet kursi diisi oleh ibu-ibu muda dengan menggendong batita. Beberapa sedang menyuapin anaknya dengan sabar. Beberapa yg lain mengawasi putra - putrinya berlarian dan bermain. Ibu-ibu muda tersebut adalah kader perempuan PKS. Mereka sedang menghadiri acara Halal bi Halal dan Pelantikan Pengurus DPC PKS yang digelar oleh DPD PKS Boyolali di Gedung PKPRI, Minggu (31/7).

Inilah yang khas dari acara PKS yaitu ibu muda yang membawa serta anaknya. Kesungguhan dan militansinya sudah tidak diragukan lagi. Setiap acara PKS kader akhwat tidak ketinggalan menghadirinya.

Salah seorang akhwat yang hadir bernama Puji. Ibu muda berusia 35 tahun tersebut terlihat menggendong anaknya yang berusia 1 tahun. Sedangkan dua anaknya yang lain bermain sendiri karena sudah berusia 5 dan 7 tahun. Dalam wawancara di sela-sela acara, Puji menyampaikan alasannya kenapa mengajak anaknya hadir di acara tersebut. "Bagi saya PKS bukan hanya partai politik namun lebih dari itu PKS adalah dakwah Islam yang kami perjuangkan. Hadirnya anak-anak saya merupakan cara kami menanamkan nilai-nilai perjuangan dan dakwah Islam" tuturnya. (AFR)

Gelar Halal bi Halal, PKS Berikan Penghargaan Untuk Anak Kader Berprestasi


Boyolali (1/8) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Boyolali menggelar Halal bi Halal bersama keluarga besar kader, Minggu (31/7) pagi. Acara yang dihadiri oleh sekitar 750 kader se Kabupaten Boyolali ini bertempat di Gedung PKPRI Boyolali. Dalam Kegiatan Halal bi Halal ini, PKS memberikan penghargaan kepada anak-anak kader berprestasi.

Dalam sesi tersebut terpilih 10 anak kader PKS terbaik yang berprestasi di bidangnya masing-masing. Tiga anak kader terpilih karena prestasinya karena berhasil menghafal Al Qur'an 30 juz, bahkan salah satunya mendapatkan sanad. Dua diantaranya akan melanjutkan studi ke Universitas Al Ahzar Kairo Mesir dan beasiswa belajar di UICCI Turki. Ada anak kader PKS yang kelas 5 SD sudah berhasil menulis novel dan komik yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan. Selain itu, beberapa menjadi juara pada berbagai kejuaraan akdemik maupun non akademik di tingkat kabupaten, propinsi bahkan nasional.

Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Achmad menyampaikan apresiasinya atas prestasi yang dicapai oleh anak-anak kader. "Kami sebagai institusi PKS sangat berbangga dengan prestasi anak kader PKS, merekalah yang akan melanjutkan estafet perjuangan kami." Pungkasnya.

Prestasi yang diukir anak-anak kader PKS sangat gemilang dan luar biasa. Semoga mereka menjadi kader bangsa dan pemimpin bagi bangsa ini. (AFR)

nJawani, Ikrar Halal bi Halal PKS Menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil


Boyolali (1/8). Ada yang unik dari prosesi Halal bi Halal DPD PKS Boyolali yang digelar hari Ahad kemarin (31/7) di Gedung PKPRI Boyolali yaitu pengucapan ikrar Halal bi Halal menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil. Dipimpin oleh Ust Totok Wahyono selaku ketua Bidang Kesra, pengucapan ikrar halal bihalal berlangsung khidmat. Ust Totok yang sudah berdiri di atas panggung meminta semua peserta halal bihalal berdiri dengan menggunakan bahasa jawa kromo inggil. "Monggo poro sederek kulo aturi jumeneng." (para hadirin dipersilahkan berdiri).

Selanjutnya dengan menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil dengan fasih Ust Totok mengucapkan ikrar halal bi halal ditirukan oleh hadirin. Berikut ini ikrar Halal bi Halal dalam Bahasa Jawa Kromo Inggil:

Kita ingkang sami rawuh wonten adicara punika, nglengganani saha ngakeni kanthi tulus ikhlas, bilih kita sampun tumindak lepat saha kalepyan. Sae punika ingkang dipun sengaja utawi ingkang mboten dipun sengaja, sae ingkang arupi lisan utawi tumindak, sae punika atas nami pribadi, kulawarga utawi organisasi. Awit saking punika kita sami-sami nyuwun pangapunten, saha paring pangapunten. Kanthi sinartan doa, mugi-mugi Allah SWT paring pangapunten dumateng dosa-dosa kita saha anampi amal sholeh kita. Mugi-mugi kita kalebetno dados tiyang-tiyang ingkang taqwa. Aamiin..

Dalam wawancara disela-sela acara, Ust Totok menyampaikan penggunaan Bahasa Jawa Kromo Inggil sejalan dengan arahan DPW PKS Jawa Tengah agar PKS lebih nJawani. "Kader PKS yang dikenal kader muda memang harus lebih nJawani. PKS kedepan akan lebih menghadirkan budaya Jawa dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya."Jelasnya.

Ratusan Kader PKS Boyolali Berkumpul Ikuti Halal bi Halal

Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Achmad memberikan sambutan dan taujih

Boyolali (01/8) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Boyolali menggelar Halal bi Halal bersama keluarga besar kader, Minggu (31/7) pagi. Acara yang dihadiri oleh sekitar 750 kader se Kabupaten Boyolali ini bertempat di Gedung PKPRI Boyolali. Kader bersama dengan keluarganya tampak mulai berdatangan sekitar jam 08.00 memenuhi Gedung tempat acara.

Dalam sambutan sekaligus taujihnya, Ketua DPD PKS Kabupaten Boyolali, Nur Achmad menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Halal Bi Halal ini selain sebagai agenda rutin juga sebagai ajang konsolidasi struktur dan kader partai di Kabupaten Boyolali. "Momentum Halal bi Halal ini sekaligus sebagai sarana untuk meneguhkan soliditas kader dan struktural." Tuturnya. Lebih lanjut, Nur Achmad menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada seluruh kader, disela-sela kesibukannya masih memprioritaskan hadir. "Ini menandakan kader PKS Boyolali masih solid. Kehadiran seluruh kader PKS hari ini adalah buah dari ikatan hati yg sudah Allah ikatkan diantara kita semua. Wa allafa baina qulubihim..." Tegasnya. Nur Achmad berharap dengan kader dakwah yang solid, dakwah di Boyolali bisa berkembang sampai ke seluruh penjuru Boyolali sehingga banyak nilai kebaikan dan kebenaran yang dapat diberikan.

Acara Halal bi Halal dimeriahkan dengan hiburan nasyid, pemberian penghargaan kepada anak kader berprestasi dan pembagian puluhan doorprize kepada peserta yang hadir. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah pada Halal bi Halal ini diadakan pelantikan Pengurus DPC PKS se Kabupaten Boyolali. (HSM)

Ustadz Ahli Ruqyah ini Dilantik Jadi Ketua DPC PKS


Boyolali (1/8) - Hari Minggu (31/7) pagi mentari terasa mulai menyengat panas. Jam menunjukkan pukul 10 pagi. Di dalam sebuah gedung pertemuan tampak ramai ratusan kader berkumpul, laki- laki, perempuan bahkan anak-anak tampak ceria mengikuti sebuah acara. Sebagian menggunakan seragam putih dengan logo PKS di dada kirinya.

Memang saat itu PKS sedang memiliki hajatan pelantikan pengurus DPC PKS se Kabupaten Boyolali. Satu per satu nama Pengurus DPC mulai ketua, sekretaris, dst disebutkan dengan diiringi teriakan takbir "Allohu Akbar". Majulah sang ketua-ketua DPC satu persatu. Diantara deretan ketua DPC yang dilantik terdapat sosok yang tidak terlalu asing. Senyumannya begitu khas namun sangat berwibawa. Beliau adalah Ustadz Evendi yang mendapat amanah sebagai Ketua DPC PKS Kecamatan Ngemplak.

Ustadz muda kelahiran 39 tahun lalu itu tampak begitu tawadhu. Begitu nama beliau disebut dengan sigap beliau berdiri maju ke depan. Ustadz Evendi merupakan ustadz yang sangat bersahaja. Melalui proses Pemilihan Umum Internal kader PKS di tingkat kecamatan beliau terpilih memegang amanah sebagai Ketua DPC PKS Kecamatan Ngemplak.

"Barokalloh Ustadz..." sapaku ketika bilau turun dari panggung sambil menjabat tangan beliau. Ustadz Evendi selama ini dikenal di masyarakat luas sebagai ustadz yang ahli meruqyah. Banyak masyarakat yang terbantu dengan keahliannya. Ruqyah adalah salah satu metode pengobatan yang dicontohkan nabi.

Ustadz yang dikarunai 5 orang anak tersebut saat ini tinggal di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak. Dalam wawancara setelah pelantikan, beliau menyampaikan bahwa tugas sebagai ketua DPC adalah amanah yang sangat berat. "Walaupun amanah ini berat, saya tetap optimis. Insyallloh saya akan berusaha semaksimal mungkin." Ketika ditanya apa yang akan dilakukan dengan yakin beliau menjawab "Saya akan meningkatkan ukhuwah dan soliditas kader DPC PKS Ngemplak. Selain itu, saya akan meningkatkan jumah kader di DPC PKS Ngemplak ini karena kerja-kerja dakwah sangat bertumpu pada ketersediaan jumlah kader" Pungkas beliau. (AFR)

Targetkan 8 Kursi, PKS Lantik Pengurus DPC Periode 2016 - 2019



Boyolali (1/8) - Bertempat di gedung pertemuan PKPRI Boyolali, DPD PKS Boyolali mengadakan Halal bi Halal sekaligus pelantikan pengurus DPC PKS se Kabupaten Boyolali peruode 2016-2019. Dihadiri oleh sekitar 750 kader dan simpatisan PKS, prosesi pelantikan pengurus DPC PKS berlangsung khidmat. Pengurus DPC PKS yang dilantik berjumlah 19 kecamatan artinya 100% kepengurusan di tingkat kecamatan.

Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Achmad dalam pengarahan kepada pengurus DPC yang baru menyampaikan bahwa sebagaimana amanat Musda, PKS Boyolali mentargetkan perolehan 8 kursi DPRD pada pemilu legislatif tahun 2019.
"Tentunya itu adalah target besar dan berat, tapi yakinlah bahwa kita akan mencapai itu semua dengan kerja keras dan ikhlas dalam bingkai ukhuwah islamiyah." Tuturnya.

Suasana pelantikan tampak haru ketika selesai pengucapan ikrar dan janji pengurus DPC. Ucapan selamat diberikan kepada pengurus DPC oleh para pejabat DPD dan Anggota DPRD dari FPKS Boyolali. Tugiman B Semita selaku wakil ketua DPRD dari PKS maju kedepan dan memberikan ucapan selamat dengan merangkul satu persatu pengurus DPC. Prosesi pelantikan diakhiri dengan sesi foto bersama pengurus DPC dan DPD.

Ditemui disela-sela pelatikan Ketua DPC PKS Ngemplak, Evendi menyampaikan bahwa dirinya siap bekerja keras mewujudkan target 8 kursi pada pemilu 2019. "Kecamatan Ngemplak adalah barometer politik yang potensial di Boyolali karena jumlah pemilihnya yang besar. Insyallah DPC PKS Ngemplak akan mendulang suara bagi terwujudnya target PKS."

Terpisah, Sekum DPD PKS Boyolali, Muslimin menyampaikan bahwa tahun ini adalah tahun konsolidasi. selanjutnya dalam tiga bulan yang akan datang PKS akan melakukan konsolidasi sampai tingkat desa dan kelurahan. (AFR)

11 Juli 2016

Pimpinan PKS Puji Khidmat Kader di Posko Mudik


Jakarta (11/7) - Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan apresiasinya kepada para kader dan relawan yang berjibaku melayani masyarakat melalui posko mudik. Posko mudik PKS beroperasi selama musim mudik lebaran hingga arus balik.
“Terima kasih khususnya kepada kader dan simpatisan yang turut dukung Posko Mudik PKS. Jazakallah khoir atas setiap khidmat," ujar Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman melalui akun twitternya @msi_sohibuliman, Senin (11/7/2016).
Ucapan senada juga disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid. Wakil Ketua MPR ini mengungkapkan rasa terima kasihnya kepade kader PKS di seluruh Indonesia.
“Jazakallah kepada para kader yang siang malam berkhidmat di Posko Mudik PKS di berbagai daerah di Indonesia. Terus semangat untuk melayani,” kata Hidayat di linimasa juga lewat @hnurwahid.
Sementara anggota Majelis Syuro Tifatul Sembiring mengucapkan hal yang tak jauh berbeda, “Terima kasih untuk para kader dan relawan yang sudah berkhidmat untuk para pemudik,” kata legislator DPR RI itu melalui akun pribadinya @tifsembiring.
Sohibul Iman meminta maaf jika sepanjang pendirian Posko Mudik, PKS kurang maksimal mengerjakannya.
“Kepada masyarakat, mohon maaf bila kurang maksimal. Doakan kami terus memperbaiki diri dan meningkatkan khidmat PKS kepada masyarakat Indonesia,” katanya di laman yang sama. (msm)

30 Juni 2016

Layani Pemudik, PKS Boyolali Buka Posko Mudik


Boyolali (30/6) - Lebaran merupakan waktu khusus bagi masyarakat Indonesia untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak keluarga di kampung halaman, maka Mudik adalah sebuah keharusan. Setiap tahun Jawa Tengah dipadati pemudik yang hendak kembali ke asal daerahnya tidak terkecuali Kabupaten Boyolali. Oleh karena itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Boyolali kembali membuka Posko Khidmat untuk membantu Pemudik agar lancar selama perjalanan mulai hari ini, Kamis (30/6). Posko yang terletak di depan Warung Jamur Ampel, Jl Ampel-Salatiga km 2 Gudekerep, Urutsewu, Ampel Boyolali ini rencananya akan beroperasi full 24 jam sampai hari Selasa (5/7).

Koordinator Posko Mudik PKS Boyolali, Rudianto dalam keterangannya menyampaikan bahwa tahun ini PKS Boyolali hanya mendirikan satu posko mudik. "Pelayanan untuk pemudik yang kelelahan dan butuh istirahat kami pusatkan di Ampel ini dengan pertimbangan lokasinya yang strategis." Tutur Rudi.

Rudi menjelaskan bahwa Posko Mudik PKS menyediakan fasilitas gratis berupa info mudik, rest area, layanan pijat capek, musholla, kamar mandi, takjil dan pelayanan kesehatan. "Khusus pelayanan kesehatan mulai kami buka dari jam 09.00 sampai jam 15.00." Tambah Rudi

Terpisah, Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Achmad menyatakan bahwa Posko Mudik PKS ini merupakan salah satu bentuk kiprah kader - kader PKS untuk terus berkhidmat kepada Rakyat. "Inilah karakter asasi PKS yang hadir ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang memiliki misi memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat dan bangsa Indonesia." Jelasnya. Nur Achmad berharap kehadiran posko mudik PKS ini bisa membantu para pemudik yang melalui Kabupaten Boyolali agar lancar selama dalam perjalanan. Selain itu juga dapat membantu aparat dan pihak2 terkait dalam pengamanan dan pengaturan arus mudik tahun ini. (HSM)

29 Juni 2016

Kembali Silaturahim ke PKS, Yusril Bahas Arah Parpol Jelang Pilkada 2017


Jakarta (28/6) - Bakal Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menyambangi kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS sore ini. Pertemuan tersebut, papar Yusril, menindaklanjuti diskusi terdahulu tentang arah partai politik menjelang pilkada 2017.
"Tadi sedang membicarakan tentang gambaran arah partai politik menghadapi petahana (incumbent), belum bisa memutuskan sendiri (untuk menghadapi Pilkada, red). Jadi harus dibicarakan bersama-sama dengan partai politik," ungkap Yusril di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang No 82, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2016).
Ketua Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi juga menambahkan bahwa PKS menyambut baik dengan terus melakukan komunikasi politik yang baik terhadap para bakal Cagub Jakarta yang sudah menyampaikan keinginannya untuk maju ke Jakarta.
Menurutnya, beberapa bakal Cagub yang sudah datang menjalin komunikasi kepada PKS diantaranya Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Syafrie Samsudin.
"Setelah kemarin pak Sandiaga Uno datang ke DPP PKS, hari ini pak Yusril. Ini bukan merupakan komunikasi pertama PKS kepada pak Yusril juga kepada pak Sandiaga," tuturnya.
Dedi juga menjelaskan bahwa PKS dengan para bakal Cagub tersebut saling bertukar pikiran tentang permasalahan Jakarta, juga terkait prioritas-prioritas yang harus diselesaikan pada masa setelah 2017 hingga 2022.
"Beberapa hal soal kemacetan, banjir, dan juga penataan ruang dan wilayah menjadi agenda perbincangan menarik antara PKS dengan calon ini," papar Dedi.
Selain itu, Dedi juga menambahkan pentingnya ikatan sosial masyarakat Jakarta yang menurut PKS perlu mendapatkan perhatian bagi para calon pemimpin DKI Jakarta.
"Tingkat kohesivitas masyarakat Jakarta ini sangat penting diperhatikan dan dijaga, karena ini kan barometer keamanan nasional kan Jakarta ini. Jadi jangan sampai kita mencari pemimpin yang justru mengancam kohesivitas atau ikatan sosial masyarakat Jakarta. Itu juga jadi agenda yang dibicarakan kepada para bakal Cagub tersebut," jelasnya.
Mengenai sikap pasti dukungan PKS terhadap pasangan calon, Dedi menyatakan PKS untuk saat ini fokus menjalin komunikasi yang baik terhadap para bakal Cagub dan PKS akan menyatakan sikapnya menjelang pembukaan pendaftaran Calon Gubernur DKI Jakarta.