25 Maret 2014

Pentingnya Seorang Muslim Berpartisipasi Dalam Pemilu dan Menentukan Parlemen yang Ideal




Oleh: A. Mifdlol Muthohar

Beberapa saat lagi kita akan masuk dalam ajang pesta demokrasi, pemilihan umum (Pemilu) 9 April 2014. Para calon DPD, DPR dan DPRD dari berbagai partai politik telah mensosialisasikan diri, untuk menyambut kemenangan pada hari monumental tersebut. Berbagai macam sarana mereka lakukan, mulai dari pemberian bantuan untuk RT, jalan desa, pembangunan mushalla/masjid, dan sebagainya. Tentu semuanya berakhir dengan closing: meraih simpati masyarakat, sehingga warga berkenan memilihnya pada Pemilu nanti.
Partisipasi masyarakat dalam Pemilu ini sangat penting, karena dari hasil Pemilu nanti, akan terpilih para anggota parlemen yang dapat menyambung aspirasi rakyat, dan dapat mengantarkan mulusnya jalan menuju kursi kepresidenan. Jika kita melihat tingkat partisipasi pemilih dari Pemilu ke Pemilu, cenderung semakin menurun. Pada Pemilu 1999 mencapai 93%, Pemilu 2004 turun menjadi 85%, dan Pemilu 2009 turun lagi menjadi 71%. Pemilu 2014, diprediksi hanya tinggal 54%, namun prediksi optimis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) masih pada angka 60%. Sedangkan LIPI mengatakan bahwa angka golput sekitar 35 %. Ini tentu menjadi keprihatinan yang serius, khususnya buat para anggota DPR, DPRD dan DPD yang telah ada selama ini. Analisis sederhananya, publik selama ini menganggap bahwa apa yang dilakukan para anggota parlemen, itu tidak memuaskan publik. Inilah PR berat buat para anggota parlemen di masa-masa mendatang.
Namun demikian, masyarakat yang kemudian memilih untuk golput, karena ulah dan perilaku anggota dewan selama ini yang tidak memuaskan, itu juga perlu diluruskan. Golput takkan menyelesaikan masalah apapun di negeri ini.

Logika Golput yang Lemah
Jika para pemilih golput beranggapan bahwa mereka memilih golput karena buruknya perilaku anggota dewan, maka sesungguhnya mereka justru meridhai terhadap siapapun yang menjadi anggota parlemen, orang baik maupun orang buruk. Seolah-olah mereka mengatakan, “silahkan kalian pilih siapa saja saya ikut.” Hal itu dikarenakan, walaupun mereka tidak memilih, tetapi mayoritas warga tetap memilih, sehingga akan muncul juga sejumlah parlemen sebagaimana ketentuan jumlah di suatu daerah. Terkecuali jika 100 % orang golput, itu baru menyelesaikan masalah, berarti semua orang tidak percaya dengan sistem yang berlaku dalam pemilu atau terhadap semua calon legislatif.
Dalam kaedah fikih, kita selalu dianjurkan untuk memilih akhaffudhdhararain atau mengambil yang lebih ringan dari dua bahaya yang akan muncul. Demikianlah Nabi Yusuf a.s. diajarkan oleh Allah s.w.t. untuk mengambil salah satu bahaya yang lebih ringan dari dua bahaya, yaitu bahaya bersekutu dengan pemimpin kafir dalam satu pemerintahan namun rakyat dapat disejahterakan, dan bahaya tidak bersekutu dengan pemerintahan kafir, namun rakyat menderita karena paceklik dan kelaparan. Ternyata Allah s.w.t. memilihkan buat Nabi Yusuf a.s. untuk tetap berkiprah dalam rangka kesejahteraan rakyat, walaupun ia harus bergabung dengan pemerintahan kafir. Berikut ayat yang menunjukkan bahwa pemerintahan Yusuf a.s. adalah pemerintahan yang tidak menjalankan aturan Allah s.w.t:
“Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan (piala raja) itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami mengatur rencana untuk Yusuf. Dia tidak dapat menghukum saudaranya menurut agama (undang-undang) raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki, dan di atas setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui.” (QS. Yusuf: 76)
Ibnu Zaid mengatakan bahwa dalam undang-undang raja, tidak ada pembolehan seseorang ditahan karena pencurian. Ini adalah undang-undang Nabi Ya’qub dan anak keturunannya (undang-undang Allah s.w.t.). Bahkan dalam ajaran Allah s.w.t. tersebut, disebutkan bahwa si pencuri dapat dijadikan budak yang diperjualbelikan. Sedangkan undang-undang negara mengatakan bahwa bagi pencuri diharuskan membayar dua kali lipat dari barang curian. Dengan demikian, pemerintahan dalam negara pada masa Yusuf bukanlah pemerintahan yang menegakkan undang-undang Allah s.w.t., namun menerapkan undang-undang buatan mereka sendiri. Walaupun demikian, Allah s.w.t. memilihkan untuk Nabi Yusuf a.s. agar tetap berpartisipasi dalam pemerintahan raja yang tidak mengikuti aturan Allah s.w.t, karena kemaslahatan untuk rakyat sangatlah jelas. Mereka dapat terhindar dari malapetaka 7 tahun paceklik. Demikian pula halnya dengan berpartisipasi dalam pemilu saat ini, dapat dianalogikan dengan kasus Nabi yusuf di atas. Jadi tidak ada alasan untuk golput.

Mencari Anggota Parlemen Ideal
Lantas siapakah anggota parlemen yang tepat untuk kita pilih? Sebelum itu perlu kita perhatikan tentang kriteria para pemilih atau orang yang mempunyai hak suara. Imam Mawardi, ahli tata negara Islam abad 5 Hijriyah, dalam bukunya al-ahkam as-sulthaniyah, pernah menyebutkan 3 kriteria yang harus ada pada orang-orang yang memiliki hak suara dalam mengangkat pemimpin. 3 kriteria itu adalah memiliki sikap adil dalam segala hal, memiliki informasi tentang calon pemimpin dan memiliki sifat bijak dalam menentukan pilihan pemimpin.
Kenyataannya, sikap adil dan sifat bijak seorang warga lebih sering terkalahkan oleh sikap pragmatis mereka dalam menentukan pilihan. Siapa memberi, itulah yang dipilih. Padahal seharusnya pemberian itu tidak boleh membutakan sikap adil dan sifat bijak seorang muslim. Disinilah falsafah orang Jawa -dalam aksara Jawa- sulit untuk dihilangkan, bahwa jika “dipangku, ya mati”. Jika seseorang diberi sesuatu, diberi uang/fasilitas dan sejenisnya, mereka akan takluk dibawah ketiak sang pemberi. Akhirnya hilanglah sikap adil dan sifat bijak sebagai seorang warga, bahkan sebagai seorang muslim.
Bercerminlah pada Nabi Musa alaihissalam, berapa banyak fasilitas, harta dan kenikmatan yang ia peroleh dari Fir’aun. Semenjak beliau lahir, sampai dewasa, hidup di bawah naungan dan perlindungan Fir’aun, sang musuh utama di kemudian hari. Tapi apakah hati nurani Musa buta? Apakah sikap adil dan sifat bijaknya dalam menentukan pilihan, menjadi bias? Ternyata tidak. Ketika Allah s.w.t. memerintahkan Musa a.s. untuk mengambil sikap berseberangan dengan Fir’aun, dengan tegas Musa menerimanya. Tidak terpengaruh sedikitpun dengan fasilitas yang sebelumnya ia peroleh. Di sini, yang menentukan sikap adalah “nurani”, bukan “perasaan” atau “pekiwuh”. Begitulah seorang muslim dalam bersikap. Bahkan walaupun Fir’aun berusaha menjatuhkan mental Musa a.s. sebelum Musa a.s. mengajaknya beriman kepada Allah s.w.t., tetap tidak dapat mempengaruhi tekad bulat Musa a.s. untuk menyampaikan kebenaran. Dalam surat Asy-Syu’ara’: 18-19, Allah s.w.t. mengisahkan tentang upaya Fir’aun menjatuhkan mental Musa a.s. dengan memunculkan masa lalunya:
            “Fir’aun berkata, bukankah kami mendidikmu di tengah-tengah kami sebagai orang tua dan engkau habiskan dari usiamu beberapa tahun tinggal bersama kami? Dan engkau telah melakukan apa yang engkau lakukan (yaitu membunuh seorang Qibthi, dari kaum Fir’aun) dan engkau termasuk orang-orang yang kafir (terhadap agama kami.” (QS. Asy-Syu’ara’: 18-19)
Namun demikian, Musa a.s. tidak merasa “pekiwuh” (perasaan tidak enak) terhadap Fir’aun, karena adanya kepentingan yang jauh lebih besar, yaitu penyelamatan rakyat dari perbudakan, kesewenangan dan kezaliman yang dilakukan oleh Fir’aun beserta para pejabat kerajaan.
Lantas siapakah yang seharusnya dipilih menjadi seorang pemimpin? Banyak ayat maupun hadits yang dapat dijadikan tolok ukur pemimpin ideal. Secara ringkas, setidak-tidaknya calon pemimpin haruslah orang mukmin (QS. At-Taubah: 23), adil (QS. Al-Maidah: 8) dan kuat lagi jujur (QS. Al-Qashas: 26).
Bahkan ada kriteria khusus yang secara terang-terangan disampaikan Allah s.w.t. dalam memilih calon pimpinan, yakni kualitas. Sebaliknya, Allah s.w.t. juga mengecam kriteria masyarakat yang menomorsatukan harta milik calon pemimpin. Demikian Allah s.w.t. berfirman:
“Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah Telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.” mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi (mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah Telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 247).
Kualitas yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah ilmu yang luas dan fisik yang perkasa. Dengan ilmu yang luas, wawasan dan pengalaman yang dimiliki, seorang pemimpin mampu memenej urusan rakyatnya secara profesional. Demikian pula dengan fisik kuat yang dimilikinya, ia mampu mengayomi masyarakatnya dari serangan musuh dan juga mengayomi rakyat kecil dari kesewenangan pihak yang kuat, pihak yang otoriter dan sejenisnya.
Kriteria-kriteria tersebut penting dijadikan pedoman bagi setiap muslim, karena sebuah hadits mengingatkan kita tentang hal ini, yaitu:
“Barangsiapa mengangkat seorang pemimpin dari kelompok tertentu, padahal dalam komunitas tersebut ada orang yang lebih diridhai Allah, maka sungguh ia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan kaum mukminin.” (HR. Hakim, dengan sanad shahih)
Hati nurani seorang muslim ideal dalam menentukan pilihan calon anggota parlemen, takkan takluk di hadapan fasilitas uang, harta dan sejenisnya. Tetapi ia akan takluk di hadapan kriteria-kriteria yang menyebabkan ia diridhai Allah s.w.t. Kriteria-kriteria tersebut setidak-tidaknya adalah beriman, adil, jujur dan fisik kuat yang dapat mengayomi rakyat kecil. Memilih seorang calon yang tidak baik, padahal ada calon yang baik yang kita ketahui, dapat menyebabkan seorang muslim dimurkai oleh Allah s.w.t., karena menjerumuskan rakyatnya ke dalam kesengsaraan atau kesulitan disebabkan perangai buruknya.
Secara sederhananya dapat diilustrasikan begini, seandainya ada 3 orang yang diridhai Allah s.w.t dari 10 calon anggota legislatif, namun kita memilih selain 3 orang tersebut, padahal kita mengetahui bahwa tidak ada yang lebih baik dari calon-calon 10 tadi, kecuali 3 orang tersebut, maka pilihan tersebut dapat menjadikan kita dimurkai oleh Allah s.w.t. karena menyebabkan warga masyarakat berada dalam kesengsaraan atau menyebabkan anggaran negara dihabiskan untuk kepentingan yang tidak jelas atau kepentingan pribadi.
Semoga kita semua termasuk yang diridhai Allah s.w.t. dalam menentukan pilihan, sehingga dapat mempertanggung-jawabkannya kelak di akhirat, saat berada di hadapan Sang Pemimpin Paling Adil. Dialah Allah, Rabbul ‘Izzati. Amin. Wallahu A’lam bish-shawab.

"Partai ini yang membuat saya tertarik dunia politik" by @Fathia_TS

Fathia Asyafiqah


(16/03/14) – Hari ini, panggilan hati tertuju pada Gelora Bung Karno. Ada apa disana? Ada kampanye terbuka dari Partai Keadilan Sejahtera. Ah ya, kenapa saya begitu tertarik ingin kesana? Karena partai ini yang membuat saya begitu tertarik dengan dunia politik.

“Jangan-jangan, Fathia kader ya?” – Bukan. Saya bukan kader, saya masih pelajar dan belum memilih. Bisa dibilang, simpatisan saja :)

“Terus, kenapa bisa jadi simpatisan PKS?” – Mending, baca terus aje ye..

Seragam hari ini, Putih. Temanya pun, “Putihkan GBK” dan saya siap dengan kaos putih, rok jeans dan jilbab putih. Dengan cuaca Jakarta yang lumayan, putih menjadi busana yang cocok dalam cuaca panas Jakarta. Dan pagi itu, saya berangkat menggunakan motor menuju tempat berkumpulnya rombongan. Hari ini, dari keluarga yang berangkat ber-3. Saya, Bunda dan Ayahanda. Jadi anak tunggal seharian dengan peristiwa yang tak akan dilupakan, seumur hidup saya.

Saya mendapat jatah di Mobil bus 11. Duduk ber-3 dengan Ayah dan Bunda. Penuh rasa dan cerita. Ada 3 mobil bus disana dan kami siap menuju GeBeKa.

Perjalanan pagi ini penuh semangat membara, hati yang tak sabaran, pikiran yang membayang dan tangan yang gatal, mulai mencari inspirasi untuk bahan tulisan. Dan dari pagi ini pun, PKS sudah memberi sebuah inspirasi besar untuk bahan tulisan.

PKS mempunyai sebuah kemasan yang berbeda. Yang membuat saya.... entahlah, selalu tertarik dengan apa yang diciptakan partai tersebut. Apa lagi soal kesolidan kader dan soal pendidikan politik untuk anak mudanya. Partai ini beda. Ya, beda.

Pemandangan Jakarta pagi itu berbeda juga, penuh bis dan putih. Dan saya pikir, PKS kali ini bukan hanya akan memutihkan GBK, tapi juga Jakarta. Selain kekaguman saya bertambah hari ini, saya juga berharap banyak pada Kader PKS yang hadir.

Ketika mereka siap memenuhi GBK dengan semangat mereka, mereka juga harus memenuhi tong sampah dengan sampah-sampah mereka, tanpa ada yang buang sampah sembarangan dan masjid, ikut penuh sepenuh GBK hari itu. Itu harapan saya.

Setelah melewati kemacetan yang lumayan, kami se-rombongan berhasil masuk dan mendapat tempat duduk. Saya siap dengan mata yang akan terus menatap, telinga yang siap mendengar dan lisan yang siap berteriak. Karna hari ini, saya ingin hasil. Bukan hanya cerita biasa-biasa saja. Tapi saya menginginkan suatu hasil dari acara ini. Dan saya, mendapatkannya.

Putihkan GBK hari ini = Militansi + Kesantunan + Kecerdasan + Seni dan Manajemen yang canggih. Menurut saya, 5 aspek tersebut sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan masyarakat tentang betapa kuatnya partai ini dan betapa seriusnya partai ini ingin membangun Indonesia.

Militansi kadernya, kesantunan bahasa mereka, kecerdasan pemikiran mereka, seni PKS dalam menciptakan acara ini dan sistem manajemen pengaturan mereka itu benar-benar membuat saya kagum. Ya bayangkan saja, gimana nggak canggih coba? Bisa mengelola ratusan ribu massa tanpa meninggalkan sedikitpun kekacauan, keributan dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

Kurang Bukti Apa Lagi coba?

Hari ini saya merasakan tak seperti menghadiri kampanye terbuka, tetapi sedang menyaksikan PKS memberi pendidikan dan ilmu politik untuk saya dan anak-anak muda yang lain. Dan sekali lagi, saya bahagia bisa datang ke GBK hari ini.


Andai saja GBK bisa menampung seluruh rakyat Indonesia dan seluruhnya hadir. Mereka akan merasakan bagaimana bergetarnya hati saya saat Presiden Anis Matta menyampaikan suara hatinya dihiasi oleh hujan. Bagaimana pikiran saya dan hati saya terkagum-kagum atas semangat kadernya, atas prestasi anak kadernya yang “horror” (di kampanye itu, ada acara tampilnya anak-anak muda kader PKS dengan segudang prestasi akademik dll -red), semangat saya jadi terpacu karena mereka.

Dan PKS, hari ini meyakinkan saya, bahwa saya tidak akan pernah menyesal menjadi simpatisannya. Mulai berangkat hingga pulang, saya hanya bisa berucap “Terimakasih, cerita hari ini, PKS”

Karawang, 16 Maret 2014
Fathia Asyafiqah, @Fathia_TS on twitter

23 Maret 2014

#Saya Pilih PKS karena ...............


by @jonru 
-Trainer Penulisan-


#‎SayaPilihPKS‬ karena:

Satu2nya partai yang rutin melayani masyarakat, ada atau tak ada pemilu

Satu2nya partai yang pergantian pemimpinnya selalu berjalan aman lancar terkendali

Satu2nya partai yg tidak mengandalkan uang dan goyang dangdut utk merekrut massa kampanye

Satu2nya partai yg kader2nya sangat militan, padahal tidak dibayar

Satu2nya partai yg para kadernya saweran utk membiayai kegiatan partai, dan mereka tetap militan

Satu2nya partai yg kader2nya tak pernah minta jabatan

Satu2nya partai yg para pemimpinnya terpilih karena ditunjuk, bukan karena minta jabatan

Terbukti sebagai partai paling bersih dari korupsi(*)

Satu2nya partai yg kegiatannya macam2 (baksos, pengajian, dst), bukan hanya ngurus politik

Satu2nya partai yg lebih suka memberikan bukti ketimbang janji

Kader2nya langsung mundur dari jabatan partai jika terpilih jadi pejabat publik

Bukan kumpulan malaikat, tapi mayoritas kadernya insha Allah berakhlak sangat baik

Hm... apa lagi ya? Banyak banget kelebihannya

Emang ada yang lebih baik dari PKS?

___
(*) Terlepas dari kontroversi tentang kasus LHI, yang jelas SECARA OBJEKTIF terbukti bahwa PKS merupakan satu-satunya partai yang kasus korupsinya paling kecil. Tragisnya, para haters sibuk mempermasalahkan kasus terkecil tersebut dan pura-pura lupa pada kasus-kasus besar di partai-partai lain.


sumber: fb

21 Maret 2014

Vocalis Hijau Daun Serukan Pilih PKS


Vokalis grup band Hijau Daun, Dide menyatakan dukungannya kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

"Kali ini tahunnya PKS ... O3 coblos pemimpin2 yang menjaga amanah saudaraku," ujar Dide lewat akun twiternya @HD_Dide.

Pelantun hits terkenal "Suara (Ku Berharap)" ini takjub dengan kampanye PKS di GBK Senayan yang dihadiri ratusan ribu masa.

"Ratusan ribu siputih padati senayan, kami datang bukn krna dibayar, tapi kami dtg krna hati kami ingin seputih PKS," lanjutnya di twitter.

Dengan mengucap Bismillah, Dide mantap memilih PKS.

"Bismillah, jk disuruh memilih antara uang dan hati, kami akan memilih hati untuk membeli hati kalian, itulah siputih PKS." 

Hijau Daun merupakan grup musik Indonesia yang berasal dari Teluk Betung, kota Bandar Lampung. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2008. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Dide (vokal), Array (gitar), Arya (gitar), Denny (drum), Richan (bass). Album pertamanya adalah Ikuti Cahaya yang dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre pop.

Hijau Daun mengawali karier musik profesionalnya melalui label Sony BMG Indonesia pada bulan April 2008. Debut album perdana Hijau Daun diluncurkan pada tahun 2008 dengan judul IKUTI CAHAYA. Single pertama dari album yang berisi 10 lagu ini, Suara (Ku Berharap) berhasil mencatat angka 1,5 juta untuk RBT selama bulan September-Desember 2008.

Salam 3 Jari Dide di akun twitternya @HD_Dide

PETISI untuk Abraham Samad: KPK Harus Keluarkan Indeks Korupsi Parpol sebelum Pemilu 2014


Untuk:
Abraham Samad, Ketua KPK

KEGIGIHAN KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam memburu para koruptor Hiu selama ini telah mengindikasikan betapa Indonesia ingin secara serius menghabisi ikon-ikon korupsi, baik itu secara ikon personal maupun ikon kelembagaan. Atas kerja keras KPK itulah, kami sangat mengapresiasi, sehingga kami pun mengharapkan KPK mampu mengedukasi kami lebih jauh dengan meminta KPK melalui petisi "KPK Harus Keluarkan Indeks Korupsi Parpol sebelum Pemilu 2014"

Mohon, hal ini tidak dimaknai untuk membawa KPK pada konflik kepentingan pada gelaran Pemilu 2014, justru dengan ini menjadi salah satu alat "legitimasi" bagi rakyat memberi hukuman ‘adat’ bagi Parpol yang tercatat sebagai Parpol korup. Masyarakat akan ramai-ramai menghindari parpol paling korup, dan tidak lagi memberi peluang mereka untuk hidup meski selama masa kampanye mereka mampu membeli durasi dalam beiklan di media massa. Jika ini dilakukan, jelas akan menjadi alat pukul bagi parpol untuk berhati-hati setiap kampanye di tengah masyarakat. Parpol tidak akan mudah membuat janji-janji politik, dan yang paling penting masyarakat tidak akan lagi sudi memilih Parpol korup.

Yang bisa dilakukan KPK adalah merilis indeks korupsi Parpol berdasarkan nama pelaku, jumlah angka yang dikorupsi, serta status yang disandangnya: terpidana atau tersangka tetapi buron. Dan yang lebih penting adalah data parpol yang berafiliasi dengan pelaku. Tidak perlu ada istilah terduga korupsi untuk menghindari fitnah seperti yang banyak terjadi di kasus terorisme. Jika perlu, data koruptor bisa meluas hingga data Nasional. Artinya, data koruptor yang dirilis berasal dari Ibukota hingga Kabupaten.

Dengan data-data itu saja, sudah bisa dilakukan pemetaan, dan grafis informasi sederhana yang nantinya dengan mudah bisa dibaca masyarakat. Grafis indeks Parpol korup, dengan grafis sederhana, dicetak dan diumumkan ke publik. Jika perlu, KPK mengadakan sosialisasi hasil analisis dan pembuatan grafis indeks korupsi setiap hari sebelum Pemilu berlangsung. Gemakan nama-nama koruptor dan identitas Parpolnya. Pemilu 2014 adalah momen tepat Bung!

Kami berharap KPK memberi perhatian mendalam pada petisi ini. Atas perhatian dan terkabulnya petisi ini, kami haturkan terimakasih.

Salam,


***

AYO IKUT PETISI INI
TANDA TANGANI DAN AJAK YANG LAIN 
UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Cara Ikut Petisi:

1. Klik link PETISI ini : https://www.change.org/id/petisi/abraham-samad-kpk-harus-keluarkan-indeks-korupsi-parpol-sebelum-pemilu-2014#

2. Isi email
3. Klik pilihan: Tandatangani
4. Selesai
5. Jangan lupa sebarkan ke yang lain

17 Maret 2014

(Video) Pidato Anis Matta Kampanye Akbar PKS di GBK



Jakarta - PKS mengumpulkan ratusan ribu kadernya di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Dalam kampanye akbar itu, Preisden PKS Anis Matta berorasi mengupamakan PKS seperti Nabi Yusuf yang berhasil keluar dari cobaan.

"Saya mencium aroma kemenangan. Kita sudah lewati sebuah drama 1 tahun lalu, drama Nabi Yusuf. Ketika dia dimasukkan ke dalam sumur, sekarang kita sudah keluar dari sumur itu," kata Presiden PKS Anis Matta dalam orasinya di depan ratusan ribu kader yang penuhi GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (16/3/2014).

Anis Matta menyampaikan PKS siap tuntaskan babak kedua drama Nabi Yusuf pasca 'musibah' yang menimpa PKS.

"Insya Allah tanggal 9 April akan ada kejutan. Dengan tekad dan semangat yang kita punya, kita akan naik podium dan PKS akan masuk 3 besar. Kita akan mulai kemenangan itu dari Jakarta. Kita rebut ibukota, kita rebut Indonesia," tegasnya.

Selengkapnya berikut video pidato Presiden PKS Anis Matta...



Putihkan GBK, PKS Melesat di Pemilu 2014?



Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kampanye perdana di Gelora Bung Karno (GBK) Minggu (16/3/2014) memanfaatkan momentum untuk membuktikan soliditasnya. GBK memutih oleh ratusan ribu kader PKS. PKS bangkit di Pemilu 2014?
Janji PKS memutihkan GBK terwujudkan dalam kampanye perdananya. Partai yang dikenal dengan partai kader ini terbukti masih solid di lapangan. Setidaknya, itu yang tampak dalam kampanye perdana partai pimpian Anis Matta itu.
Presiden PKS Anis Matta tampak tak bisa menutupi kegembiraannya saat menyaksikan seluruh tempat duduk di GBK penuh sesak oleh kader dan simpatisan PKS. Kerja politik Anis Matta dan tim selama setahun terakhir seolah terbayarkan dalam kampanye perdana PKS di GBK.
Dalam kesempatan tersebut, Anis Matta bertanya kepada para kadernya tentang kondisi mutakhir partai yang ia pimpin. Menurut dia, saat ini PKS telah keluar dari situasi krisis pascakasus yang menimpa bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
"Sekarang perlihatkan kepada bangsa Indonesia sebuah drama, bagaimana PKS bisa keluar dari sumur itu. Hari ini ketika kita berkumpul di sini, saya bertanya apakah kita sudah keluar dari sumur itu?" kata Anis di hadapan kader PKS yang memenuhi Stadion GBK Senayan, Minggu, (16/3/2014).
Pernyataan Anis tersebut seperti mengkonfirmasi pidato politik pertamanya sesaat menjadi Presiden PKS pada 1 Februari 2013 di Kantor DPP PKS. Menurut Anis kala itu, peristiwa penangkapan bekas Presiden PKS Luthfi Hassan Ishaaq akan menjadi hentakan sejarah bagi PKS.
"Peristiwa besar ini akan menjadi hentakan sejarah yang akan membangunkan macan tidur PKS. Saya yakin Allah SWT mengirimkan isyarat besar bahwa ini adalah momentum pembenahan diri dan kebangkitan PKS," kata Anis kala itu.
Menukil sejarah Nabi Yusuf, Anis Matta membangkitkan kadernya dengan menyebutkan PKS akan memasuki babak baru pasca bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tersandung kasus korupsi. Ia mengajak kadernya untuk membuktikan partai yang bermula dari gerakan Tarbiyah ini mampu bangkit.
"Kader-kader PKS insya Allah siap menuntaskan babak kedua dari drama Nabi Yusuf. Setahun kita dapat goncangan hebat, badai luar biasa, tapi Alhamdulillah kita kumpul di sini bahwa PKS sudah keluar dari badai itu dengan iman jauh lebih kuat, tekad yang jauh lebih membara," jelas mantan alumnus LIPIA- Jakarta ini.
Anis merupakan salah satu kandidat Presiden dari PKS. Selain Anis, dua kandidat lainnya yang juga dipersiapkan PKS yakni Ahmad Heryawan yang juga Gubernur Jawa Barat dan Hidayat Nurwahid yang juga Ketua Fraksi PKS DPR RI.
Jika merujuk berbagai lembaga riset lembaga politik elektabilitas partai yang mendeklarasikan sebagai partai terbuka pada 2008 ini masih rendah dibanding perolehan dalam Pemilu 2009 yang memperoleh suara di angka 7 persen. Berbagai riset politik saat ini menempatkan PKS berada di angka elektabilitas 3-4 persen.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS Mardani Alisera mengatakan, pihaknya mengkategorisasi tiga zona dalam menggarap konstituen di daerah pemilihan yakni zona hijau, kuning dan merah. "Zona hijau berarti kita targetkan dua kursi sampai lebih, zona kuning kursi kita tetap dan zona merah, kursi kita hilang," papar Mardani merujuk perolehan kursi DPR RI.
Menurut Mardani, hingga saat ini, hasil survei internal, elektabilitas PKS berada di angka 4,7 persen dari sebelumnya hanya di angka 3 persen. Namun buru-buru Mardani mengatakan survei tersebut berbeda hasilnya dengan survei Dapil. "Seperti di Dapil Jawa Barat PKS 13 persen, DKI 14 persen. Dua wilayah itu bersaing ketat dengan PDI Perjuangan," ungkap anggota Badan Legislasi DPR RI ini.
PKS pun memasang target optimistis dan target pesimistis. Untuk target optimistis, Mardani menyebutkan pihaknya mematok angka kursi DPR RI 77 kursi, angka moderat 60 kursi dan target pesimistis di angka 48 kursi.
"Namun, pemilu sekarang jauh lebih baik dengan pemilu sebelumnya. Pola zonasi berjalan dengan baik. Caleg incumbent diarahkan menyasar daerah pinggiran yang belum tergarap, jadi merata," caleg Dapil Purwakarta, Bekasi dan Karawang ini memungkas obrolan
Bagaimana hasil perolehan suara PKS dalam Pemilu Legislatif pada 9 April 2014 mendatang? Semua kembali pada kerja politik partai dan kadernya. Penuhnya GBK dalam kampanye perdana PKS bisa saja menjadi indikator penting bagi partai ini untuk optimitis dalam Pemilu 2014.
Hanya saja, patut dicatat, mobilisasi massif PKS di Jakarta dan sekitarnya dapat dimaklumi karena partai ini berbasis di muslim perkotaan yang menjadi basis tradisionalnya. Pembuktian serupa perlu ditunjukkan di luar Jakarta. Bagaimanapun, isu korupsi yang menimpa PKS selama setahun terakhir ini telah menggerus partai ini. Target tiga besar yang selama ini digaungkan masih harus dicapai dengan kerja keras. [mdr]

Sumber: inilah.com

Tone Positif, Kampanye Terbesar PKS di GBK

 

1. Berkostum Putih-putih, Massa PKS Padati GBK

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/03/16/0952479/Berkostum.Putih-putih.Massa.PKS.Padati.GBK

 2. Tak Ada Kursi Kosong di Kampanye PKS

http://nasional.inilah.com/read/detail/2083257/tak-ada-kursi-kosong-di-kampanye-pks#.UyY-zIXp6OQ

3. Hari Pertama Kampanye, Ratusan Ribu Kader PKS Penuhi Gelora Bung Karno

http://www.republika.co.id/berita/pemilu/foto-pemilu/14/03/16/n2iwaf-hari-pertama-kampanye-ratusan-ribu-kader-pks-penuhi-gelora-bung-karno

4. PKS kerahkan 250 ribu kader untuk kampanye di Jakarta

http://www.antaranews.com/pemilu/berita/424290/pks-kerahkan-250-ribu-kader-untuk-kampanye-di-jakarta

5. Kampanye Perdana PKS, GBK Tak Muat 

http://www.bersamadakwah.com/2014/03/kampanye-perdana-pks-gbk-tak-muat.html

6. Heboh Kampanye PKS, Anis Matta Mencuat

http://boomee.co/2014/03/heboh-kampanye-pks-anis-matta-mencuat

7. Kampanye Terbuka, PKS: Perjalanan Menuju Istana

http://poskotanews.com/2014/03/16/kampanye-terbuka-pks-perjalanan-menuju-istana/

8. Sediakan 3333 Kantong Sampah, PKS Contohkan Kampanye Bersih

http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/58283/sediakan-kantong-sampah-pks-contohkan-kampanye-bersih

9. PKS Kerahkan Ribuan Massa Dalam Kampanye Perdana

http://www.suarasurabaya.net/roadtoparlemen/news/2014/131673-PKS-Kerahkan-Ribuan-Massa-Dalam-Kampanye-Perdana

10. Kampanye di GBK, PKS Gerakkan 150 Ribu Simpatisan

http://politik.news.viva.co.id/news/read/488910-kampanye-di-gbk--pks-gerakkan-150-ribu-simpatisan?utm_medium=twitter&utm_source=twitterfeed

 11. Kampanye Pemilu 2014: 250 Ribu Kader PKS 'Putihkan' Jakarta

http://www.kabar24.com/nasional/read/20140316/98/213720/kampanye-pemilu-2014-250.000-kader-pks-putihkan-jakarta

12. Kampanye Akbar di GBK, PKS Optimis Masuk Tiga Besar

http://www.sayangi.com/politik1/read/19927/kampanye-akbar-di-gbk-pks-optimis-masuk-tiga-besar

13. Gelora Bung Karno "Memutih" di Hari Pertama Kampanye PKS  

http://rri.co.id/index.php/berita/93974/Gelora-Bung-Karno-Memutih-di-Hari-Pertama-Kampanye-PKS#.UyZDqIXp6OQ

Tangis Haru Anis Matta



Twit @anismatta (Ahad, 16/3/2014)

Alhamdulillah, acara kampanye rapat akbar #PKS di GBK hari ini (16/3) berjalan lancar.. #PKSm3nang

Sampai tadi pagi, saya sempat berpikir, mungkin GBK tak akan putih sempurna.. #PKSm3nang

Kalaupun tidak putih tak apa.. Yg penting silaturrahim.. Sambung rasa, sambung hati.. #PKSm3nang

Ternyata keraguan saya terjawab.. GBK diPUTIHkan oleh kader & simpatisan #PKS!! #PKSm3nang

Ketika berjalan kaki menuju ke GBK, saya sudah mencium aroma kemenangan.. #PKSm3nang

Mendekati GBK, getaran itu mulai terasa.. GBK bergemuruh oleh semangat para kader #PKS.. #PKSm3nang

Saya sempat terpaku.. Merinding.. Hampir tumpah air mata.. Semangat Indonesia berkobar di GBK.. #PKSm3nang

Terima kasih kepada DPW @PKSJakarta sebagai tuan rumah acara yg meriah ini.. #PKSm3nang

Terima kasih kepada para ketua dan pengurus DPD, DPC, DPRa, koordinator lapangan.. #PKSm3nang

Tak ada yg bisa membayar para ibu yg dr malam smp pagi menyiapkan nasi bungkus.. mmbuat atribut masing2.. Terima kasih.. #PKSm3nang

Terima kasih kepada panitia, Kepanduan, relawan, Laskar Merah Putih.. #PKSm3nang

Terima kasih yg paling dalam tentu kepada seluruh kader & simpatisan #PKS yg hadir.. #PKSm3nang

Terima kasih atas dukungan seluruh kader #PKS di luar Jakarta & di luar negeri.. #PKSm3nang

Terima kasih kepada teman2 media yg telah hadir dan menyiarkan acara #PKS di GBK.. #PKSm3nang

Dari GBK, saya percaya #PKS bisa terus #kobarkan semangat Indonesia!! #PKSm3nang

Dari GBK, kita putihkan Jakarta, putihkan Indonesia!! #PKSm3nang

Dari GBK.. kemenangan jadi layak diperjuangkan!! #PKSm3nang

Kobarkan Semangat Indonesia!! #PKSm3nang

(Video) "Kobarkan Semangat Indonesia" Getarkan Ratusan Ribu Massa PKS di GBK



PKS melakukan kampanye terbuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Ahad (16/1/2014). Kampanye partai Islam terbesar di Indonesia ini terbilang spektakuler, karena langsung menggetarkan Jakarta dengan ratusan ribu massa yang memenuhi GBK hingga tidak dapat ditampung dan meluber ke jalan-jalan ibukota, padahal ini adalah kampanye perdana.
Tiga calon presiden RI dari PKS turut hadir dalam kampanye ini, yaitu Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Ahmad Heryawan. Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin turut hadir dan menyampaikan orasinya. Kampanye partai bernomor urut 3 tersebut berlangsung dengan tertib dan lancar. Walaupun meluber hingga ke lapangan, massa kampanye tidak menginjak rumput hijau.
Pada kesempatan tersebut, Sekjen PKS Taufik Ridho yang juga vokalis grup nasyid Shoutul Harokah, menyanyikan ‘theme song” resmi kampanye PKS 2014. Lagu yang berjudul “Kobarkan Semangat Indonesia” itu turut mengobarkan semangat massa kampanye PKS yang memenuhi seluruh tribun dan lapangan GBK.






Kader dan Pendukung PKS Tumplek Blek di GBK Senayan


JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memenuhi janjinya untuk mengawali kampanye dengan memenuhi Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Sekitar 150 ribuan kader dan pendukung PKS dari Jakarta hadir dan memadati GBK tanpa terlihat satu sektor pun yang kosong. Bahkan, diluar stadion kebanggaan Indonesia ini, masih banyak massa yang tidak bisa masuk ke kawasan Stadion GBK. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Jakarta, termasuk dari Kepulauan Seribu.
Presiden PKS Anis Matta menyampaikan orasi berapi - api yang diikuti dengan teriakan takbir dan semangat dari massa yang sampai meluber hingga ke lintasan pinggir lapangan bola.  “PKS tahun lalu seperti Nabi Yusuf, berada di dalam sumur. Dan, kini saatnya PKS keluar dari sumur dan masuk ke istana!” kata Anis Matta dalam potongan pidatonya.
Kampanye yang berjudul “Kobarkan Semangat Indonesia” ini diisi oleh berbagai kegiatan, selain menyanyikan lagu-lagu yang disiapkan untuk kampanye, seperti “Kobarkan Semangat Indonesia”, “Cinta, Kerja, Harmoni”, dan “PKS Nomor Tiga” yang diadaptasi dari lagu “Alamat Palsu”. Pada kesempatan ini hadir juga berbagai paduan suara yang mendukung PKS, seperti Paduan Suara dari Gereja di Ende, Shoutul Harokah, Izzatul Islam, dan sebagainya.
Selain Anis, ada juga dua calon presiden lain dari PKS, yaitu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid. Turut hadir juga pada kesempatan ini Ketua Majelis Syuro PKS, KH Hilmi Aminuddin dan pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS serta Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta.
( IBALH )

Anis Matta 'Bakar' Semangat Ratusan Ribu Kader PKS di GBK


Jakarta - PKS mengumpulkan ratusan ribu kadernya di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Dalam kampanye akbar itu, Preisden PKS Anis Matta berorasi mengupamakan PKS seperti Nabi Yusuf yang berhasil keluar dari cobaan.

"Saya mencium aroma kemenangan. Kita sudah lewati sebuah drama 1 tahun lalu, drama Nabi Yusuf. Ketika dia dimasukkan ke dalam sumur, sekarang kita sudah keluar dari sumur itu," kata Presiden PKS Anis Matta dalam orasinya di depan ratusan ribu kader yang penuhi GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (16/3/2014).

"Sekarang sedang babak kedua, adalah perjalanan Nabi Yusuf dari sumur ke istana. Siap tuntaskan babak kedua?," lanjut Anis.

"Siap...!!!" teriak ratusan ribu kader.

"Siapkah kader PKS tuntaskan babak kedua?" timpal Anis.

"Siap..!!!" jawab kader PKS.

Menurut Anis, hari ini PKS mengumpulkan kader untuk menyampaikan tekad kemenangan itu, bahwa PKS siap tuntaskan babak kedua drama Nabi Yusuf pasca 'musibah' yang menimpa PKS.

"Tekad yang lebih kuat, tekad yang lebih membara. Dengan tekad itu lah, hari ni kita putihkan Jakarta, dan Insya Allah besok kita putihkan Indonesia," ujarnya.

Anis kemudian bicara Pemilu Legislatif 9 April. Menurutnya, PKS akan memberikan kejutan pada Pileg nanti dengan kemenagan kader-kadernya sebagai caleg.

"Insya Allah tanggal 9 April akan ada kejutan. Siapkah untuk beri kejutan? Insya Allah, kita akan ciptakan kejutan itu ketika melihat wajah kalian memenuhi stadion ini," ujarnya berapi-api.

"Dengan tekad dan semangat yang kita punya, kita akan naik podium dalam 9 April nanti. PKS akan masuk 3 besar. Titik itu adalah Jakarta. Kita akan mulai kemenangan itu dari jakarta. Kita rebut Jakarta, kita rebut Indonesia," tegasnya.

"Siap merebut Jakarta?" ucapnya.

"Siap..!!!" Pekik ratusan kader dakwah itu.

"Siap merebut Indonesia?" Lanjut Anis.

"Siapp..!!!"

"Siap memimpin Indonesia?" Anis bersemangat.

"Siap//.!!!" Kembali diterakkan kader-kader PKS.

"Allahu Akbarr...!!!!" Pekik Anis menutup pidatonya.


sumber: detik

14 Maret 2014

Hari Pertama Kampanye, PKS Akan Putihkan Gelora Bung Karno




Jakarta (13/3) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimis akan kembali mengulang sejarah sebagai partai yang mampu memadati stadion utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Ahad (16/3), PKS akan kembali memutihkan Jakarta seperti tahun 2004 dan 2009 lalu. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjend) PKS, Taufik Ridho saat menggelar konferensi pers di Gelora Bung Karno, Kamis (13/3) sore tadi.
"PKS ingin putihkan Jakarta, karena target PKS Jakarta adalah menjadi pemenang," ungkap Sekjend yang memiliki hobi menyanyi itu.
Taufik juga mengatakan pada hari perdana kampanye rapat umum yang bertema Kobarkan Semangat Indonesia Bersama PKS ini, Presiden PKS Anis Matta akan menyampaikan orasi kemenangan dihadapan ratusan ribu kader dan simpatisan PKS se-Jakarta.
"Presiden Anis Matta akan menyampaikan orasi 'Kobarkan Semangat untuk Indonesia Bersama PKS'," tambah Taufik
Sementara itu terpisah Sekretaris Umum (Sekum) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta, Tubagus Arif mengatakan akan mengerahkan seluruh kader hingga tingkat kelurahan, termasuk dari Kepulauan Seribu untuk hadir pada hari perdana kampanye rapat umum yang akan digelar pada Ahad (16/3) itu.

Sekum DPW PKS DKI Jakarta, Tubagus Arif menyatakan sudah menghitung jumlah kader dan simpatisan PKS yang akan hadir pada kampanye akbar tersebut. "Dalam hitungan kami, akan hadir 154.700 orang," ungkapnya.

Tubagus menambahkan, PKS tidak kekurangan dana dan sumber daya untuk mengumpulkan massa sebanyak itu pada hari perdana kampanye terbuka. Kader-kader PKS sudah terbiasa untuk membiayai diri sendiri dalam mengikuti kegiatan-kegiatan PKS selama ini.
"Dengan semangat memenangkan PKS, kader-kader dari seluruh kelurahan di Jakarta akan membawa spanduk dan poster yang mereka buat sendiri,” tambah Tubagus.

Tubagus menjelaskan, kader dan struktur PKS solid untuk menghadirkan lebih dari 100 ribu orang pada rapat umum tersebut. Kampanye perdana ini juga terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.
“Kami ajak seluruh warga Jakarta untuk hadir pada Ahad nanti. Ayo bergabung!” ajak Tubagus.

Sumber: pks.or.id

13 Maret 2014

Yuks Ikutan Lomba Foto Selfie Kampanye PKS di GBK


PKS akan putihkan stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Ahad 16 Maret 2014 jam 08.00 - 12.00.

Ribuan kader dan simpatisan akan hadir meramaikan even besar ini. Kamu salah satunya? Yuks siapin kostum, aksesoris dan tampil k3r3n buat ikutan Lomba Foto Selfie di acara itu yang diadain Relawan PKS Foto.

Caranya?

- follow twitter @relawanpksfoto
- mention foto selfiemu ke @relawanpksfoto dengan hashtag #PKSm3nang
- foto diunggah melalui smartphone
- terakhir submit tanggal 16 Maret 2014 pukul 23.33 wib
- pengumuman pemenang tanggal 23 Maret 2014 pukul 13.33 wib

Dapatkan hadiah: kaos, buku, mukena, dan hadiah menarik lainnya.

AYO PUTIHKAN GBK DAN TAMPILIN FOTO SELFIEMU *\(^▼^)/*

3 Elemen Bangsa Penakluk GBK Senayan (Iwan Fals,Timnas dan PKS)



Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan (SUGBK), menjadi pusat massa untuk menunjukan kekuatan sebuah kelompok. Stadion yang umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional ini, juga digunakan berbagai kelompok organisasi dan partai politik. Namun tak mudah menaklukan gedung besar nan megah yang dibangun sejak tahun 1958 tersebut. Terbukti beberapa elemen bangsa termasuk partai politik tak mampu menaklukan GBK 'bertekuk lutut'.

Disamping tak mampunya beragai elemen bangsa menaklukan GBK, sejumlah elemen bangsa lain pernah tercatat sejarah mampu 'menundukan' GBK dengan sukses. Setidaknya ada 3 (tiga) elemen bangsa yang mampu menaklukan GBK.

1. Konser Kantata Takwa dan Iwan Fals

Stadion Utama Senayan, 23 Juni 1990.  Sekitar  150 ribu pecinta musik memadati stadion ingin menyaksikan konser Kantata Takwa. Grup band yang digawangi oleh Jockie Suprayogo, Sawung Jabo, Setiawan Djodi, dan sang bintang Iwan Fals, bagai magnet yang mampu menyedot kehadiran penggemarnya. Dan saat Iwan Fals bersama almarhum WS Rendra tampil dengan tembang andalannya seperti Badut, Bongkar, dan Bento, suasana stadion terasa gegap gempita.

2. Timnas Indonesia

SUGBK, Desember 2010. Timnas senior Indonesia tampil memukau di ajang Piala AFF. Setiap kali Timnas bertanding, stadion selalu penuh. Euforia melanda bangsa Indonesia kala itu. Dan puncaknya saat Timnas tampil di partai final Leg ke-2 melawan Malaysia. Meski harapan sangat tipis karena kalah telak pada pertandingan pertama di Kuala Lumpur dengan 3-0, tapi para pecinta bola dan masyarakat Indonesia tak menghentikan dukungannya. SUGBK tetap penuh sesak.

3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Stadion Gelora Utama Bung Karno (SUGBK), 30 Maret 2009. PKS mencatat sejarah dengan menghadirkan 122 ribu massa dalam kampanye menjelang Pemilu 2009. SUGBK bagai lautan putih, dipadati kader dan simpatisan PKS. Tanpa ragu, Museum Rekor Indonesia pimpinan Jaya Suprana memberikan penghargaan karena PKS telah memecahkan rekor.

***

Sepanjang sejarah perjalanan SUGBK, bisa jadi tiga peristiwa di atas menjadi yang paling fenomenal. Sangat sering stadion kebanggaan rakyat Indonesia itu dijadikan tempat acara oleh berbagai pihak. Mulai dari konser musik, tabligh akbar, kampanye partai politik hingga penerimaan CPNS. Namun, yang mampu membuat bulu kuduk kita merinding hanya tiga: konser Kantata Takwa dengan Iwan Fals-nya, kampanye PKS dan Timnas Senior di Piala AFF 2010.

Massa datang berjubel bak gelombang yang tak bisa dihentikan. Wajah-wajah penuh antusias terlihat jelas. Kobaran semangat dan opitimisme terpancar jelas. Kaki mereka melangkah dengan ringan tanpa paksaan dan tak dibayar. Bahkan, mereka justru harus merogoh kocek sendiri untuk hadir.

Konser Kantata Takwa, kampanye PKS dan Timnas Senior di Piala AFF memiliki benang merah yang sama. Apa itu? Mereka yang datang berbondong-bondong adalah orang-orang yang rindu akan perubahan. Rindu terhadap prestasi. Rindu dengan kegemilangan.

Simak lirik lagu-lagu yang dikumandangkan oleh Kantata Takwa, wabil khusus Iwan Fals. Bukankah sarat dengan nilai-nilai perubahan? Ketidakadilan, kezaliman, ketimpangan sosial menjadi inspirasi utama lagu mereka. Dan di masa itu, saat Orde Baru sedang kuat-kuatnya berkuasa, kerinduan akan perubahan begitu membesar. Tak heran jika konser Kantata Takwa seolah menjadi oase perubahan.

Begitu pula dengan PKS. Inilah partai yang lahir dari rahim reformasi. Partai yang banyak berisikan anak-anak muda yang didirikan untuk menjadikan Indonesia Baru yang berkeadilan dan sejahtera. Partai dakwah yang mengusung semangat perubahan. Karena itu, jangan heran pula jika kader dan simpatisannya tak perlu dipaksa untuk hadir di kampenye PKS di SUGBK.

Ini juga yang terjadi pada Timnas Senior di Piala AFF 2010. Penampilan mereka sangat menjanjikan. Thailand yang selama ini menjadi momok menakutkan berhasil dilibas. Euforia luar biasa melanda pecinta bola dan masyarakat Indonesia saat itu. Mereka sangat rindu perubahan. Mereka merindukan prestasi yang sudah lama tak berhasil direguk. Dan karena itu, jangan menjadi heran jika mereka rela mendukung Timnas di SUGBK meski datang dari jauh dan harus mengeluarkan biaya untuk membeli tiket.

Bercermin dari fenomena di atas, rumusnya sangat sederhana untuk mendatangkan massa berjumlah ratusan ribu ke SUGBK tanpa harus dipaksa dan dibayar. Usunglah semangat perubahan yang tulus tanpa retorika. Karena spirit perubahan itulah yang sesungguhnya menjadi ruh dari SUGBK.

"Ini...ini akan jadi Stadion terbesar di dunia, ini adalah awal bangsa kita menjadi bintang pedoman bangsa-bangsa di dunia, semua olahraga dari negara-negara di dunia ini, berlomba disini. Kita tunjukkan pada dunia, Indonesia bangsa yang besar, yang mampu maju ke muka memimpin pembebasan bangsa-bangsa di dunia menuju dunia barunya”, kata Presiden Soekarno saat berada di depan maket SUGBK.

Jangan pernah mencoba menghadirkan ratusan ribu massa ke SUGBK dengan retorika perubahan yang palsu. Karena tak akan pernah berhasil. Mengapa? Sebab tak sejalan dengan ruh pendirian SUGBK oleh Bung Karno. Buktinya sudah banyak. Terakhir, sebuah partai yang mengusung slogan restorasi atau perubahan Indonesia tak mampu melakukannya. Massa yang hadir di SUGBK tak banyak. Kursi-kursi melompong. Bahkan banyak cerita tak sedap usai acara.

***

SUGBK, Ahad 16 Maret 2014. Ratusan ribu kader dan simpatisan PKS dipastikan akan memadati stadion dalam kampanye besar Pemilu 2014. Dan Museum Rekor Indonesia milik Jaya Suprana sepertinya harus bersiap memberikan penghargaan lagi.


*by Erwyn Kurniawan
@Erwyn2002

*http://www.islamedia.web.id/2014/03/tiga-elemen-bangsa-penakluk-gbk-senayan.html

12 Maret 2014

Paradoks PKS


by @malakmalakmal 

01. #ParadoksPKS : PKS itu kecil, tp segala berita ttg PKS itu besar :)

02. #ParadoksPKS : PKS sdh ditinggalkan pendukungnya, tp yg meninggalkan PKS selalu membicarakannya :)

03. #ParadoksPKS : PKS dianggap sudah tak ada harapan, tp yg bilang begitu merasa perlu menyerang PKS terus :)

04. #ParadoksPKS : PKS melenceng dr perjuangan Islam, tp di setiap lini dakwah ada aja kader PKS :)

05. #ParadoksPKS : PKS itu dibilang radikal dan calon teroris, tp kader2nya rata2 terpelajar :)

06. #ParadoksPKS : PKS dibilang liberal, tp yg liberal benci PKS :)

07. #ParadoksPKS : PKS dibilang suka membid'ah2kan, tp yg gampang membid'ahkan jg menganggap PKS itu bid'ah :)

08. #ParadoksPKS : PKS itu eksklusif, tp pas musibah ada aja di lapangan membantu siapa saja :)

09. #ParadoksPKS : PKS nolong org cuma utk suara, tp partai2 lain yg jauh lbh kaya gak mampu lakukan hal yg serupa :)

10. #ParadoksPKS : PKS gak mungkin menang, tp banyak banget yg panik :)


Sumber: pkspiyungan.org