23 Desember 2015

Pelanggaran Pilkada, Wagino Cs Divonis 1 Bulan, Masa Percobaan 3 Bulan


Boyolali — Majelis Hakim Pengadilan Negeri Boyolali, menjatuhkan vonis satu bulan penjara dengan masa percobaan tiga bulan dan denda Rp 5 juta terhadap terdakwa pelanggaran Pemilu, Camat Nogosari Wagino, Kades Bendo Samsidi dan PNS Dikdas LS Sambi, Jimandiyanto, Selasa sore (22/12). Ketiganya dinyatakan bersalah dalam UU Pemilu terkait pelanggaran netralitas PNS dan aparat desa dalam Pilkada.
“Saya menerima Majelis Hakim,” kata terdakwa Wagino, usai Ketua Majelis Hakim, Galih Dewi Inanti membacakan putusan.
Terdakwa Kades Bendo, Samsidi dan PNS Dikdas LS Sambi, Jimandiyanto, juga menyatakan hal yang sama. Sementara Jaksa Penuntut Umum, Kurniawan Andi, menyatakan pikir-pikir dengan keputusan Majelis Hakim. Putusan majelis hakim sendiri lebih rendah dibandingkan tuntutan JPU, yaitu dua bulan penjara empat bulan masa percobaan.
Sementara hal yang memberatkan, dua terdakwa Wagino dan Jimandiyanto, sebagai PNS tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat terkait pilkada. Selain itu, ketiganya juga terbelit-belit dalam persidangan. Majelis hakim sendiri tidak melakukan penahanan ketiganya. Namun bila dalam masa percobaan melakukan tindakan kejahatan bentuk apapun, maka ketiga terdakwa harus menjalani hukuman penjara satu bulan.
“Terdakwa juga wajib membayar denda sebesar Rp 5 juta atau subsider 1 bulan penjara,” kata Ketua Majelis Hakim.
Sumber: timlo.net

KPU Tetapkan Seno Samudro-Said Hidayat Pemenang Pilkada Boyolali


Boyolali — KPU Boyolali menetapkan paslon nomor 1, Seno Samudro-Said Hidayat, sebagai pemenang Pilkada 2015. Penetapan pemenang Pilkada ini dilakukan dalam rapat pleno di Gedung Singosewayan, Jalan Merapi, Boyolali, Selasa (22/12). Pasangan ini berhasil memperoleh suara 413.572 atau 69,68 persen. Sedangkan paslon Agus Purmanto-Sugiyarto memperoleh suara sebanyak 179.956 atau 30,32 persen.
“Tiga hari setelah rekapitulasi suara ternyata tidak ada yang mengajukan gugatan, maka paslon Seno Samudro-Said Hidayat resmi kita tetapkan sebagai pemenang Pilkada, bupati wakil bupati terpilih 2016-2021,” kata Ketua KPU Boyolali, Siswadi Saptoharjono.
Setelah pleno penetapan, hasil Pilkada nantinya akan diserahkan ke DPRD untuk kemudian diajukan ke Kemendagri. Terkait pelaksanaan pelantikan, KPU masih menunggu keputusan Kemendari.
“Kewenangan kapan pelantikan ada di Kemendagri, jadi kita menunggu instruksi Kemendagri,” tambahnya.
Disisi lain, Bupati terpilih, Seno Samudro, didampingi wakil bupati terpilih, Said Hidayat, menyatakan terimakasih atas dukungan masyarakat dalam Pilkada. Seno mengaku salut dengan partisipasi masyarakat Boyolali dalam Pilkada, yang tingkat partisipasinya nomor satu di Jawa Tengah. Kedepan, Seno berjanji akan melakukan pembangunan demi kemajuan Boyolali.
Sumber: timlo.net

Orang Tua Perlu Bekali Anak Kemampuan Menolak Konten Negatif Internet


JAKARTA (21/12) – Ibu dan ayah perlu membekali anak dengan kemampuan menolak (daya tolak) terhadap media yang mengandung kekerasan dan seksual.
Demikian dikatakan Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK)  DPP PKS Wirianingsih pada Talkshow Hari Ibu bertema "Penguatan Peran Ibu dalam Mengokohkan Ketahanan Keluarga Guna Mengokohkan Ketahanan Nasional" di Aula Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Senin (21/12/2015).
“Kita tidak mungkin menjadikan anak kita steril. Kita tidak mungkin jadikan mereka tidak akses gadget, internet, atau tidak mengakses dunia luar. Tapi, yang diperlukan adalah resiliensi atau daya tolak terhadap konten negatif. Kita juga tidak bisa selalu bisa menyalahkan anak-anak atau negara,” ujar Wirianingsih.
Wanita yang biasa disapa Wiwi ini mengajak seluruh ibu di Indonesia menjaga anak dan keluarganya dengan kemampuan daya tolak terhadap konten negatif di Internet.
“Daya tahan yang dibekalkan ke mereka adalah daya tahan mental. Daya tahan mental ini dari agama. Agama mengajarkan tanggung jawab dan takut kepada Tuhan.  Ada rasa untuk takut bersalah kepada orang tua. Setiap anak punya respect terhadap orang tua. Sikap tersebut sudah ada di anak kita,” jelasnya.
Wiwi juga mengajak seluruh kaum ibu di partai politik, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan masyarakat untuk berbagi kepada ibu-ibu lainnya tentang pentingnya menjaga komunikasi dengan anak.
“Yang diperlukan adalah menjaga komunikasi dengan anak di rumah dan juga ajak untuk selalu membuka wawasannya. Kalau ada masalah, kita usahakan anak tidak berkomunikasi ke luar dulu, tapi berkomunikasi ke ibunya dulu di rumah,” imbuhnya.
Sementara Direktur Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aplikasi Telematika Kemenkominfo Septiana Tangkari menambahkan, pemerintah sejauh ini telah melakukan sejumlah kebijakan untuk melindungai anak dari pengaruh negatif konten internet, khususnya game online yang banyak digemari anak-anak. Salah satunya dengan penerbitan UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Ekonomi (ITE).
“Hal yang dilarang mencakup pasal 27 sampai  pasal 29. Apabila di dalamnya ada hal tersebut, ada ancaman pidana,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, rancangan peraturan kominfo tentang rating game sedang dilakukan.  Tujuannya, lanjut dia, mengklasifikasi permainan berdasarkan konten dan kelompok pemain pengguna game online.
Keterangan Foto: Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK)  DPP PKS Wirianingsih pada Talkshow Hari Ibu bertema "Penguatan Peran Ibu dalam Mengokohkan Ketahanan Keluarga Guna Mengokohkan Ketahanan Nasional" di Aula Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Fahri: "Selama kau zalim dan berpihak kepada yang zalim, Haram sopan santunku bagimu"


1. Bung, jangan kau pakai sopan santun mu untuk menghibur para pengkhianat Bangsamu.

2. Sopan santun kita untuk ibu dan orang tua yg membesarkan dan untuk guru yg mengajarkan kebenaran.

3. Selama kau zalim dan berpihak kepada yang zalim. Haram sopan santunku bagimu.

4. Begitulah aku diajarkan oleh Tauhid...basa-basi kepada manusia itu omong kosong.

5. Kita tidak akan sampai kepada tujuan kalau kita Menunda kebenaran diucapkan.

6. Kita dan bangsa ini tidak akan sampai pada cita2 jika semua belok arah pada basa-basi.

7. Kalau karena kita mengatakan kebenaran seluruh dunia membencimu...biarlah!

8. Kalau aku harus membungkuk-bungkuk agar semua memuji-muji ku makanlah pujian itu untukmu saja.

9. Celaka apa yang bisa manusia buat kepada manusia seperti aku? Aku teringat Ibnu Taimiyah...

10. Jika mereka membunuhku...mereka mempercepat perjumpaannya dengan sang Khalik...yg kurindu...

11. Jika mereka mengusirku aku akan rihlah...bertamasya....

12. Jika mereka mengurungku dalam jeruji besi maka itulah saat aku belajar dan memperbanyak ibadah...

13. Demikianlah jiwa merdeka...dari seorang Ilmuan dan pejuang kebenaran...

14. Semoga kita terjaga dalam keyakinan...amin...

___
dari twitter @Fahrihamzah (Selasa, 22/12/2015)