16 Mei 2015

Lulus 100 %, Nilai Ujian di Boyolali Menurun

dok.timlo.net/nanin

Boyolali – Sebanyak 10.033 peserta ujian SMA MA dan SMK di Kabupaten Boyolali dinyatakan lulus semua. Hanya saja, untuk tahun ini, nilai kelulusan mengalami penurunan. Sedangkan peringkat kelulusan se Jawa
Tengah, Kabupaten Boyolali menduduki peringkat ke 6, atau naik dari tahun lalu di peringkat ke 12.
“Nilai menurun, namun peringkat mengalami kenaikan,” ujar Kabid SMA SMK Disdikpora Boyolali, Suyanta, Jumat (15/5).
Penurunan nilai ini, menurut Suyanto, salah satunya diduga dipicu sistem baru dimana nilai UN tidak lagi menjadi syarat kelulusan. Akibatnya, banyak siswa yang seenaknya mengerjakan soal-soal ujian. Meski bukan menjadi
standar kelulusan, namun ujian nasional menjadi persyaratan untuk lulus.
“Kalau yang tidak melanjutkan sekolah, mengerjakannya pasti santai, tapi yang melanjutkan lebih serius,” ujarnya.
Suyanta mengungkapkan, dampak positif negatif dari perubahan kebijakan UN yang mempengaruhi kelulusan hanya dari sisi keikutsertaan siswa saja. Positifnya, tindak kecurangan UN bisa menurun signifikan. Namun negatifnya, dikhawatirkan para siswa menjadi tidak serius saat mengerjakan UN, sehingga tujuan utama UN yakni untuk pemetaan kualitas pendidikan bisa kabur.
Sementara itu, selain peringkat se-Jawa Tengah mengalami peningkatan, jumlah siswa yang diterima di jalur khusus perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengalami
peningkatan. Seperti misal dicontohkan, siswa SMAN Simo, tahun lalu sebanyak 27 siswa, tahun ini meningkat menjadi 41 siswa. SMAN Karanggede dari 45 siswa, tahun ini 53 siswa mendapat panggilan SNMPTN. Sedangkan
untuk SMA Negeri 3 Boyolali yang di terima melalui SNMPTN sebanyak 110 siswa, padahal tahun lalu hanya 31 siswa.
“Ini prestasi yang membanggakan di tahun ini,” tandasnya.

Sumber: timlo.net