30 April 2016

4 Kiat Sukses Menghafal Quran


Menghafal merupakan peradaban dan simbol keilmuan yang tertinggi. Sejarah bangsa Arab sebelum datang Islam menempatkan hafalan sebagai simbol keilmuan. Maka tidaklah mengherankan menghafal memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam. Menghafal Quran membuat kedudukan hamba tinggi di hadapan Alloh.


Nah, untuk mendapat hafalan yang baik tentu saja perlu tips jitu. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan agar sukses dalam menghafal.

1. Niatkan ikhlas menghafal karena Alloh.

Niat harus dijaga mengingat syaiton sangat halus menggoda para penghafal Quran. Banyaknya tawaran menjadi imam masjid di luar negeri, pujian orang, bahkan show di telivisi sehingga terkenal akan melencengkan niat menghafal Quran. Maka niat harus selalu diperbaiki.

2. Membulatkan tekad dengan target tertentu. 

Memaksakan diri menghafal pada waktu istimewa seperti sebelum subuh, setelah subuh, setelah magrib. Termasuk kebulatan tekad menghafal apabila kita mengiqob diri ketika target hafalan tidak tercapai.

3. Memperbaiki bacaan quran dengan tahsin secara baik dan kontinyu. Bacaan yang salah menyebabkan hafalan Qur'an kita salah.

4. Membaca berulang-ulang sebanyak 40 kali sebelum menghafal sehingga bacaan berulang akan membuat bacaan kita kuat

Hilangnya hafalan Quran bisa menjadi alarm buat kita. Mungkin kita sudah bermaksiat kepada Alloh. Termasuk di dalamnya sulit menghafal quran. Segera instropeksi dan taubat kepada Alloh.

Saudaraku marilah kita bulatkan tekad menghafal Quran karena Allah SWT.

29 April 2016

Berguru Pada Lezatnya Sepiring Gado-Gado


Penulis: Nunik Fitriyah (Pegiat Literasi Boyolali)

Hampir semua orang tahu dan pernah merasakan lezatnya menu makanan gado-gado. Potongan kentang, buncis, wortel, tempe goreng, tahu goreng, irisan kol, telur, sambal kacang, ditaburi bawang goreng dan krupuk sebagai topingnya. Menu yang sekilas tampak sederhana, namun menjanjikan kelezatan yang menggoda selera dan kelengkapan gizi yang nyaris sempurna.

Kunci dari kelezatan gado-gado sebenarnya hanya satu, yaitu kebersamaan mereka. Meski masing-masing mempunyai ciri dan nama yang berbeda, mereka bersatu dalam wadah yang sama, saling melengkapi cita rasa. Kita tidak akan tertarik lagi dengan gado-gado kalau isinya hanya potongan buncis saja, atau irisan kol, atau wortel.

Begitu juga dalam sebuah organisasi, bermasyarakat, dan di tempat kerja. Organisasi terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai karakter dan potensi yang beragam. Ada si pendiam tapi sangat loyal, si kreatif yang sangat kaya akan ide-ide brilliantnya, sang motivator yang ulung dalam membangkitkan semangat rekannya. Pun ada pula anggota yang -sekilas nampak- hanya mampu menyiapkan segelas kopi panas, ketika yang lain rapat sampai tengah malam. Sementara, bisa jadi dalam seduhan kopi itulah terselip keberkahan yang luar biasa karena ketulusan hati si pembuat. Tak ketinggalan  anggota yang dicap menyebalkan karena bisanya hanya berkomentar dan menyalahkan. Padahal sejatinya keberadaan dia justru mendidik yang lain untuk bersikap lapang dada. Kita tidak bisa membayangkan, jika dalam sebuah organisasi, semua ingin menjadi leader, ingin tampil di depan, ingin didengarkan, ingin dipatuhi. Tentu organisasi tersebut tidak akan mampu move on bahkan akan mencapai titik keruntuhannya.

Organisasi, bermasyarakat, dan tempat kerja ibarat gado-gado. Keberadaan satu dengan yang lain saling mendukung dan melengkapi dalam mengusung cita-cita dan harapan semua anggotanya.

28 April 2016

Slamet Widodo: Urus KTP dan KK Sekarang Gratis


Boyolali (28/4) - Anggota legislatif dari FPKS DPRD Kabupaten Boyolali, Slamet Widodo menyatakan bahwa sekarang sudah tidak ada lagi biaya dalam mengurus KTP dan KK alias gratis. Hal tersebut terungkap dalam acara reses yang berlangsung Kamis (28/4) bertempat di Aula Lt. 2 Kantor DPD PKS Boyolali. Reses masa sidang yang pertama ini diikuti oleh sekitar seratusan konstituen.

Slamet Widodo, yang juga merupakan aleg yang berasal dari Dapil 1menyampaikan bahwa salah satu perda yg sudah disahkan DPRD adalah perda tentang administrasi kependudukan.

"Dengan adanya perda tersebut maka semua pengurusan KTP dan KK menjadi gratis, termasuk jika ada denda karena terlambat maka dendanya nol rupiah" Papar Slamet.

Oleh karena itu, dia menghimbau kepada seluruh warga Boyolali khususnya konstituen di dapilnya agar tidak ragu-ragu dalam mengurus administrasi kependudukan. Lebih lanjut Slamet menjelaskan bahwa selain telah disahkannya perda tentang administrasi kependudukan, juga telah disahkan perda ketertiban umum.

"Dengan adanya perda ini, PKL dan parkir akan ditertibkan dan ditata agar tidak menggangu ketertiban umum." Tandasnya

Peserta reses cukup antusias mengikuti jalannya reses. Beberapa konstituen menyampaikan keluhan dan aspirasinya. Petani dari Kecamatan Mojosongo, Rokhani  menyampaikan tentang sulitnya melakukan klaim asuransi petani.

"Kami mengkritik pelaksanaan asuransi petani untuk tanaman padi yang sulit klaimnya dan berbelit. Kami minta kebijakan tersebut ditinjau ulang" Tutur pria yang sudah menekuni dunia pertanian cukup lama ini.

Pada kesempatan yang sama konstituen yang berasal dari Kiringan Boyolali, Tarjo yang berprofesi sebagai peternak menyayangkan kecilnya anggaran untuk memajukan peternakan sapi perah.

"Boyolali dikenal sebagai kota susu namun perhatian pemerintah sangat kurang terutama terhadap peternak sapi perah" Keluhnya.

Atas semua aspirasi yang masuk tersebut, Slamet Widodo berjanji akan menindaklanjutinya dengan menyampaikannya dalam rapat paripurna DPRD dan berkoordinasi dengan dinas terkait. (AFR)

Presiden PKS: KH Ali Mustafa Yaqub, Ulama yang Luas Ilmunya


Jakarta (27/4) - Kaum muslimin di Tanah Air saat ini tengah berduka. Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) meninggal dunia.
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman turut berduka cita dan merasa kehilangan ulama besar yang dikenal tegas dalam menyuarakan kepentingan Islam dan umat tersebut.
"Kami turut belasungkawa atas wafatnya Guru kita Prof KH Ali Mustafa Yaqub," ujar Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Menurut Sohibul Iman, KH Ali Mustafa Yaqub adalah ulama yang luas ilmunya, lurus sikapnya, dan banyak amalnya. Dia mendoakan, semoga Allah SWT menempatkannya di tempat terbaik.
"Insya Allah beliau husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan mendapat naungan ridha Allah swt. Amiin," tutur Sohibul Iman mendoakan almarhum.
KH Ali Mustafa Yaqub meninggal di RS Hermina, Ciputat Tangerang Selatan pada Kamis, (28/4) pukul 06.00 WIB pagi.
KH Ali Mustafa Yaqub dikenal sebagai mantan Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Anggota Dewan Syariah Nasional selain sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta keempat sebelum digantikan oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar.
KH Ali Mustafa lahir di Kemiri, Batang 02 Maret 1952. KH Ali Mustafa merupakan salah satu ulama Indonesia ahli hadis yang aktif mendakwahkan Islam moderat hingga ke mancanegara. Kemampuannya dalam ilmu hadits membuatnya didaulat menjadi Ketua Lembaga Pengkajian Hadis Indonesia (LepHi).
Pendidikan KH Ali Mustafa Yaqub hingga mendalami agama dimulai dari menjadi santri di  Pondok Seblak Jombang dilanjutkan ke  Pesantren Tebuireng Jombang. Ia kemudian belajar formal di Fakultas Syariah Universitas Hasyim Asy’ari dan belajar kitab kuning kepada para kiai sepuh diantaranya KH. Idris Kamali, al-Marhum KH. Adlan Ali, al-Marhum KH. Shobari dan al-Musnid KH. Syansuri Badawi.
Pada tahun 1976, beliau belajar di Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Saudi Arabia. Dan melanjutkan ke Universitas King Saud, Jurusan Tafsir dan Hadist.

Reses, Aleg PKS DPRD Boyolali Terjun ke Masyarakat Serap Aspirasi

Ketua Fraksi PKS DPRD Boyolali, Ali Hufroni

Boyolali (28/4) - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kabupaten Boyolali akan melakukan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat dan konstituen mulai hari ini Kamis (28/4) sampai Sabtu besok. Demikian disampaikan oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Boyolali, Ali Hufroni saat ditemui di ruang kerjanya.

"Ini adalah reses untuk masa sidang ke 1 tahun 2016. Kami akan terjunkan semua aleg langsung bertemu masyarakat dan konstituen menyerap aspirasi dari mereka." Jelas Ali.

Ali berharap dengan adanya reses ini menjadi jembatan agar aleg semakin dekat dengan masyarakat dan konstituennya sehingga aspirasi dapat tersalurkan dengan baik.

"Nantinya seluruh aspirasi, usul, saran dan keluhan dari masyarakat dan konstituen akan kami bawa ke rapat paripurna DPRD." Tandasnya.

Sebagaimana diketahui, FPKS DPRD Kabupaten Boyolali terdiri atas empat anggota legislatif yang tersebar merata di Dapil 1-4. Setiap aleg nantinya akan menggelar reses di Dapilnya masing-masing.

"Saya sendiri selama tiga hari ini akan menggelar reses di empat titik yaitu di Sawahan, Donohudan, Manggung dan Banyudono. Demikian juga dengan teman-teman aleg yang lain. Mereka akan menggelar reses di beberapa titik di Dapilnya masing-masing." Papar Ali. (HSM)

26 April 2016

Semarak Milad PKS Ke-18, PKS Boyolali Gelar Pelatihan Petani




Boyolali (25/4) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Boyolali menggelar pelatihan bagi petani. Mengambil tagline "Dari PKS untuk Petani Boyolali" kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Minggu 24 April 2016 di kompleks peternakan sapi Desa Jagoan, Sambi, Boyolali. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Semarak Milad PKS Ke-18 yang dilaksanakan oleh PKS Boyolali yang berlangsung selama Bulan April – Mei 2016. Diikuti oleh 26 petani yang merupakan perwakilan dari DPC-DPC PKS Se-Kabupaten Boyolali, acara berlangsung cukup meriah dan atusias diikuti oleh peserta.

Sekretaris Bidang Pengembangan SDM dan Profesi yang membawahi Biro Pemberdayaan Petani, Muhammad Dody Hermawan dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan kali ini sengaja digelar langsung di kandang ternak harapannya agar peserta bisa praktek langsung atas ilmu yang didapatnya. “Pelatihan kali ini 30% materi dan 70% adalah praktik langsung sehingga kami berharap lebih mudah dimengerti peserta.” Jelas Dody. Pada pelatihan kali ini dipraktekkan pembuatan pakan konsentrat dan jamu untuk sapi. Lebih lanjut, Dody menjelaskan bahwa pelatihan serupa akan digelar secara berkala di tingkat DPC. “Dengan begitu  kami berharap semakin dekat dengan rakyat khusunya petani Boyolali." Pungkas Dody.

Peserta tampak antusias mengikuti pelatihan petani ini. Salah satu peserta, Kasno yang merupakan petani dari Desa Gunung Kecamatan Simo mengungkapkan rasa senangnya dalam mengikuti acara ini. “Saya senang sekali mengikuti pelatihan ini karena banyak ilmu-ilmu baru yang saya dapat dalam mengembangkan ternak saya. Selain itu, ilmunya langsung dipraktekkan sehingga mudah dipahami." Ungkap Kasno.

Terpisah, Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Achmad mengungkapkan bahwa semarak kegiatan milad PKS ke-18 kali ini dilandasi dengan semangat berkhidmat untuk rakyat. “Sesuai dengan jargon utama kami yaitu berkhidmat untuk rakyat, pelatihan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap petani di Boyolali khususnya para peternak.” Tandasnya. Lebih lanjut, Nur Achmad menjelaskan sebagai puncak acara rangkaian milad PKS Ke-18 yang telah berlangsung sejak awal April lalu yaitu akan digelarnya turnamen futsal pada tanggal 15 Mei 2016 besok. (HSM)

25 April 2016

PKS Jawa Tengah Gelar Tasyakuran Milad PKS Ke-18


SEMARANG - Ahad, 24 April 2016 menjadi puncak dari serangkaian acara yang diselenggarakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah dalam rangka Tasyakuran Milad 18 PKS. Diawali dengan dzikir bersama kader dan Hufadz cilik di area Gedung Dakwah DPW PKS Jawa Tengah.

Acara dilanjutkan dengan Launching Mobil Khidmah PKS Jateng yang akan menyokongPKS dalam menjadi Partai terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat. Sekretaris Umum DPW PKS Jateng, Ikhsan Mustofa dalam sambutan Launching menyampaikan bahwa Mobil Khidmah tersebar di 35 kota/kabupaten.

"Setelah ini, nanti akan ada pertunjukan dari teman-teman regu penyelamat. Mereka turun dari atas gedung untuk menyelamatkan korban, itu gambaran mereka saat dilapangan," Terang Ikhsan mengenai acara Show of Skill dari Tim Penyelamat Bencana PKS Jateng yang memperagakan Vertical Rescue.

Lebih Lanjut Ikhsan menjelaskan bahwa agenda PKS tidak hanya pada hari ini, karena sebelumnya sudah terlaksana beberapa hal seperti tadi malam adanya acara nonton bareng Film Tausiyah Cinta dengan 300 pemuda-pemudi kota Semarang dan sekitarnya, selain menonton mereka juga diajak untuk beramal.

Tidak ketinggalan dalam tradisi keilmuan, acara Tasyakuran Milad 18 PKS jateng juga diselenggarakan babak penyisihan Lomba Baca Kitab Kuning pada ahad (17/04/2016), Forum Diskusi Fraksi mengenai Kesejahteraan Nelayan senin (18/04/2016) lalu, serta Kajian Islam Sabtu Sore di Markas Dakwah yang disiarkan Live Streaming.

"Kemarin sore kita adakan Kajian Islam di DPW, monggo kami mengajak seluruh masyarakat rutin tiap hari sabtu sore, atau bisa akses melalui PKS TV insya Allah kita Live Streaming," Kata Ikhsan dihadapan masyarakat yang hadir dalam acara Tasyakuran Milad 18 PKS.

Semarak Tasyakuran Milad 18 PKS ditutup dengan agenda Forum Group Diskusi dari Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Jateng yang membahas mengenai ketahanan keluarga bersama praktisi LRC-KJ HAM, Yayasan Setara, pakar psikologi Dini Ratri, dan Eko Yuliarti Siroj BPKK DPP PKS.

"Ini baru partai yang mengundang yayasan setara untuk membahas mengenai masalah ini," terang Ika, perwakilan Yayasan Setara.

( Haa )

21 April 2016

Kartini dan Jati Diri Perempuan Indonesia


Oleh: Yenny Susana, S.P.
          Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga
          DPD PKS Boyolali

Kartini yang hidup dalam tradisi kejawen dan feodalisme berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai perempuan merdeka, mempunyai hak sama dengan laki-laki. Hak untuk mendapatkan pendidikan, berpendapat dan mengembangkan potensi diri. Masa itu kungkungan adat dan tradisi tidak memungkinkan sosok Kartini bebas bergerak. Hingga akhirnya Kartini hanya mampu ‘berkirim surat’ kepada sahabat-sahabatnya yang kebetulan orang-orang Belanda. Namun takdir berkata lain, Kartini meninggal dunia di usia muda sebelum berhasil mewujudkan cita-citanya secara utuh.

Selain sosok Kartini, sejarah Indonesia mencatat tokoh-tokoh perempuan lain yang berjuang seperti Kartini, dengan hasil perjuangan ‘nyata’ dalam kehidupan. Sebut saja, Cut Nyak Dien, Rohana Kudus, Dewi Sartika –era Pahlawan Nasional-. Di era sekarang, ada sosok Yoyoh Yusroh (Alm), Rismaharini, Wirianingsih, Marwah Daud Ibrahim, Khofifah Indar Parawangsa, Fahira Idris, Teh Ninih, dan masih banyak lagi.

Apa yang menggerakkan perempuan-perempuan luar biasa itu? Mereka mengabdikan hidupnya untuk membawa kemaslahatan. Mereka berkhidmat untuk umat, tanpa meninggalkan jati diri sebagai sosok perempuan Indonesia dengan budaya ketimurannya. Setidaknya ada enam peran yang melekat pada diri perempuan sejak dilahirkan. Peran-peran itu melahirkan sebentuk kewajiban, yaitu:
  1. Sebagai hamba Allah SWT senantiasa beerusaha menjaga ketakwaan kepada Rabbnya. Menjadikan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai motivator utama dalam bergerak.
  2. Sebagai pribadi yang merdeka, perempuan berusaha menjaga kesehatan fisik dan mentalnya, menjaga penampilan, mengasah kemampuan, berkarya, dan mengaktualisasikan potensi diri.
  3. Sebagai anak berkewajiban untuk senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya meskipun keduanya telah tiada. 
  4. Sebagai istri berusaha mentaati suami (selama dalam ketaatan kepada Allah), menyenangkan hati dan pandangan, serta menjadi ‘pakaian’ bagi suami. 
  5. Sebagai ibu berkewajiban untuk mendidik anak sejak dalam kandungan, menyusui, dan merawat dengan penuh kasih sayang.
  6. Sebagai anggota masyarakat berusaha melakukan amar makruf nahi munkar, menjadi pelopor kebaikan, dan berpartisipasi aktif dalam kemajuan masyarakat.
Perempuan-perempuan luar biasa di atas, bisa dibilang telah berhasil menerapkan enam peran tersebut. Mereka menyadari betul kodrat keperempuanan mereka. Kemauan kuat dari diri mereka untuk menebar kebaikan, menjadi pelopor perubahan -tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai perempuan Indonesia yang santun-, menjadi inspirasi bagi kita, kaum perempuan. Kita pun bisa seperti mereka. Berkhidmat untuk umat, tangguh tanpa meninggalkan unggah-ungguh.

Mengenal Sosok Kartini


“Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disukai”
(Surat Kartini bertanggal 21 Juli 1902 kepada Ny. Van Kol)

Memiliki nama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat dan terlahir dari keturunan ningrat. Ayahnya merupakan seorang bupati Jepara dan ibunya seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara (kandung dan tiri) dan merupakan anak perempuan tertua.

Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV adalah salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya, hingga Kartini bersekolah di ELS (Europese Lagere School) –setingkat Sekolah Dasar-, selama 12 tahun. Setelah usia ini beliau  harus menjalani masa pingitan hingga sampai waktunya untuk menikah.

Membaca menjadi kegemarannya

Kegemarannya membaca membuat pemikirannya terbuka lebar. Buku-buku, koran dan majalah berbahasa Eropa kala itu dilahapnya. Setiap kali ia membaca ia akan membuat catatan-catatan. Hal ini yang membuat wawasan luas dan pemikirannya mendalam.

Perhatiannya lebih kepada pendidikan kaum perempuan pribumi yang waktu itu dalam status sosial yang rendah. Ia ingin memajukan perempuan Indonesia melalui pendidikan. Beliau mendirikan sekolah bagi gadis-gadis di Jepara. Muridnya hanya berjumlah 9 orang yang terdiri dari kerabat atau famili. Setelah menikah, Kartini diberi kebebasan dan didukung oleh suaminya mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, (kini digunakan sebagai Gedung Pramuka).

Dalam kondisi penjajahan dan kungkungan adat istiadat waktu itu kartini telah memikirkan hak-hak perempuan. Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Beliau dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Spritualitas Kartini

“Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya.  Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari  ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya,  sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa  yang saya pahami.”. (Kartini)

Ketika berkunjung ke rumah pamannya, seorang Bupati Demak, Kartini menyempatkan diri mengikuti pengajian yang diberikan oleh Kyai Sholeh Darat. Saat itu beliau sedang mengajarkan tafsir Surat al-Fatihah. Pertemuan ini menjadikan sisi keagamaannya semakin tumbuh.

Dalam dialognya dengan Kyai Sholeh, Kartini menyampaikan begitu tergetar hatinya ketika mendengarkan tafsir surah al-Fatihah yang disampaikan oleh sang Kyai. Hingga meminta sang Kyai untuk menterjemahkan dan menafsirkan al-Quran dalam bahasa Jawa.

Dalam pemikirannya tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya. Kartini meminta agar al-Quran diterjemahkan walaupun pada waktu itu penjajah Belanda secara resmi melarang penerjemahan al-Quran. Beliau juga menyampaikan “Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”

Beliau menerjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf “arab gundul” (pegon) sehingga tak dicurigai penjajah. Kitab tafsir dan terjemahan al-Quran ini diberi nama Kitab Faidhur-Rohman, tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab (pegon).

Surah yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius. , hampir di setiap waktu luangnya. Namun sayangnya penerjemahan Kitab Faidhur-Rahman ini tidak selesai karena Mbah Kyai Sholeh Darat wafat. Kitab ini pula yang dihadiahkannya kepada Kartini pada saat dia menikah  dengan R.M. Joyodiningrat.

Habis Gelap Terbitlah Terang

Orang-orang beriman dibimbing Allah dari gelap menuju cahaya
(Q.S. al-Baqarah: 257).

Firman Allah SWT inilah yang menjadi asal muasal buku “Habis gelap terbitlah terang”. Ayat ini sangat menyentuh hati Kartini hingga Ia tulis dalam banyak suratnya kepada Abendanon.

Lalu dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis;
Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah.

Kartini banyak mengulang kata “Dari gelap menuju cahaya” yang ditulisnya dalam bahasa Belanda: “Door Duisternis Toot Licht.”. Oleh Armijn Pane ungkapan ini diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang,” yang menjadi judul untuk buku kumpulan surat-menyuratnya.

Sohibul Iman: Kader PKS Harus Jadi Kunci Perubahan


Depok (20/4) --Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman berpesan agar kader-kader dakwah tak hanya mengikuti perubahan namun menjadi kunci perubahan itu sendiri.
Sohibul mengimbau para kader juga harus mau berubah dalam menanggapi perubahan-perubahan lingkungan yang ada. Harapannya partai mampu memberikan jawaban terhadap perubahan dan kebutuhan masyarakat dan mampu menjadi partai memimpin dalam perubahan.
"To be lead, jangan sampai to be late. Insya Allah akan leading tahun tahun depan, " kata Sohibul dalam Sekolah Kepemimpinan Partai di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/4/2016).
Sohibul Iman juga mengungkapkan bahwa Sekolah Kepemimpinan Partai ini menjadikan partai sebagai organisasi yang memberikan pelajaran-pelajaran bagi para kadernya sebagai pemimpin perubahan.
Yang harus kita lakukan, lanjutnya, ketika lingkungan berubah kita harus memahami perubahan. Yang Kedua kita sendiri mau berubah.
"Pertanyaannya kita ada kemauan berubah tidak. Dalam fisika ada yang namanya momen inersia. Tidak hanya benda hidup, tapi benda mati pun punya momen ini. Kecenderungan status quo," ucapnya.
Proses perubahan tersebut, ungkap Sohibul, juga memiliki beberapa jebakan. Salah satunya adalah stagnansi. "Kita harus memahami perubahan terhadap entitas-entitas, jangan sampai kita terjebak pada rutinitas," katanya.
Stagnasi membuat seseorang tidak bisa menemukan inovasi-inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat. "Yang ada kita terkena sindrom yang namanya Not Invented Syndrome (NIS). Kita terjebak pada politik involutif. Yang berputar pada situ-situ saja," ujar doktor lulusan Jepang itu.
Sekolah Kepemimpinan Partai adalah salah satu rangkaian agenda Milad 18 PKS. Ketua Penyelenggara Sekolah Kepemimpinan Partai, Musholi menyebutkan Ketua DPW PKS dari seluruh wilayah dan juga Wilayah Dakwah (Wilda) di Indonesia hadir selama tiga hari dari tanggal 20 hingga 23 April 2016.
Musholi mengungkapkan Sekolah Kepemimpinan Partai ini adalah yang pertama melibatkan ketua-ketua wilayah tingkat provinsi dan wilayah dakwah (Wilda). Ia menjelaskan pengurus di tingkat wilayah di seluruh Indonesia merupakan representasi partai yang berhubungan langsung dengan masyarakat. "Karena itu menjadi sangat penting untuk memberikan materi kepemimpinan partai kepada para pengurus tingkat DPW dan Wilda," papar dia.
Keterangan Foto: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman

Hidupkan Jiwa Kartini di Rumahmu


Oleh: Sri Wahyuni, S.Psi, M.Psi.
          Biro Peningktan Kapasitas Kader Perempuan
          DPD PKS Boyolali

Dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang ditulis oleh RA. Kartini, banyak hal yang dapat menginspirasi kaum wanita untuk menjadi lebih baik. Salah satunya adalah kemauan yang besar dari beliau untuk menumpas kebodohan yang menyelimuti kaum wanita pada masa itu. Masa dimana wanita tidak boleh sekolah dan tidak boleh menuntut ilmu. Ya.., masa itu pada masa penjajahan. Kartini tangguh mendobrak diskriminasi pada wanita dengan semangat belajar membaca, menulis bahkan mengaji. Kita sebagai wanita yang hidup pada masa kini terkadang hanya fokus belajar membaca dan menulis saja. Sering kali melupakan untuk belajar mengaji. Padahal jika dicermati, Kartini telah mengajarkan kepada kita untuk seimbang dalam menuntut ilmu dunia dan akhirat.

Wahai para wanita dengan semangat Hari Kartini ini mari kita rubah pola pikir kita, tidak hanya mengejar ilmu dunia untuk kesuksesan dunia saja. Tapi mari bersemangat belajar ilmu akhirat juga untuk kesuksesan dunia dan akhirat dengan tidak melupakan belajar mengaji. Mengaji untuk diri kita, keluarga kita dan generasi kita seterusnya. Ingatlah wahai wanita yang dimuliakan, bahwa ada tanggung jawab dipundak kita untuk membimbing putra putri kita dalam mengenal siapa penciptanya, dan kita adalah tempat pertama mereka mendapatkan ilmu tentang itu karena kita adalah wanita yang menjadi ibunya. Jika setiap rumah ada wanita-wanita yang menghidupkan "ruh" Kartini ini, maka tidak hanya terdengar suara anak-anak kecil saja yang sedang belajar membaca, tapi terdengar pula suara anak kecil mengaji pada setiap rumah. Oh… sungguh indahnya. Inilah yang disebut betul-betul masa "habis gelap terbitlah terang". Terang dengan cahaya Al Qur'an baik pikiran, perasaan, dan perbuatan. Mari para wanita bergegas beranjak mengaji agar kita terhindar dari kebodohan sesuai dengan keinginan RA. Kartini.

20 April 2016

Sohibul Iman: Politik Melayani Harus Jadi Tren di Masa Depan


Jakarta (19/4) - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menegaskan partai politik harus bisa menjawab tantangan ekonomi dan politik Indonesia ke depan agar tak tergusur oleh zaman. Model politik melayani diyakini akan menjadi tren politik di masa mendatang.
“Kalau kita perhatikan, lanskap ekonomi-politik Indonesia saat ini berubah, cara berpolitik harus diubah juga kalau tidak digusur zaman," ujar Sohibul Iman dalam Kongkow Bareng Wartawan di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang No 82, Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2016).
Pria yang akrab disapa Kang Iman ini menganalogikan perubahan lanskap tersebut dengan kasus transportasi online yang termasuk ke dalam new business model, ada perubahan cara berbisnis. Mereka yang masih menggunakan cara lama berpolitik, lanjut dia, akan ditindas perkembangan zaman.
“Kalau kita berpolitik dengan cara lama, old-fashioned, maka kita tidak bisa berpolitik. Kader PKS calon pemimpin harus memikirkan lanskap baru sosial politik ekonomi di Indonesia dan harus bisa berkhidmat dengan cara baru," jelasnya.
Lebih lanjut Kang Iman mengatakan, perubahan lanskap dapat dilihat dari karakteristik masyarakat Indonesia yang semakin rasional. Hal itu dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah kelas menengah baru.
"Bonus demografi yang kita dapat dari tahun 2012 sampai 2030-an, kalau melihat sejarah di negara lain, bila fase ini dikelola dengan baik akan memunculkan kelas menengah yang banyak. Karakteristiknya yaitu rasional, secara sosial-ekonomi mandiri, mereka juga well-informed, mudah akses informasi, terfasilitasi oleh teknologi," paparnya.
Dengan karakteristik tersebut, kang Iman menegaskan masyarakat menjadi pihak yang lebih mandiri, dimana pola hubungan mereka dengan pemimpin menjadi equal dan egaliter.
"Kepemimpinan yang baru tidak bisa dibangun dengan pola hubungan yang feodal, dimana saya pemimpin anda yang dipimpin. Tidak bisa. Kepemimpinan yang baru bukan self-oriented, bukan memikirkan bagaimana saya, tapi memikirkan bagaimana kondisi orang lain. Saya kira sikap kepedulian dan lebih banyak melayani akan jadi trend kepemimpinan ke depan," pungkas mantan wakil ketua DPR ini.
Keterangan Foto: Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman

Dia Beda, Inilah Kartiniku


Apa sebenarnya kehebatan seorang kartini, sampai-sampai beliau menjadi ikon di negeri ini? Apa karena istri bupati? Apa karena anak pejabat? Apa karena cantik jelita? Apa karena sangat banyak pria yang memujanya? Apa karena pendidikan formal yang tinggi? Apa karena sekolah wanita yang beliau dirikan? Bukan... Tentu bukan karena itu maka beliau menjadi spesial. 

Spesial berarti di atas rata-rata, tak tertandingi. Kartini spesial karena pemikiran, ide besarnya dan karena kepeduliannya pada masalah umat di saat itu. Ide besar yg berani beliau ungkapkan dan perjuangkan, disaat yg lain, perempuan-perempuan yg beliau perjuangkan hanya menganggapnya sebagai mimpi dan hal tidak penting. Berada dalam situasi itu tentu tidak mudah, dan inilah mengapa beliau menjadi spesial. Berani melakukan dan mewujudkan, disaat yang lain tenggelam dalam mimpi.

Disetiap masa selalu ada "Kartini-Kartini" baru dengan spesialisasi masing-masing. Perempuan-perempuan yang memilih berbeda di atas rata-rata, tak tertandingi. Dan Kartiniku mengajariku agar beda, jadilah wanita yang bisa menjadi jalan mewujudkan mimpi-mimpi kaummu. Kaummu punya mimpi dan hanya berani bermimpi, dan engkau tahu mimpi mereka. Wujudkan mimpi mereka dan engkau akan menjadi spesial, seperti Kartini.

Selamat hari Kartini teruntuk perempuan Indonesia yang luar biasa.

Oleh:  Ummu Hana
           Pegiat Literasi Dakwah

Memaknai angka 18


            Delapan belas tahun merupakan usia seorang ABG (Anak Baru Gede) yang asyik dengan dunianya. Sebuah masa yang penuh denga problematika kehidupan remaja. Mulai dari masalah cinta, persahabatan bahkan dunia yang hanya penuh dengan kesenangan. Apakah usia 18 tahun ini pantas untuk disamakan dengan usia salah satu partai politik Islam terbesar di Indonesia? Siapa lagi kalau bukan PKS. Sebuah partai Islam yang akhir-akhir ini mendapat banyak hujatan. Memang kemunculan partai ini sungguh sangat menggetarkan panggung perpolitikan di tanah air. Meskipun partai ini di hujat sana sini, justru partai ini malah semakin berkembang dan terus tumbuh dengan pesat.
            Mari kita kembali pada tahun 1998, dimana tahun tersebut merupakan tahun perubahan wajah Indonesia. Banyak para aktivis bermunculan untuk menyuarakan Reformasi. Pada tahun tersebut berkumpulah para aktivis-aktivis muda Islam  di lapangan Masjid al-Azhar untuk mendeklarasikan sebuah partai yang peduli terhadap kondisi bangsa. Partai ini dulu dikenal dengan partainya anak muda karena rata-rata pelopornya anak-anak muda atau biasa disebut dengan aktivis dakwah kampus. Mereka secara bersama-sama mendeklarasikan sebuah partai yang bernama Partai Keadilan. Dari waktu ke waktu partai ini semakin diperhitungkan di kancah perpolitikan karena prestasi-prestasi yang diraihnya.
            Sebagai partai politik, PKS ingin meraih dukungan masyarakat secara maksimal di setiap pemilu. Pada pemilu 2009, perolehan suara dan jumlah kursinya di DPR meningkat menjadi 8%, lebih besar dari pemilu sebelumnya. Namun, capaian tersebut bisa dikatakan masih terlalu kecil bila dibandingkan dengan partai-partai besar lainnya di tanah air. Meskipun demikian, partai dakwah ini cukup berwibawa baik di tingkat nasional maupun daerah. Kewibawaannya itu disebabkan oleh konsistensinya dalam memberikan kepedulian terhadap permasalahan-permasalahan sosial, politik dan ekonomi rakyat.  Partai ini juga menjadi pelopor-pelopor partai-partai lainnya dalam memberikan advokasi bagi para korban bencana alam. Selain itu masih banyak prestasi-prestasi lainnya dari partai dakwah ini.
            Dalam milad ke-18 ini semoga bisa menjadikan seluruh kader PKS selalu solid dalam kondisi apapun. Meskipun berbagai persoalan menerpa partai, tidak menyurutkan langkah para kader dalam barisan dakwah ini. PKS adalah partai yang solid. PKS adalah partai yang peduli dengan umat. Usia 18 tahun merupakan usia menuju kematangan. Tidak mudah tergoyahkan. Jadikanlah, milad PKS ke-18 ini sebagai hari dimana kader-kadernya akan menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan taat dalam dakwah ini.

Penulis: Agus Yulianto
Pegiat Literasi Dakwah


Refleksi Milad PKS Ke-18


Malam ini banyak digelar agenda syukuran milad PKS ke-18 dibeberapa daerah. Selain ekspresi kegembiraan, juga dimaksudkan sebagai refleksi atas perjuangan yang penuh liku. Ada beberapa esensi yang ingin kita bangun dari tasyakuran milad, diantaranya :
Pertama, Jembatan Historis
Jembatan historis ke masa lalu dan ke masa depan. Sebagaimana saat hari kemerdekaan, kita mengenang jasa perjuangan para pahlawan. Demikian pula malam ini, kita mengenang dan mendoakan mereka yang telah berjasa kepada PKS, mulai dari para pendiri hingga para pendekar yang telah berjuang. Baik yang masih bersama maupun yang sudah berpisah.
Mereka akan tercatat sebagai bagian dari mata rantai dakwah di PKS, untuk selamanya. Karena tinta sejarah tidak mungkin bisa terhapus. Kita warisi semangatnya, kita teruskan perjuangannya dan kita sesuaikan konteksnya dengan alam yang kita hadapi saat ini. Dan inilah bentang jembatan kita ke masa depan.
Kedua, Penegasan Peran
Bergabungnya kita dengan PKS adalah agar bisa mewujudkan amal – amal besar, yakni menghadirkan kemaslahatan dalam skala negara bangsa. Sebuah cita – cita yang yang hanya bisa tercapai dengan amal jama’i, bukan amal infiradhi.
Agar sebuah jama’ah mampu berkontribusi optimal, harus ditopang oleh para kader yang berfikiran sama, yakni sama – sama ingin berkontribusi menghadirkan kebaikan ditengah umat. Karena itu, malam ini kita layak merenung kembali tentang kesejatian diri kita dengan bebereapa hadits seperti “Khairun naas, anfa’uhum lin naas” dan “Khairun naas, man thaala ‘umruhu wa hasuna ‘amaluhu”. Dan hadits – hadits semacamnya.
Ketiga, Memperbaiki Hubungan
Momentum milad sering mempertemukan shobat lama yang tidak bersua, berbagi narasi perjuangan dalam suasana bahagia. Ini adalah salah satu momentum indah untuk memperbaiki hubungan sesama aktivis dakwah. Karena kuatnya ikatan sungguh mampu mendekatkan apa yang jauh, mulai dari mendekatkan hati hingga mendekatkan tercapainya kemenangan.
Tidak lupa kita memohon ampun atas segala salah dan khilaf serta segala hal yang berlebihan dalam urusan ini. Sekaligus memohon agar diberi kemudahan, dukungan dan pertolongan dari Allah. Mari kita songsong kabar gembira dari Allah untuk para pejuang, yakni “Nasrum minalloh wa fat-hun qariib”.
Barokalloh
Semoga istiqamah di jalan dakwah

Oleh: Eko Jun

11 April 2016

Inilah Susunan Rekomposisi Fraksi dan Alat Kelengkapan Dewan Fraksi PKS DPR RI


Jakarta (11/4) – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengumumkan rekomposisi fraksi dan Alat Kelengkapan Dewan dalam Rapat Pleno hari ini, Senin (11/4).

Dalam kesempatan tersebut, Jazuli menjelaskan bahwa surat tersebut diterima olehnya dari Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman pada hari Rabu (6/4).

“Inilah yang saya bacakan dari presiden PKS. Saya terima hari Rabu. Presiden meminta secepatnya diumumkan. Saya minta diumumkannya hari Senin,” jelas Jazuli di depan para Anggota dan Tenaga Ahli Fraksi PKS DPR RI.

Berikut adalah susunan rekomposisi yang secara resmi mulai berlaku pada Tahun Sidang IV Masa Persidangan 2015-2016 

1. Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Ledia Hanifa Amalia, S.Si, M.Psi.T

2. Komisi I
- Ketua: Dr. Abdul Kharis Almasyhari (Kapoksi) 
- Anggota: Jazuli Juwaini, MA; Dr. Sukamta (Banggar), Dr. Hidayat Nur Wahid

3. Komisi II
- Wakil Ketua: Drs. Almuzzammil Yusuf, M.Si
- Anggota: Hadi Mulyadi, S.Si, M.Si (Banggar) dan Drs. Chairul Anwar, S.Apt

4. Komisi III
- Kapoksi: Aboe Bakar Alhabsyi (Banggar)
- Anggota: Nasir Djamil, S.Ag; Tubagus Soemandjaja, Tifatul Sembiring

5. Komisi IV: 
- Kapoksi: Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM (Banggar)
- Anggota: Dr. Sa’duddin, Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si, Dr. Hermanto

6. Komisi V
- Wakil Ketua: Ir. Yudi Widiana Adia, M.Si
- Anggota: Mahfudz Abdurrahman,S.Sos; Ir. Sigit Sosiantomo

7. Komisi VI
- Kapoksi: Drs. H. Martri Agoeng
- Anggota: Nurhasan Zaidi, dan Adang Daradjatun

8. Komisi VII
- Wakil Ketua: Tamsil Linrung (Kapoksi)
- Anggota: Rofi Munawar dan Dr. Zulkifliemansyah (Banggar)

9. Komisi VIII
- Wakil Ketua: H. Iskan Qolba Lubis (Kapoksi)
- Anggota: Muhammad Yudi Kotouky dan Drs. H. M Iqbal Romzi (Banggar)

10. Komisi IX
- Kapoksi: Ansory Siregar
- Anggota: Ahmad Zainuddin dan dr. Adang Sudrajat

11. Komisi X
- Wakil Ketua dan Kapoksi: Abdul Fikri Faqih, MM
- Anggota: Mustafa Kamal, SS; Dr. KH. Surahman Hidayat, MA; H.M. Sohibul Iman

12. Komisi XI
Kapoksi: Ecky Awal Mucharam (Banggar)
Anggota: Ir. Junaidi Auly, MM; dan Refrizal 

Susunan Pengurus Fraksi PKS
1. Ketua Fraksi: Jazuli Juwaini
2. Wakil Ketua Bidang Polhukam: Tifatul Sembiring
3. Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat: Ansory Siregar
4. Wakil Ketua Bidang Ekonomi: Ecky Awal Mucharam
5. Wakil Ketua Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang): Zulkifliemansyah
6. Sekretaris Fraksi: Dr. Sukamta
7. Bendahara Fraksi: Martri Agoeng

Susunan Alat Kelengkapan Dewan
Anggota Baleg
1. Kapoksi: Dr. Hermanto
2. Anggota: Adang Daradjatun, Martri Agoeng, Junaidi Auly, dan dr. Adang Sudrajat

Anggota Banggar
1. Poksi 1: Dr. H. Sukamta
2. Poksi 2: Hadi Muyadi
3. Poksi 3: Aboe Bakar Alhabsyi
4. Poksi 4: Dr. Andi Akmal Pasluddin
5. Poksi VII: Zulkifliemansyah
6. Poksi VIII: Iqbal Romzi
7. Poksi XI: Ecky Awal Mucharam

Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT)
1. Kapoksi: Refrizal
2. Anggota: Ansory Siregar

Mahkamah Kehormatan Dewan: Dr. KH. Surahman Hidayat (Ketua)

Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP)
1. Wakil Ketua: Rofi Munawar
2. Anggota: Mahfudz Siddiq dan Jazuli Juwaini
Semoga berkenan dan bermanfaat.



Keterangan Foto: Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini (tengah)

Tiga Bulan Dibangun, Embung Ini Sudah Rusak Parah


Boyolali — Embung Desa Canden, Sambi, kondisinya sudah rusak. Padahal, embung yang memiliki ukuran 25 x 25 m dengan kedalaman 4 meter baru selesai dibangun tiga bulan lalu. Selain rusak, embung juga tidak bisa menampung air hujan.
“Air yang tertampung sedikit sekali, hanya sampai di pintu air dan tidak bisa mengalir,” kata Mitro Sumarno, petani setempat, Minggu (10/4).
Bahkan untuk mengambil air di embung, petani terpaksa membawa pompa air guna menyedot air untuk mengairi areal persawahan. Padahal, keberadaan embung ini sangat dinanti petani di Canden, mengingat sebagian besar lahan pertanian merupakan tadah hujan. Embung sendiri selama musim penghujan, belum sepenuhnya terisi air.
“Embung ini jadi harapan kami, agar tetap dapat pasokan air selama musim kemarau nanti,” tuturnya.
Sementara, kerusakan embung terlihat pada bagian dinding tembok yang sebagian besar telah rusak dan longsor ke dalam embung. Embung dibangun oleh Dispertanbunhut tahun 2015 lalu dengan nilai anggaran Rp 250 juta. Kepala Dispertanbunhud, Bambang Purwadi mengatakan, meminta rekanan untuk segera memperbaiki kerusakan, mengingat saat ini masih dalam tahap perawatan.

Sumber: timlo.net

Ahmadi: Kita Semua Harus Kerja Keras Untuk Menangkan Pemilukada 2017

Wakil Ketua DPW PKS Jateng, Ahmadi

Semarang - Mulai memanasnya iklim politik berbagai daerah di Jawa Tengah, Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, Ahmadi menyerukan kepada seluruh kader PKS Jateng mulai bekerja memenangkan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) 2017, di Semarang beberapa waktu lalu.

"Kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut pemilukada besok, ini bukan hanya tanggung jawab calon, tetapi tanggung jawab kita semua" jelas Ahmadi, pria asal Semarang.

Mengenai apa yang dipersiapkan kader, Ahmadi menegaskan bahwa kader-kader PKS sampai struktur harus bekerja keras, memberikan support massa, politik, bahkan operasional.

Ahmadi menambahkan Struktur PKS di Jawa Tengah kini tengah mengadakan pemantapan kekuatan dan program yang aplikatif sampai dengan daerah dan masyarakat.

"Sikap njawani kita tetap menjadi ciri yang harus kita bawa, kita harus mulai untuk membangun komunikasi dengan masyarakat sesuai dengan budaya masing-masing," pungkas Ahmadi

PKS Jawa Tengah memiliki target, bersama dengan teman-teman koalisi nantinya mampu untuk menangkan seluruh pemilukada di Jawa Tengah yang akan di helat akbar bulan februari tahun 2017 mendatang.

PKS Jawa tengah dalam pemilukada serentak 2015 lalu, bersama dengan teman-teman koalisi mengantarkan 8 pasangan menangkan pemilukada. Kabupaten Kendal, Kabupaten Blora, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purbalingga, Kota Pekalongan, dan Kota Magelang.

( Haa )

2 April 2016

Wacana Pemangkasan PNS Resahkan PNS Boyolali


Boyolali — Kalangan PNS di jajaran Pemkab Boyolali mulai resah. Ini menyusul adanya wacana pemangkasan PNS oleh Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yudy Chrisnandi terhadap PNS yang berpendidikan SMA ke bawah.
“Kita sudah menerima pengaduan dari PNS terhadap wacana tersebut, tapi sampai saat ini belum ada surat edaran resmi,” kata Kepala BKD Boyolali, Karsino, Jumat (1/4).
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kalangan PNS untuk tetap tenang. Dijelaskan, jika wacana tersebut terealisasi, pihaknya tidak akan begitu saja melakukan pemangkasan. Karena pemangkasan harus melalui proses. Diakui, saat ini banyak PNS di Pemkab Boyolali yang berpendidikan SMA ke bawah, namun kinerja dan loyalitas mereka tidak kalah dengan yang lulusan sarjana.
“Kenyataanya memang seperti itu, mereka justru lebih rajin dan loyal,” tambahnya.
Untuk Pemkab Boyolali, dari total jumlah PNS 10.967 orang, yang berpendidikan SMA,SMP dan SD sebanyak 2,423 PNS. Dengan rincian, 1.985 PNS lulusan SMA, 262 lulusan SMP dan 176 lulusan SD.
Sumber: Timlo