31 Desember 2014

Hidayat Nur Wahid: Duka Selimuti Kita, Tutup Tahun Jangan Hura-Hura


Rentetan musibah sedang menyelimuti negeri tercinta Indonesia di penghujung tahun 2014. Dari mulai musibah longsor Banjarnegara, banjir, kebakaran, sampai terbaru musibah pesawat AirAsia yang kemarin puing-puing dan beberapa jasad sudah ditemukan.

Atas duka Indonesia ini, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menghiimbau agar tutup tahun 2014 diisi dengan kegiatan yang bermakna dan menjauhi hura-hura.

"Akhir thn tiba, duka nestapa selimuti Kita. Dari ada jadi tiada begitu cepatnya. Tutup thn dg yg bermakna/bukan hura2.agar esok > berguna." ujar politisi PKS ini melalui akun twitternya @hnurwahid, Rabu, 31 Desember 2014.

Senada dengan Hidayat, sehari sebelumnya politis PKS yang lain juga menyerukan agar bangsa ini mensikapi pergantian tahun dengan lebih bijak.

"Rangkaian musibah yang menimpa bangsa ini beberapa waktu terakhir mesti disikapi dengan bijak," tutur Yudi Widiana Adia, aleg PKS yang menjabat Wakil Ketua Komisi V DPR ini.

Lebih lanjut, Yudi Widiana mengajak bangsa ini untuk tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan untuk hargai korban bencana.

"Lebih baik dana yang sedianya untuk pesta akhir tahun disumbangkan untuk korban bencana di berbagai daerah," saran aleg PKS dari Dapil Jabar IV ini.

Kita mengapresiasi Wakil Presiden Jufu Kalla yang membatalkan liburan tahun baru ke Bali dan lebih memilih untuk bekerja memimpin penanganan musibah pesawat AirAsia.

Semoga Presiden Jokowi yang dikenal sederhana dan merakyat juga bisa memberi teladan. Ditengah musibah dan bencana jadikan pergantian tahun sebagai momen instropeksi dan kepedulian, bukan hura hura yang tak bermakna.

29 Desember 2014

Mukhoyyam Kendal Tutup Rangkaian MPK Jateng 2014, Partisipasi PKS Boyolali Meningkat Tajam


Kendal - Tidak Kurang dari 220 kader Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah mengikuti Perkemahan Sapu Jagad Pandu Keadilan Menengah , yang berlokasi di Kompleks Bumi Perkemahan Nglimut, Gonoharjo, Kendal, Jawa Tengah. Perkemahan yang lebih dikenal dengan istilah mukhoyyam ini berlangsung selama 3 hari sejak 25-27 Desember 2014.

Ketua DPW PKS Jateng, Fikri Faqih yang juga turut sebagai peserta mengatakan kegiatan mukhoyyam adalah bentuk pembuktian eksistensi dari kader terhadap partai.

"Mukhoyyam adalah salah satu sarana tarbiyah yang tidak bisa digantikan oleh sarana yang lain. Ia adalah aplikasi dari ketaatan, kedisiplinan dan persaudaraan yang wajib ada dalam setiap kader PKS. Seseorang yang mulai memisahkan perangkat-perangkat tarbiyah bahkan menghilangkannya dalam proses perjalanan kehidupan seorang kader, maka perlu diragukan komitmen kader tersebut terhadap partai" ujarnya.

Dalam kesempatan ini, PKS Boyolali turut mengirimkan 11 kadernya untuk mengikuti mukhoyyam sapu jagad tersebut. Rombongan dari Boyolali secara antusias mengikuti seluruh rangkaian acara mukhoyyam sampai selesai.

Dihubungi secara terpisah, Ketua DPD PKS Boyolali Syaifudin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kader PKS Boyolali atas partisipasinya dalam mengikuti acara mukhoyyam.

"Partisipasi kader Boyolali yang mengikuti mukhoyyam tahun ini meningkat tajam. Saya sangat bergembira dan mengapresiasi hal tersebut." Ujar Syaifudin. 

Pak Udin, sapaan akrab beliau, menambahkan harapannya agar semangat ini terus dipertahankan dan bagi yang belum berangkat agar mencari alternatif pengganti mukhoyyam.

Acara mukhoyyam sapu jagad ini merupakan penutup dari rangkaian mukhoyyam selama tahun 2014. Sebelumnya, DPW PKS Jateng telah menggelar mukhoyyam di Semarang, Boyolali, Kebumen, Kudus, Pemalang dan terakhir Kendal.

Petuah Pak Cah, Menulis tak Butuh Bakat Melimpah

Pak Cah, saat sharing di MD Building
"Menulis itu tidak memerlukan bakat yang banyak, tinggal mau atau tidak."
Itu kalimat-kalimat awal seorang Cahyadi Takariawan, kompasioner favorite 2014 yang menyampaikan "Sharing Session" kepada hampir 150 kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di MD Buliding, atau kantor Dewan Pengurus Pusat PKS (DPP), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (28/12).
Banyak tuturan segar keluar dari penulis Buku "Yang Tegar di Jalan Dakwah" ini. Ia didaulat Humas DPP PKS untuk menyampaikan pengalaman bagaimana agar tulisan dapat menginspirasi banyak pembaca.
Pria asal Yogyakarta ini mengungkapkan, sebagai seorang penulis jangan pernah menyerah untuk terus berusaha agar tulisan yang dihasilkan dapat terpublikasi.
"Kalau kita menulis jangan sampai ditolak media. Jadi kalau ditolak di media Nasional, kirim ke media lokal. Media kampus, kalau ditolak juga muat di media sendiri," tutur penulis yang akrab disapa Pak Cah itu.
Pak Cah juga mengungkapkan, kapan saja waktu yang terbaik untuk menulis. "Hari terbaik menulis itu, senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu dan ahad, dan waktu yang terbaik untuk menulis itu, jam 1, jam 2, jam 3 sampai jam 24.00," kelakarnya, disambut gelak tawa para peserta diskusi.
Bagi seorang penulis, tidak boleh ada alasan lagi kering inspirasi. "Menulis itu bisa dari pengalaman, amanah maupun kegiatan sehari-hari," ungkap konselor rumah tangga ini.
Pak Cah mencontohkan seorang ibu-ibu di Yogyakarta bisa menerbitkan satu buku. Berawal dari rutinitas menunggui anak pulang sekolah, sang ibu mencatat setiap cerita para ibu tentang aktivitas anaknya. "Jadilah buku 'Celoteh Anak-Anak'. Keseharian kita bisa jadi inspirasi tulisan."
Pengalaman itulah yang diakuinya membedakan genre tulisannya. "Dulu saya banyak menulis yang ideologis semisal 'Menikah di Jalan Dakwah'. Tapi sekarang judulnya 'Woderfull Couple', 'Wonderfull Husband'. Ada perbedaan karena kini saya menulis tanpa merumitkan diri dengan referensi. Cukup mengeluarkan pengalaman sebagai konselor 14 tahun," kisahnya.
Pak Cah mengaku dengan menulis ulang pengalamannya, ia bisa lebih lepas dalam berekspresi.
Pak Cah berbagi tips untuk menyimpan ide. Ia selalu mencatat lintasan ide di telepon genggamnya. Ia juga selalu menyempatkan menulis satu jam sehari setelah Shubuh. Pak Cah mengaku ia bisa menulis dimana saja untuk artikel di internet. "Tapi untuk menulis buku saya perlu satu tempat dan waktu khusus," ungkapnya.
Soal profesi sebagai penulis, Pak Cah mengakui di Indonesia memang belum bisa jadi mata pencaharian. "Menulis itu jadi jendela saja. Bukan untuk terkenal tapi dikenal," katanya.
Pak Cah berpesan aktivitas menulis tidak dibenturkan dengan profesi yang lain. "Menulis itu bisa berkembang seiring dengan profesi," tuturnya.

28 Desember 2014

Semarakkan Hari Ibu, Bidpuan PKS Boyolali Adakan Aneka Lomba Kreativitas dan Penyuluhan Makanan Aman & Halal


Boyolali (28/12) - Bidang Perempuan DPD PKS Boyolali mengadakan aneka lomba kreativitas dan penyuluhan makanan aman dan halal, Ahad (29/12) bertempat di Aula Lt. 2 Markaz Dakwah DPD PKS Boyolali Jl. Tape Baru Mojosongo, Boyolali. Perlombaan diikuti oleh perwakilan 19 DPC se-Kabupaten Boyolali dan menghadirkan Ibu Yosi sebagai penyuluh.

Dalam sambutannya, Ketua Bidang Perempuan DPD PKS Boyolali, Ari Sutanti menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk menyemarakkan peringatan hari ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Selain itu, juga bertujuan untuk menggali dan mengangkat potensi lokal sehingga dapat memberdayakan kaum ibu.

"Lomba kreativitas ini kami adakan harapannya dapat menggali dan mengangkat potensi lokal sehingga dapat memberdayakan kaum ibu." Tandas Bu Ari, sapaan akrabnya.

Acara yang berlangsung selama sehari ini terselenggara cukup meriah. Peserta lomba mengikuti perlombaan dengan cukup antusias. Perlombaan sendiri dibagi dalam beberapa kategori diantaranya kategori makanan khas lokal dan kerajinan berbahan dasar khas lokal.

Sementara itu. dalam sesi penyuluhan, Ibu Yosi selaku pembicara mengingatkan kembali tentang pentingnya makanan yang aman dan halal.

"Rasulullah memberi tuntunan kepada kita bahwa makanan yang layak kita konsumsi itu adalah yang halal dan thoyib." Ujar Ibu Yosi.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan penyerahan hadiah. Akhirnya, selamat untuk pemenang lomba... (Hs)




Ruhul Istijabah | Semangat Menyambut Panggilan Dakwah



Oleh : Ust. Abdul Muiz, MA

Bersemangat dalam menyambut panggilan da’wah menunjukkan adanya keseriusan (jiddiyah) karena keseriusan adalah salah satu ciri kader militan. Keimanan seseorang belum sempurna kecuali apabila mendengar panggilan Allah dan Rasul-Nya segera menyambut panggilan tersebut dengan senang hati dan penuh semangat, Al-Qur’an mengingatkan kita tentang hal itu “Hai orang¬-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasai antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan “. (AI-Anfal :24 ).
Kader da’wah apabila mendengar panggilan da’wah ia sambut dengan kata-kata “sam’an wa tha’atan” (kami dengar dan kami taati) “labaik wa sa’daik” (kami siap melaksanakan perintah dengan senang nati). Para sahabat Rasul di saat menjelang perang Badar, ketika Rasul ingin mengetahui kesiapan mereka untuk perang menghadapi musyrikin Quraisy, mengingat tujuan awal mereka bukan untuk perang tetapi untuk menghadang kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sufyan, namun kafilah itu berhasil meloloskan diri dari hadangan kaum muslimin, maka Rasul bermusyawarah dengan mereka tentang apa harus dilakukan. Dari kalangan Muhajirin Abu Bakar dan Umar bin Khattab menyambut baik untuk terus maju ke medan pertempuran.
sedangkan Miqdad bin `Amru mengatakan : “Wahai Rasulullah, laksanakanlah apa yang telah diberitahukan Allah kepadamu, kami tetap bersamamu. Demi Allah kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan Bani Israel kepada Nabi Musa,yaitu “Pergilah kamu bersama Rabbmu dan berperanglah, kami tetap duduk di sini”. Tetapi yang kami katakan kepadamu adalah : “Pergilah kamu ber-sama Rabbmu dan berperanglah, kami ikut berperang bersamamu”. Demi Allah yarg mengutusmu membawa kebenaran, seandainya kamu mengajak kami ke Barkul Ghimad (suatu tempat di Yaman, red ) pasti kami tetap mengikutimu sampai di sana. Setelah sahabat Muhajirin, sahabat Anshar yang diwakili oleh Sa’ad bin Mu’adz menyampaikan sikapnya :”Kami telah beriman kepadamu dan kami bersaksi bahwa apa yang kamu bawa adalah benar, atas dasar itu kami telah menyatakan janji untuk senantiasa taat dan setia kepadamu. Wahai Rasulullah lakukanlah apa yang kau kehendaki, kami tetap bersamamu.Tidak ada seorangpun diantara kami yang mundur dan kami tidak akan bersedih jika kamu menghadapkan kami dengan musuh esok hari. Kami akan tabah menghadapi peperangan dan tidak akan melarikan diri. Semoga Allah akan memperlihatkan kepada kamu apa yang sangat kamu inginkan dari kami. Marilah kita berangkat Ilahi. Dalam riwayat lain, bahwa Saad bin Muadz berkata kepada Rasulullah, “Barang kali kamu khawatir jika kaum Anshar memandang bahwa mereka wajib menolongmu hanya di negeri mereka. Saya sebagai wakil kaum Anshar menyatakan, jalankan apa yang kau kehendaki, jalinlah persaudaraan dengan siapa saja yang kau kehendaki dan putuskanlah tali persaudaraan dengan siapa saja yang kau kehendaki. Ambillah harta benda kami sebanyak yang kau perlukan dan tinggalkanlah untuk kami seberapa saja yang kamu sukai, apa saja yang kau ambil dari kami itu tebih kami sukai daripada yang anda tinggalkan. Apapun yang kamu perintahkan maka kami akan mengikutinya, demi Allah jika kamu berangkat sampai ke Barkul Ghimad kami akan berangkat bersamamu, demi Allah seandainya kamu menghadapkan kami pada lautan kemudian kamu terjun ke dalamnya maka kamipun akan terjun ke dalamnya bersamamu. (Rakhikul Makhtum 285-286 ). Hasan AI-Banna berkata da’wah pada tahap pembinaan (takwin) shufi disisi ruhiyah dan askari (kedisiplinan) dari sisi amaliyah (operasional), slogannya adalah amrun wa thoatun (perintah dan laksanakan ) tanpa ada rasa bimbang, ragu, komentar, dan rasa berat’. (Risalah Pergerakan 2).

Empat Aspek Ruhul Istijabah
1. Istijabah Fikriyah (Menyambut dengan pikiran /dengan sadar).
Kader da’wah ketika mendapat tugas dari Murobbi, Pembina, maupun Qiyadah tidak hanya sekadar melaksanakan perintah dan tugas, tetapi ia sadar betul apa yang dikerjakannya adalah dalam rangka taat kepada Allah dan meraih ridho-Nya, bila dilakukan mendapat pahala dan bila tidak dilakukan dosa.
Karena itu para kader da’wah harus memahami, bahwa melaksanakan perintah dan tugas yang datang dari Murobbi, Pembina atau Qiyadah dalam rangka taat kepada Allah. karena Allah telah mewajibkan taat kepada pemimpin : “Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul serta (taatilah) pemimpin kamu… ” (An-Nisaa:59). Demi laksananya tugas secara maksimal maka seorang kader selalu memikirkan tentang bagaimana cara melaksanakan tugas dengan baik, maka ia harus memperhatikan waktu, cara dan sarana yang tepat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai perintah, rencana, tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
Bahkan harus memiliki kemampuan memberikan saran, pendapatdan dan pandangannya demi terselenggaranya program dengan baik, seperti yang dilakukan oleh sahabat Habab bin AI Mundzir ketika mengusulkan tempat yang strategis untuk posisi pasukan kaum muslimin pada perang Badar. Habab berkata, ”Wahai Rasulullah, apakah dalam memilih tempat ini anda menerima wahyu dari Allah sehingga tidak dapat diubah lagi, ataukah strategi perang? tempat ini kupilih berdasarkan strategi perang”. Kemudian Habab berujar kembali “wahai Rasulullah tempat ini tidaklah strategis. Ajaklah pasukan pindah ke tempat air yang terdekat dengan musuh. Kita membuat markas di sana dan menutup sumur-sumur yang ada di belakangnya, kemudian kita buat kubangan dan kita isi dengan air hingga penuh. Dengan demikian kita berperang dalam keadaan mempunyai persediaan air minum”. Rasulullah menjawab, “Pendapatmu sungguh baik “. Begitu pula, pada saat pasukan koalisi, yang terdiri dari kaum Musyrikin, bangsa Yahudi dan orang-orang Munafik menyerang Madinah, Sahabat Salman Al-Farisi menyampaikan usulannya kepada Rasulullah yaitu menggali parit di sekeliling Mmadinah, kemudian Rasulullah menerima usulan tersebut dan menjadi strategi perang yang ditetapkannya sehingga perang itu diberi nama dengan perang Khandak (parit). Pada perang Qodisiah, perang antara tentara pasukan Persia, yang terjadi di Irak pada masa pemer-intahan Umar bin Khattab, Qoqo bin Amr terus berpikir untuk menaklukkan pasukan bergajah yang menjadi andalan pasukan Persia. Sampai akhirnya Qoqo mendapatkan sebuah ide, untuk membuat patung gajah, agar kuda-kuda milik kaum Muslimin terbiasa melihat gajah sehingga ketika kuda-kuda itu berhadapan dengan gajah-gajah yang sebenarnya, tidak takut menghadapinya. Ternyata ide Qoqo ini menghasilkan buah. Pada perang Qodisiah tentara kaum Muslimin berhasil menaklukan tentara Persia yang mengandalkan pasukan bergajahnya. Khalifah Umar bin khattab pernah berucap, “Tidak akan terkalahkan kaum muslimin selama di sana ada Qoqo bin Amr”. Dalam surat Ar-Ra’d ayat 19 Allah mengingatkan kita akan keistimewaan orang¬-orang mengoptimalkan akal pikirannya: “Apakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb¬mu itu benar, sama dengan orang yang buta (tidak menggunakan akal pikirannya). Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran “.

2. Istijabah Nafsiyah (Menyambut dengan perasaan/emosi).
Para aktivis dan kader da’wah bila mendapat perintah dan tugas, baik tarbawi, da’awi maupun tanzhimi harus menyamtbutnya dengan perasaan senang, gembira, bahagia dan bersemangat untuk melaksanakannya. Janganlah perintah dan tugas itu disambut dengan rasa berat, malas, enggan dan tidak bergairah. Apapun kondisi yang terjadi pada diri kita, baik dalam keadaan susah, berat maupun kekuatan ma’nawiyah tidak mendukung, apalagi dalam keadaan bergembira.
Bila datang panggilan da’wah kita tidak boleh menolaknya atau merasa enggan dan malas memenuhnya. Allah berfirman: ”Berangkatlah kamu dalam keadaan merasa ringgan ataupun ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah, yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (At-Taubah :41).
Kemudian pada ayat yang lain Allah menjelaskan,”Hai orang-orang yang beriman apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu “Berangkatlah untuk berperang di jalan Allah “; kamu merasa berat dan ingin di tempatmu Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal keni’matan hidup di dunia itu dibandingkan dengan kehidupan di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu “. (At¬Taubah:38-39).
Para kader yang dibina oleh Rasulullah ketika mendengar panggilan jihad mereka berlomba-lomba untuk memenuhinya dengan harapan mendapat kesempatan mati syahid di jalan Allah. Kelemahan fisik tidak menjadi alasan untuk tidak berangkat memenuhi panggilan jihad, bahkan bila mereka tidak dapat memenuhi panggilan jihad karena udzur, mereka menangis. “Dan tidak berdosa atas orang-orang yang apabila datang kepadamu sepaya kamu memberi mereka kendaraan. Lalu kamu berkata :”Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu “. Lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan “. (At-Taubah: 92). Mereka begitu semangat dalam melaksanakan perintah da’wah, perintah tersebut dikerjakan dengan suka cita, riang, gembira serta bahagia, bila mereka dapat melakukannya dengan baik. Sebaliknya, mereka bersedih dan berduka cita bila tidak dapat menjalankan perintah walaupun disebabkan udzur.

3. Istijabah Maaliyah (Menyambut dengan harta).
Da’wah untuk menegakkan dinul Islam muka bumi adalah kerja besar bahkan tidak ada pekerjaan yang Iebih besar darinya. Kerja besar ini membutuhkan dana yang besar pula sebagaimana lazimnya proyek besar. Dalam proyek da’wah pendanaan ditanggung oleh para da’i sendir-i.
Berkorban dengan harta dan jiwa sudah menjadi satu paket yang tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya. Seperti apa yang Allah rmpaikan dalam Qur’an, “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka… ” (At-Taubah : 111). Kemudian ayat lain Allah menjelaskan, “Hai orang¬-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan imu dari azab yang pedih ?Yaitu, kamu beriman pada Allah dan RasuINya dan berjihad di jalan Alllah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. ” (As-Shaff : 10- 11).
Kader da’wah tidak pelit dengan hartanya untuk pembiayaan berbagai kegiatan da’wah dalam da’wah para kader dan aktivis siap mengorbankan hartanya, jangan mengharapkan keuntungan materi serta harta benda dari da’wah. Khadijah isteri Rasulullah telah memberikan seluruh kekayaannya untuk kepentingan da’wah. Pada perang tabuk kaum uslimin berlomba-lomba menginfakkan hartanya dan bersodaqah. Usman bin Affan sebelumnya telah menyiapkan kafilah dagang yang akan berangkat ke Syam berupa dua ratus onta lengkap dengan pelana serta barang-barang yang berada di atasnya, beserta dua ratus uqiyyah. Setelah mendengar pengumuman Rasulullah, Usman datang pada Rasul kemudian men-shadaqah-kan semua itu. Kemudian Usman menambah lagi seratus onta dengan pelana dan perlengkapannya. Kemudian beliau datang lagi membawa seribu dinar diletakkan di pangkuan Rasulullah. Rasulullah memperhatikan apa yang dishadaqahkan oleh Usman itu seraya berkata: “Apa yang diperbuat oleh Usman setelah ini, tidak akan membahayakannya”. Usman terus bershadaqah hingga jumlahnya mencapai sembilan ratus ekor onta dan seratus ekor kuda, belum termasuk uang. Setelah Usman selesai memberikan shadaqah, giliran Abdur Rahman bin Auf datang membawa Dua ratus uqiyyah perak, tak lama setelah Abdur Rahman, datanglah Abu Bakar dengan membawa seluruh hartanya yang jumlahnya Empat ribu dirham, sampai-sampai beliau tidak menyisakan hartanya untuk keluar-ganya kecuali Allah dan Rasulnya. Kemudian shahabat-shahabat yang lain berdatangan. Umar menyerahkan setengah hartanya. AI-Abbas datang menyerahkan hartanya yang cukup banyak. Thalhah, Sa’ad bin Ubadah, Muhammad bin Maslamah semuanya datang menyerahkan shadaqahnya. Tidak ketinggalan Ashim bin Adi datang menyerahkan sembilan puluh wasaq kurma. Kemudian diikuti sahabat yang lain mulai dari yang scdika sedikit sampai yang banyak. Sampai ada di antara mereka yang berinfaq dengan segenggam atau dua genggam kurma, karena hanya itu yang mereka mampu lakukan. Kaum wanitapun menyerahkan berrbagai perhiasan yang yang mereka miliki, seperti gelang tangan, gelang kaki, anting-anting dan cincin. Tidak ada seorangpun yang kikir menahan hartanya kecuali orang-orang Munafq. Allah berfirman : “Orang-orang Munafiq yang mencela orang-orang Mu’min yang memberi shadaqah dengan sukarela, dan merekapunv menghina orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dishadaqahkan sekedar kesanggupannya “. (At -Taubah :79)

4. Istijobah Harakiyah (Menyambut dengan aktivitas)
Aktivis da’wah adalah yang orang aktif dalam kegiatan da’wah, selalu hadir dalam kegiatan da’wah dan berusaha untuk berada di barisan orang-orang mengutamakan kerja daripada berbicara. Bahkan berupaya untuk berada di garda terdepan dalam mempertahankan dan membela Islam. Perlu diingat, tugas da’wah yang diemban aktivis sangat banyak., lebih banyak dari waktu yang tersedia. Tugas antara lain, pertama: Kewajiban dalam Tarbiyah, tujuannya, agar kualitas dan dan mutu kader semakin baik. Kedua: Kewajiban dalam Da’wah, tujuannya, agar penyebaran da’wah semakin luas. Ketiga: Kewajiban yang sifatnya tanzhimiyah, bertujuan, agar amal jama’i stuktural semakin kokoh.
Bila kita pelajari siroh Nabawiyah dan siroh As-Salaf As-Shalih, kita bisa lihat, pola kehidupan mereka. Mereka lebih banyak bekerja untuk umat dibanding untuk diri dan keluarga mereka karena kesibukan yang begitu padat hampir tidak ada waktu untuk istirahat, bahkan tidak menyempatkan diri untu istir-ahat. Para sahabat Rasul tidak pernah berhenti berjihad di jalan Allah, sebagian ahli sejarah mencatat sebanyak seratus kali peperangan selama sepuluh tahun Rasul di Madinah, baik yang dipimpin langsung oleh Rasul dan yang dipimpin oleh sahabatnya. Baik itu pertempuran besar maupun yangkecil, baik yang jadi maupun tidak jadi perang. Sehingga jika diambil rata, peperangan terjadi sebulan sekali, artinya mobilitas jihad sangat tinggi. Begitu pula di masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq. Peperangan dilakukan selama dua tahun tiga bulan sepuluh hari, belum lagi peperangan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid yang jumlahnya sebanyak dua puluh kali peperangan yang dilakukan terus menerus secara berkesinambungan.
Melihat kondisi saat ini, dimana tuntutan da’wah begitu besar, yang disertai ancaman global, tentu hal ini, menuntut kesungguhan, keseriusan serta mobilitas da’wah dan jihad yang tinggi, jika tidak maka kekuatan batil yang akan berkuasa di bumi ini. Dalam hal ini, Allah berfirman, “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar¬-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali¬-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan, ikutilah agama orang tua Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam al-Qur’an ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung”. (AI-Hajj :76 ).

Ikhwah dan Akhwat fillah, sudahkah pikiran kita terkonsentrasikan dan terfokuskan untuk memikirkan umat, memikirkan bagaimana cara yang efektif dalam melakukan da’wah untuk mereka. Sudahkah kita menyumbangkan pendapat, gagasan dan ide terbaik untuk kemajuan da’wah. Sudahkah kita mempersembahkan kreatifitas untuk pengembangan da’wah yang lahir dari hasil kajian, telaah, renungan dan evaluasi kerja da’wah saat ini?!.
Ikhwah dan Akhwat fillah, sudahkah kita merasa gembira senang dan bahagia mana kala kita mendengar perintah, menerima tugas dan mendapatkan amanah da’wah.Apakah kita merasa bersedih, menangis dan merasa rugi jika kita tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik, tidak dapat ikut dalam kegiatan da’wah di saat uzur. Menyesalkah kita jika tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik ?!
Ikhwah dan Akhwat fillah, sudahkah kita mengeluarkan sebagian dari rizki yang kita dapatkan untuk kepentingan da’wah. Sudahkah kita berniat dan ber-Azam untuk menginfaqkan harta kita di jalan Allah? Sudahkah kita miliki tabungan da’wah?
Ikhwah dan Akhwat fillah, betulkah kita sebagai aktivis da’wah, apa buktinya? Apa kontribusi riil kita untuk da’wah? Apa prestasi da’wah kita selama ini? Sudah berapa orang yang telah kita rekrut melaui da’wah fardiyah atau da’wah jamahiriyah? sudah berapa orang kader yang kita tarbiyah? Sudahkah kita menjadikan waktu, kerja, profesi dan seluruh aktivitas kita sebagai kegiatan da’wah ?!
Ikhwah dan Akhwat fillah, keimanan kita baru diakui oleh Allah apabila ada ruhul istijabah pada diri kita, dan baru akan sempurna iman kita jika aspek-aspek istijabah itu telah terpenuhi. Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan terhadap orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka sebelum mereka berhijrah, akan tetapi jika ¬mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada ikatan perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “. (AI-Anfal : 72). ”Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta ¬berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi ¬pertolongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itulah orang-orang yang bena-benar ¬beriman. Mereka memperoleh ampunan, rizki (ni’mat ) yang mulia “, (al-Anfal : 74)

Sumber: Embun Tarbiyah

24 Desember 2014

Kerahkan Siswa Untuk Acara Inbox SCTV, Pemkab Boyolali Dikecam Netizen



Boyolali - Surat Edaran dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dikecam dan dipertanyakan netizen.

Surat Edaran (SE) bertanggal 18 Desember 2014 yang ditujukan kepada Kepala SMA-SMK Negeri dan Swasta se-Boyolali tentang Kegiatan Live sebuah acara musik dari sebuah TV swasta yang akan dilaksanakan di alun-alun Boyolali tersebut berisikan 3 hal.

Inilah foto Surat Edaran yang ditandatangani oleh Suyanta, S.Pd, M.Pd, sebagai Kabid SMA SMK di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Foto : @remotivi
Menanggapi hal tersebut, beberapa netizen bereaksi keras. Akun yang pertama mengunggah foto SE tersebut adalah akun @remotivi. Unggahan tersebut direspon oleh akun @danrem, seorang jurnalis senior yang mempertanyakan kebenaran unggahan foto itu.

Akun @danrem mengicaukan, "benarkah? Pendidikan Moral Geyol ini?".

Twit ini segera ditanggapi oleh @erwinarnada yang menjawab singkat, "ancur bgt".

Selain itu masih ada pula akun @suparmantoaj yang langsung memention twit dari akun @remotivi ke akun @SCTV_ dan @InboxSCTV_ .

Tanggapan juga datang dari @blontakpoer yang menuliskan, "saya yakin kok benar".

Kepala Disdikpora Boyolali, Abdul Rahman, mengaku tidak tahu adanya surat edaran yang meminta adanya pengerahan siswa untuk menonton live Inbox. Meskipun dalam surat yang ditandatangani Suyanta tercantum atas nama Kepala Disdikpora, dia membantah peredaran surat tersebut atas sepengetahuan dirinya.

“Lihat jenis suratnya dulu. Semua surat keluar memang pasti atas nama saya. Tapi masing-masing bidang juga punya otoritas.”

23 Desember 2014

Abdul Kharis Janji Aspirasikan Nasib Buruh Boyolali

Abdul Kharis saat reses di Teras, Boyolali
Boyolali - Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Kharis Almasyhari, kembali tak ingin mensia-siakan waktunya di masa reses sidang pertama ini. Setelah melakukan serap aspirasi di Kartosuro, Gantiwarno dan terakhir Polokarto, kali ini Anggota komisi XI ini menyempatkan untuk melakukan serap aspirasi di Kecamatan Teras, Boyolali, Senin (22/12/2014).

"Masa reses sidang pertama ini akan saya maksimalkan untuk menyerap semua aspirasi yang ada di daerah. Saya tidak akan membatasi berapa kali akan melaksanakan reses. Semua daerah akan saya kunjungi. Dan alhamdulillah saya bisa bertemu dengan masyarakat di Teras ini," katanya.

Serap aspirasi ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat Teras untuk menyampaikan aspirasinya, salah satunya dikemukakan oleh Suparno. Ketua Gabungan Serikat Buruh Industri Indonesia (Gasbiindo) Boyolali ini berkeluh kesah terkait penetapan upah minimum kabupaten (UMK) Boyolali yang dirasa masih jauh dari kata cukup.

"Penetapan UMK Boyolali sebesar Rp 1.197.000 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih dirasakan sangat kurang. Walaupun hal ini lebih tinggi daripada pengaujan Bupati Boyolali, Seno Samudro yaitu sebesar Rp 1.175.000. Itu hanya cukup untuk kebutuhan pokok perorangan. Bagi yang sudah berkeluarga, yang kebutuhannya lebih besar gaji sebesar itu akan habis untuk bayar sekolah anak, belum lagi harga bensin naik," ujar Suparno.

Lebih lanjut, Suparno juga menitipkan aspirasi supaya ada revisi terkait Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum (“Permenaker 7/2013”). Hal ini dikarenakan, Permenaker tersebut menjadi acuan Gubernur untuk membuat SK.

"Permen No.7 tahun 2013 mohon direvisi karena tidak menguntungkan buruh. Permen ini juga menjadi acuan SK Gubernur untuk penetapan UMK. Perlu ada revisi terkait penetapan UMK dan tunjangannya, karena kalau seperti ini terus hidup buruh akan semakin menderita. Untuk itu kami berharap agar Pak Kharis bisa memperjuangkan sehingga buruh ada perubahan," tambahnya.

Menanggapi hal ini, Kharis berjanji akan membawa aspirasi ini ke DPR RI. "Saya sangat mengerti apa yang menjadi permasalahan Mas Parno ini. Saya juga mempunyai karyawan di Solo. Aspirasi ini tentu akan saya perjuangkan. Selama ini PKS selalu berada bersama rakyat. Jadi menjadi keharusan bagi kami untuk memperjuangkan nasib rakyat ini," kata Kharis. (AR)

19 Desember 2014

Ini Cerita Fahri Hamzah Tentang Relawan PKS di Longsor Banjarnegara

image
Fahri Hamzah
BANJARNEGARA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah yang juga politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengisahkan kegiatan sosial yang dilakukan relawan PKS dalam menangani musibah longsor, Dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, Banjarnegara. Melalui akun twitternya, @Fahrihamzah, pria dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menceritakan kegigihan kader PKS dalam tanggap darurat bencana di Banjarnegara.
“Secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman – teman relawanPKS, mereka yang punya semboyan #AYKTM apapun yang terjadi kami tetap melayani,” cuitnya.
Fahri pun memuji langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dinilai memiliki prinsip bagus. “Kata beliau siapapun mau jadi relawan dipersilahkan asalkan betul – betul bekerja.Beliau tentu melihat teman - teman #relawanPKS begitu antusias dan mereka tidak membawa bendera, mereka memakai baju mirip dengan tim relawan dan milik Pemerintah. Hanya ada lambang kecil,” paparnya.
Menurut Fahri, para relawan PKS tersebut sangat aktif, mulai pencarian korban, pemulasaraan, hingga pemakaman. Ia pun menilai dan melihat bahwa semakin "tidak mudah" pekerjaan itu semakin banyak #relawanPKS di dalamnya.
“Bayangkanlah bagaimana membungkus kembali mayat yg hancur? (Maaf ya). Saya tadi masuk ke kamar pemulasaraan (Sy batu dengar istilah ini). Saya bertanya kepada mereka (para Akhwat) "dengan agama apa mereka diselenggarakan?", "semua muslim Pak!",” ungkap Fahri.
Fahri pun menilai dan mengapresiasi kinerja relawan PKS yang melakukan pemulasaraan jenazah korban bencana longsor tersebut. “Jenazah perempuan ditangani oleh tim perempuan dan yang laki ditangani oleh tim lelaki. Terlihat oleh saya mereka akrab sekali dengan seluruh aparat sipil dan militer,” katanya.
Hal Ini, kata Fahri, tentu juga tidak lepas dari kemampuan pak gubernur dan Pak bupati membangun kebersamaan. “Saya mengikuti teman2 sampai di ujung, sempat mampir ke markas kecil mereka. Nampak sekali kesibukan mengelola tim dan partisipasi yang begitu banyak,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Fahri mengakui bahwa dirinya yang kader PKS dengan relawan PKS lainnya sangat terbiasa dengan menangani bencana, bahkan sejak kuliah.
“Padahal, pada hari bencana itu datang, tak sempat kita berpikir politik dan bendera. Kita digerakkan oleh penderitaan orang lain atas musibah yang sedang menimpa. Bayangkan, tiba2 dalam tempo hanya 5 menit. 17 hektar tanah bergerak sepanjang 1,5 km. Dan dibatas tanah itu ada sekitar 35 rumah dan bangunan lain termasuk masjid. Ada manusia yg sedang kondangan. Maka semua disampu bersih, terseret dan tertimbun dalam tanah lempung basah,” papar Fahri.
Saat itu, imbuh Fahri, hanya ada satu pikiran, selamatkan nyawa Sebanyaknya dan temukan yang hilang. “Tentu kami yakin bahwa "barang siapa yg menghilangkan kesusahan orang, Tuhan akan hilangkan kesusahannya,” tandasnya.
Fahri pun begitu mengingat kejadian Tsunami di Aceh dan para relawan PKS yang dipimpin langsung oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring. Kala itu, kata Fahri, relawan PKS ikut mengangkut ratusan ribu nyawa yang seketika melayang. “Apapun hasil pemilu kami tak peduli.Maka, saya berharap semboyan #AYKTM tetap kita pegang erat. Mari kita tetap bekerja untuk kemanusiaan, ada atau tidak ada partai politik,” ungkapnya.
Fahri menjelaskan dalam agenda kemanusiaan, para relawan PKS mengutamakan kesigapan menangani bencana. “Kalau berpikir warna, hampir semua pejabat politik terpilih di Jawa tengah bukan PKS bahkan bukan KMP. Kami tak peduli. Keluasan politik memang bisa memberikan kursi, posisi dan pengaruh. Tapi pahala hanya datang dari Allah SWT. Manusia tidak punya kuasa,” kata Fahri.
Di akhir twitnya, Fahri meminta para relawan PKS untuk senantiasa menjaga keikhlasan dalam beramal. “Mari kita jaga keikhlasan kita. Mari kita luruskan niat kita. Semoga Allah memberi kita semua kebaikan. Selamat berjuang saudaraku...jadilah pejuang kemanusiaan dan rahmat sekalian alam,” pungkasnya.
 ( Ped )

17 Desember 2014

Dolar Naik, Perajin Tahu Boyolali Kelimpungan

Salah seorang karyawan sedang mencetak tahu di Salah satu perusahaan pembuat tahu di Kampung Kanoman, Desa Gagak Sipat, Selasa (16/12/2014). (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)
Salah seorang karyawan sedang mencetak tahu di Salah satu perusahaan pembuat tahu di Kampung Kanoman, Desa Gagak Sipat, Selasa (16/12/2014). (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)
BOYOLALI – Kurs rupiah hingga Selasa (16/12/2014) terus tertekan. Kurs rupiah terhadap dolar AS menembus Rp12.500. Perajin tahu di Dukuh Kanoman, Desa Gagak Sipat, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, mengaku resah dengan naiknya harga dolar. Kenaikan tersebut memicu harga bahan baku yakni kedelai yang terus merangkak naik.

Ketua Paguyuban Pengrajin Tahu Kanoman, Haryadi, mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini, harga kedelai terus merangkak naik.

“Jelas itu [kenaikan harga dolar] sangat mempengaruhi aktivitas produksi kami, karena kami kan pakai kedelai impor, padahal harga kedelai impor sangat dipengaruhi oleh harga Dollar,” kata dia saat ditemui di rumahnya di Desa Gagak Sipat, Ngemplak, Selasa (16/12/2014).

Menurut dia, kenaikan dolar dan melemahnya rupiah ini akan menaikan ongkos produksi. “Tentu ongkos produksi akan naik, sebagian besar ongkos produksi untuk biaya pembelian bahan baku,” kata dia.

Sebenarnya, tambah dia, jika pemerintah menyediakan swasembada kedelai, dolar yang melambung ini tidak akan memengaruhi produksi tahu.

“Kalau saya boleh jujur saya lebih enak zaman Orde Baru, untuk harga-harga seperti ini, dulu pemerintah yang berbuat, cukong-cukong gak bisa bermain, kalau kalau sekarang kan harga dikasihkan ke pasar, jadi yang sekarang yang kaya bos-bos besar, sedangkan untuk usaha kecil jatuh,” ungkap dia.

Menghadapi keadaan ini, Haryadi, yang juga pengrajin tahu itu tidak bisa berbuat banyak, untuk menutupi naiknya ongkos produksi tersebut, pihaknya belum bisa menaikkan harga tahu di pasaran.
“Untuk harga jual tahu saja tidak bisa secepat itu [naiknya bahan baku], sekarang harga jual tahu antara Rp300- Rp500 per biji dengan ukuran 7 sentimeter (cm).apalagi untuk konsumsi menengah ke bawah kita menaikkan akan sulit,” kata dia.

Perajin lain, Budi Amiarso, mengaku masih punya stok bahan baku untuk satu pekan ke depan, sehingga dia belum merasakan efek dari kenaikan dolar ini.
“Saya masih punya stok bahan baku, jadi berlum merasakan dampaknya, kita lihat saja nanti sampai satu pekan ke depan,” ujar dia.
Salah seorang pedagang kedelai di Desa Gagak Sipat, Agus, mengatakan harga kedelai dalam beberapa hari terakhir memang sedang merangkak naik. Saat ini harga kedelai untuk kelas A mencapai Rp8.250 per kilogram (kg) lebih tinggi Rp150 dari harga sebelumnya yakni Rp8.100.
Untuk harga kedelai kelas B dari harga Rp7.950 per kg naik menjadi Rp8.100 per kg. “Saya prediksi harga kedelai akan terus naik, tetapi secara bertahap tidak sekaligus,” ungkap dia.

Sumber: Solopos.com

Relawan PKS Gelar Recovery untuk Korban Longsor Banjarnegara

image
Trauma healing untuk anak-anak korban longsor (Foto: Ts)
BANJARNEGARA, - Bencana tanah longsor yang memporakporandakan salah satu kampung di dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara membuat para korban yang masih hidup mengalami trauma bencana. Salah satu yang banyak merekam memori menyedihkan tersebut adalah anak – anak korban bencana. Untuk itu, relawan perempuan setempat segera melakukan langkah trauma healing untuk para korban tersebut.
Seperti diketahui, trauma healing adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma, dalam kasus ini adalah anak – anak korban tanah longsor di Banjarnegara tersebut.
Korban bencana dimana anak – anak, mengalami trauma yang sangat mendalam, yang tentu saja tidak akan mudah untuk melupakannya. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk membuat mereka ceria kembali, “ ujar Teguh Tsuyoi, salah satu relawan bencana setempat, dalam keterangan persnya, Selasa (16/12/2014).
Terhitung sejak Senin (15/12/2014) hingga beberapa pekan kedepan, program trauma healing pasca bencana ini kan terus digencarkan untuk anak – anak korban bencana. Lokasi trauma healing yang dilakukan inisiatif relawan setempat adalah di Desa Ngaliyan, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, sekitar 500 meter dari lokasi bencana.
“Harapannya dengan program tersebut bisa memhilangkan trauma dan memunculkan semangat untuk belajar, dan mayoritas relawan trauma healing ini adalah perempuan dari santika Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan perlu menyentuh mereka (anak-anak) tersebut untuk recovery,” paparnya.
Program yang akan terus dijalankan, imbuhnya, adalah berbagai macam permainan, pendidikan dan berbagai kegiatan yang menyenangkan. “Program untuk recovery anak – anak diantaranya adalah game education, dongeng, permainan tradisional dan modern, serta belajar sambil bermain,” pungkasnya.

Hingga hari ini, Selasa (16/12/2014), lebih dari 10 anak korban gempa sudah terdata dan mengikuti program trauma healing ini. Diprediksi, hingga beberapa hari kedepan, jumlah anak yang akan mengikuti akan terus bertambah, mengingat pengungsi di sejumlah titik masih banyak, yakni 1.145 jiwa yang tersebar di 10 titik. 
( Ped )

15 Desember 2014

PKS Terjunkan 200 Relawan untuk Evakuasi dan Pemulasaraan Jenazah

image
Relawan PKS Jateng bekerjasama dengan PMI mengangkut jenazah ke ambulan


BANJARNEGARA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setidaknya menerjunkan 200 relawan dari berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng) untuk membantu proses evakuasi musibah longsor di Karangkobar, Banjarnegara, Ahad (14/12/2014).

Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) PKS Jateng, Amir Darmanto mengatakan selain melakukan evakuasi pencarian korban, pihaknya lebih berfokus pada pengurusan Jenazah.

"Selain melakukan proses evakuasi, PKS mendapatkan tugas dari Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk melakukan penanganan terhadap jenazah yang ditemukan saat proses evakuasi," katanya.

Ia menjelaskan, tugas dari tim penanganan jenazah adalah melakukan pendataan, identifikasi dan pemulasaraan jenazah. Setelah itu jenazah dikembalikan ke pihak keluarga.

"Dalam hal ini, PKS telah banyak belajar dari pengalaman saat menangani jenazah musibah longsor di Cijeruk, Banjarnegara beberapa tahun yang lalu," ungkap Amir.

Amir menambahkan pihaknya akan terus mengoptimalkan dan menyiagakan para relawan minimal selama lima hari kedepan.

( IBALH )

12 Desember 2014

Mobilisasi Pembelian Foto Jokowi-JK Dilaporkan ke Kejari Boyolali

Wagimin, 46, seorang pengasong menawarkan foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2014). Pedagang keliling yang biasa berjualan kain lap ala kanebo tersebut sepekan terakhir beralih komoditas dagangan foto atau poster presiden dan wapres. Foto-foto presiden dan wapres tersebut ia tawarkan ke sejumlah sekolah dan pedagang pasar dengan harga Rp5.000-Rp10.000 untuk setiap pasangnya. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)
Ilustrasi
BOYOLALI — Mobilisasi sekolah agar membeli foto Presiden-Wakil Presiden (Jokowi-JK) oleh UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dilaporkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, Rabu (10/12/2014). Laporan itu dilayangkan oleh Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) Boyolali.
Dasar laporan yang disampaikan BMPP kepada Kejari Boyolali adalah hasil investigasi BMPP terkait mobilisasi pembelian foto Jokowi-JK tersebut. Seperti diketahui sebelumnya, sekolah-sekolah di Boyolali diminta oleh UPT Disdikpora untuk membeli dua pasang foto presiden dan wakil presiden seharga Rp200.000 per pasang.
Dari sejumlah guru yang diwawancarai Solopos.com beberapa waktu lalu, sekolah tidak berani menolak kebijakan tersebut karena sifatnya wajib. Penjualan foto presiden dan wakil presiden tersebut dimotori oleh Paguyuban UPT Disdikpora.
Ketua Paguyuban UPT Disdikpora Boyolali, Sumarno, saat itu juga mengakui telah meminta SD di Boyolali yang berjumlah sekitar 500 sekolah untuk membeli foto lewat UPTD. Namun dia berkilah tidak mewajibkan. Tujuannya agar ada keseragaman foto presiden dan wakil presiden yang dipasang di sekolah-sekolah.
Sementara itu, BMPP menduga UPT Disdikpora tidak sendirian dalam melaksanakan programnya. BMPP menduga ada campur tangan Perusahaan Daerah (Perusda) Aneka Karya terkait pengadaan foto presiden tersebut. “Sehingga yang kami laporkan ke kejaksaan adalah pihak UPT dan Perusda Aneka Karya,” kata Koordinator BMPP, Gombloh Sudjarwanto.
Menurut Gombloh, keterlibatan Perusda Aneka Karya ini diketahui setelah ada beberapa guru yang menyampaikan bahwa pengambilan foto tersebut di Perusda Aneka Karya. Menurut dia, temuan tersebut harus dilaporkan ke penegak hukum karena ada unsur korupsi.
Kegiatan penghimpunan dana itu mengakibatkan terjadinya pungutan liar kepada sekitar 500 sekolah melalui UPT Disdikpora karena sekolah wajib membayar Rp200.0000 per pasang dan wajib membeli dua pasang. Harga ini dianggap tidak wajar karena harga pasaran satu bingkai foto ukuran serupa yakni 12R dengan bingkai kayu dilapisi bahan fiber hanya Rp70.000 per bingkai.
Sumber: solopos.com

9 Desember 2014

Reses DPR RI, Abdul Kharis Janji Tampung Aspirasi 24 Jam Setiap Hari


Solo — Setelah resmi dilantik sebagai wakil rakyat sejak 1 oktober lalu, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) menggelar Reses dan serap aspirasi untuk warga di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Hal tersebut juga dilakukan oleh Anggota DPR RI dari Dapil V Jawa Tengah, Abdul Kharis Almasyhari.

Reses periode pertama yang berlangsung sampai tanggal 11 januari mendatang benar-benar dimanfaatkan Abdul Kharis untuk menemui konstituennya yang telah mendukungnya pada Pemilu 2014 lalu, termasuk dalam kesempatan reses pertamanya (7/12/14). Berlangsung di Hotel Pramesthi, Sukoharjo, Abdul Kharis menghaturkan ucapan terima kasih atas dukungannya sehingga dia berhasil lolos ke senayan.

"Hal pertama yang saya sampaikan pada kesempatan reses kali ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen, baik tim sukses maupun orang-orang yang memberikan sumbangsih yang luar biasa pada saat pemilu kemarin sehingga saya bisa menjadi anggota DPR RI," ujarnya.

Lebih lanjut, Anggota Komisi XI DPR RI ini juga berjanji kepada konstituennya untuk bisa menjaring aspirasi dari dapil V ini 24 jam setiap harinya. "Handphone saya selalu aktif 24 jam setiap hari, apabila ada masyarakat yang akan memberikan aspirasinya kepada saya, saya siap dihubungi. Selain itu, saya juga akhir pekan selalu menyempatkan untuk berkantor di Solo, agenda di DPR RI cuma Senin-Jum'at, keluarga saya di Solo jadi saya setiap akhir pekan bisa ditemui di Solo,"lanjutnya.

Selain itu, agar bisa mengakomodir aspirasi di daerah, Khoris juga memperkenalkan tim di daerah yang diketuai Muhammad Fajri. Dalam sambutannya, Fajri mengatakan bahwa dirinya akan membuka semua kran komunikasi agar aspirasi bisa tersampaikan. "Walaupun sekarang menjadi anggota dewan, tidak ada yang berubah dengan pak khoris, komunikasi selalu terbuka. Namun jika suatu saat ada halangan, Tim kharis center di daerah siap membantu dalam menjaring aspirasi sewaktu-waktu," tambahnya. (AR)

Bahas Pemenangan, PKS Jateng Gelar Workshop Pemilukada

image

SEMARANG - Jelang pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) yang digelar di 17 daerah di Jawa Tengah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng menggelar workshop Pemilukada dengan mengumpulkan struktur daerah 35 kabupaten/kota se-Jateng, Sabtu (6/12/2014) di Hotel Semesta, Semarang.
Menurut Pimpinan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng, meski belum ada ketetapan resmi terkait RUU Pilkada, partainya meminta semua jajaran pengurus di tingkat daerah untuk memantapkan strategi mengoptimalkan 17 Pilkada yang digelar tahun depan.
“Sesuai pesan dari Ketua DPW, meminta kepada semua kader untuk tidak berhenti, dan momentum Pilkada di 17 daerah nanti akan menjadi indikator sejauh mana para kader mampu bekerja secara maksimal untuk mengoptimalkan momentum tersebut,” kata Agus Abdul Latif, Wakil Ketua DPW PKS Jateng saat menyampaikan arahan didepan perserta DPD PKS di seluruh Jateng.
Sementara, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKS Jateng, Hadi Santoso menjelaskan agenda pemenangan Pilkada di 17 daerah tersebut tetap menjadi target bagi struktur, sehingga pertemuan DPD se-Jateng membahas
“Ketidakjelasan sistem Pilkada ini jangan sampai membuat struktur di tingkat daerah tidak melakukan apa – apa, sehingga pertemuan ini kita urai satu persatu persiapan Pilkada di 17 daerah tersebut, mulai dari regulasi UU Pilkada, penjaringan dan kemungkinan kita mengusung tokoh potensial,” ungkapnya.
Dalam agenda workshop Pemilukada itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jateng, Joko Purnomo menyampaikan bahwa dirinya tak mempersoalkan terkait kepastian apakah Pilkada dilaksanakan langsung oleh masyarakat atau oleh DPRD. “Yang menjadi pertanyaan apakah PKS (partai) siap atau tidak melaksanakan Pilkada itu,” tegasnya.
Seperti diketahui, pada rentang bulan Mei – November 2015, Sebanyak 17 daerah di Jateng akan melaksanakan pilkada pada 2015 yaitu Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Rembang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kendal, Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Pemalang.

6 Desember 2014

10 Kata-Kata Motivasi Hebat



1. Mereka γang beralasan "tidak punya waktu" adalah mereka γang membiarkan waktu mengatur hidupηγa, bukan malah sebaliknya.

2. Masalah itu "adil", ia datang kepada semua orang, tetapi tidak dengan jalan keluar. Jalan keluar hanya datang kepada mereka γang mencariηγa.

3. Dunia lebih menghargai orang yang mau melakukan pekerjaan kecil daripada orang yang hanya memiliki rencana besar.

4. Nasib baik tidak pernah salah memilih orang, ia memilih orang yang proaktif menjemputηγa.

5. Gunakan perasaan saat menghadapi manusia; gunakan logika saat menghadapi masalah.

6. Jangan hanya tertarik dengan аρа γang dicapai orang sukses, tertariklah dengan air mata γang mereka keluarkan untuk mencapainya.

7. Yang menyedihkan bukanlah "bidikan γang meleset", tapi "bidikan tanpa target".

8. Hidup ibarat sebuah buku, Tuhan pena (takdir), akan tetapi Andalah penulisηγa (nasib).

9. Hal yang perlu ditakuti saat mengkritik orang lain adalah ketika kita sendiri pun tidak lebih baik dari mereka!

10. "Lovers" adalah alasan saya untuk terus berkarya. "Haters" adalah alasan saya untuk terus bertumbuh.