15 September 2017

Ormas Islam Siap Kerahkan Massa Untuk Aksi Rohingya

Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di Gedung DPP PKS
Jakarta (15/9) – Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam siap mengerahkan massa untuk menggelar Aksi Bela Rohingya pada Sabtu (16/9/2017) esok di Patung Kuda, Jakarta. Aksi tersebut merupakan sinergisasi dukungan terhadap Muslim Rohingya yang melibatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan beberapa ormas Islam.

Perwakilan Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Suryana Padma, menyatakan Aksi Bela Rohingya yang akan digelar nanti merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia kepada saudara sesama muslim di Rohingya. Suryana berharap aksi ini juga akan mempererat hubungan antara sesama muslim di Indonesia.

“Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa kita manusia yang memiliki kepedulian terhadap nasib saudara muslim di Rohingya. Aksi ini juga dapat menjadi momentum persatuan, perekat dan pengingat moment 212 kemarin, karena dengan persatuan umat, pertolongan Allah akan turun,” terang Suryana pada konfrensi pers yang digelar oleh DPP PKS pada Kamis (14/9) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Suryana juga berharap aksi ini akan menjadi peringatan kepada pemerintah Myanmar bahwa masyarakat Indonesia secara serius menanggapi kasus kejahatan kemanusiaan tersebut. Suryana meminta pemerintah Indonesia semakin menekan pemerintah Myanmar agar segera menghentikan penyerangan terhadap muslim Rohingya.

Pendapat yang senada disampaikan oleh perwakilan Wanita Muslim Indonesia, Sri Vira Chandra. Ia mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar, khususnya karena telah menjatuhkan banyak korban di kalangan anak dan perempuan.

“Banyak korban anak dan perempuan pada kekerasan di Rohingya. Maka dari itu, saya mengimbau ormas muslimah untuk mengerahkan massa sebanyak-banyaknya pada aksi sabtu nanti. Mari kita memberikan aksi yang nyata untuk membela kemanusiaan,” tegas Vira.

PKS dan berbagai ormas Islam di Tanah Air akan menggelar Aksi Bela Rohingya pada Sabtu (16/9) di Patung Kuda, Jakarta. Panitia memperkirakan sekitar 150 ribu massa aksi dari berbagai wilayah Jabodetabek akan memenuhi aksi kemanusiaan ini.

Selain PKS, ormas-ormas Islam yang turut berpartisipasi antara lain Mathlaul Anwar, Ikadi, Cahaya Islam Mathlaul Anwar, AQL Peduli, Jamiat Kheir, Pemuda DDII, Al - Ittihadiyah, Pemuda PUI, Forsitma, Salimah, Wanita Islam, JPRMI, FPI dan ormas Islam lainnya.

Sebelumnya, aksi serupa Bela Rohingya juga telah digelar di berbagai daerah pekan lalu, seperti di Jawa Timur, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, NTB dan wilayah lainnya.

Dalam Dua Pekan, PKS Galang Dana Rp2,7 M untuk Rohingya

Aksi penggalangan dana kader PKS untuk Rohingya
Jakarta (13/9) -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka aksi penggalangan dana dari anggota sebagai langkah nyata kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa kaum Rohingya di Rakhine State, Myanmar.

Aksi ini dimulai sejak 3 September 2017 lalu, sejak diresmikannya Crisis Center for Rohingya (CC4R) dan dilaksanakan oleh struktur PKS dari Ranting (Kelurahan) hingga Wilayah (Provinsi).

Koordinator Divisi Informasi dan Data CC4R PKS Dedi Supriadi mengatakan donasi tersebut tidak ditarik ke pusat, melainkan disalurkan ke lembaga donor kemanusiaan di tingkat Kota, Kabupaten atau Provinsi.

"PKS yakin lembaga donor lebih mengetahui prioritas kebutuhan warga Suku Rohingya, serta lembaga-lembaga ini selain ter-audit juga terpantau kegiatannya oleh Pemerintah RI," ujar Dedi menjelaskan alasan PKS tidak menyalurkan sendiri bantuan kepada warga Rohingya yang tengah mengalami ancaman pembersihan suku oleh militer Myanmar dan kelompok ekstrimis agama di sana.

Dedi menyampaikan per tanggal 12 September 2017, jumlah dana kemanusiaan yang telah terkumpul sebanyak Rp 2,79 miliar lebih.

Jumlah ini masih terus bertambah mengingat masih banyak yang belum melaporkan jumlah perolehannya.

4 September 2017

PKS Apresiasi Semangat Tinggi Masyarakat RI Bela Rohingya


Jakarta (3/9) - Tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Rohingya di Myanmar mendorong munculnya simpatik kemanusiaan dari berbagai dunia, termasuk Indonesia. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi semangat tinggi masyarakat Indonesia yang membela warga Rohingya.
"Kami mengapresiasi masyarakat yang sudah berinisiatif memberikan berbagai bentuk pembelaan dan bantuan langsung maupun tidak langsung serta mengajak untuk terus aktif memberikan dukungan terbaik untuk etnis Rohingya," ujar Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam Konferensi Pers di gedung DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Ahad (3/9/2017).
Hadir juga dalam konpres tersebut beberapa pimpinan DPP PKS antara lain Sekjen PKS Mustafa Kamal, Ketua Bidang Polhukam Al Muzammil Yusuf, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Soekamta, Ketua Bidang Kesra Fahmy Alaydrus, dan Wakil Ketua Bidang Humas Dedi Supriadi.
Sohibul Iman mengatakan, partainya sangat mengutuk tindakan militer Myanmar yang melakukan pembersihan etnis (ethnic cleansing) warga Rohingya di Rakhine State.
Lebih lanjut mantan wakil ketua DPR RI ini menyerukan agar persoalan Rohingya tidak menjadi masalah baru di Indonesia lantaran informasi tentang kebenaran tragedinya. Menurutnya, persoalan yang menimpa warga Rohingya bukanlah semata-mata persoalan kaum muslim atau agama tertentu.
"Melainkan ini adalah persoalan bersama tentang kemanusiaan. Meski di sana Islam adalah agama minoritas, tapi Rohingya juga etnis minoritas, jangan sampai membawa persoalan tersebut menjadi sengketa baru di Indonesia," tegasnya.
Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama berkontribusi menyelesaikan persoalan warga Rohingya. Sohibul Iman mengaku telah berkomunikasi dengan Sekjen Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI) terkait krisis di Myanmar. Menurutnya, WALUBI menegaskan konflik di Myanmar bukan masalah agama Budha.
"Justru umat Budha Indonesia mengutuk peristiwa genosida terhadap Rohingya. Kerjasama seperti inilah seharusnya yang terus kita kembangkan," pungkasnya.

PKS Bentuk Crisis Centre Masalah Rohingya


Jakarta (3/9) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk pusat krisis (crisis centre) sebagai langkah nyata kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa kaum Rohingya di Myanmar. Crisis centre tersebut untuk mencegah informasi palsu (hoax) tentang Rohingya.
"Untuk memastikan langkah-langkah tersebut dapat berjalan secara efektif dan berkesinambungan maka DPP PKS membentuk Crisis Centre khusus untuk masalah Rohingya," ujar Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam Konferensi Pers di gedung DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Ahad (3/9/2017).
Hadir juga dalam konpres tersebut beberapa pimpinan DPP PKS antara lain Sekjen PKS Mustafa Kamal, Ketua Bidang Polhukam Al Muzammil Yusuf, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Soekamta, Ketua Bidang Kesra Fahmy Alaydrus, dan Wakil Ketua Bidang Humas Dedi Supriadi.
Sohibul Iman mengatakan, krisis Rohingya menjadi masalah yang sangat penting bagi PKS agar tidak menjadi objek berita-berita hoax yang menyebabkan persoalan pembersihan etnis Rohingya di Myanmar menjadi kabur. Dia mencontohkan video editan tentang Rohingya yang viral di media sosial.
“Bahkan saya sempat menerima kiriman di di mana di dalamnya terdapat satu scene atau bagian dari film Rambo yang seolah-olah terjadi di Myamnar. Ini kan berbahaya bagi kondisi kerukunan beragama di Indonesia dan membuat peristiwa sesungguhnya menjadi kabur. Kita ingin menyelesaikan masalah Rohingya di Myanmar tanpa ada masalah baru di dalam negeri”, tegas Sohibul Iman.
Selain itu, Sohibul Iman juga mengintruksikan fraksinya di DPR RI untuk memperluas kerjasama dengan seluruh fraksi dan alat kelengkapan dewan untuk memperkuat langkah-langkah Indonesia dalam upaya melindungi dan mencegah etnik Rohingya dari bahaya ethnic cleansing dan genocide.
"Kami intruksikan untuk terus tingkatkan konsolidasi dengan fraksi-fraksi lain membentuk semacam kaukus parlemen Indonesia untuk dukung perjuangan Rohingya. Menunjukkan ini bukan hanya masalah kaum muslimin saja, tapi masalah kemanusiaan, masalah bersama," pungkas Sohibul Iman.

Pernyataan Sikap DPP PKS Tentang Pembersihan Etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar


Perkembangan yang terjadi beberapa waktu belakangan menunjukkan kekerasan yang terjadi tidak berkurang malah mengarah kepada pembersihan etnis (ethnic cleansing). Hal tersebut terkonfirmasi dari beberapa sumber institusi dan media Internasional.
Sebagai wujud kewajiban Konstitusional bagi seluruh bangsa Indonesia untuk turut serta mewujudkan perdamaian dunia maka dengan ini Partai Keadilan Sejahtera menyatakan sikap dan rencana aksi sebagai berikut:
  1. PKS mengutuk sekeras-kerasnya pembersihan suku (ethnic cleansing) terhadap etnis Rohingya di Rakhine State oleh militer Myanmar.
  2. Mengapresiasi masyarakat yang sudah berinisiatif memberikan berbagai bentuk pembelaan dan bantuan langsung maupun tidak langsung serta mengajak untuk terus aktif memberikan dukungan terbaik untuk etnis Rohingya.
  3. Mendesak Presiden Republik Indonesia sebagai Kepala Negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan negara ASEAN terbesar, untuk bertindak lebih nyata dalam upaya menghentikan pembersihan etnis melalui jalur bilateral dan multilateral melalui ASEAN, OKI, dan PBB dengan agenda utama menyelamatkan warga sipil yang tidak bersenjata dan memulihkan kewarganegaraan etnis Rohingya sebagai bagian integral dari Negara Myanmar yang lebih demokratis.
  4. Menginstruksikan Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia untuk memperluas kerjasama dengan seluruh fraksi dan alat kelengkapan dewan untuk memperkuat langkah-langkah Indonesia dalam upaya melindungi dan mencegah etnik Rohingya dari bahaya ethnic cleansing dan genocide.
Untuk memastikan langkah-langkah tersebut dapat berjalan secara efektif dan berkesinambungan maka DPP PKS membentuk Crisis Center khusus untuk masalah Rohingya.
Semoga Allah Swt meridhai upaya kita semua. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamuʼalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Jakarta, 3 September 2017

DEWAN PENGURUS PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
PRESIDEN,

H. MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D.
SEKRETARIS JENDERAL,

H. MUSTAFA KAMAL, S.S.