17 Maret 2016

Aher: PLTA Cisokan akan Jadi Terbesar dalam Sejarah Indonesia


Bandung Barat (17/3) – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjelaskan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) adalah yang pertama dan akan yang jadi terbesar di Indonesia.

“Ini adalah sebuah energi baru dan terbarukan, yang tentu sumber dayanya di Jawa Barat sangat memadai yaitu sumber daya air. Ini akan jadi PLTA terbesar dalam sejarah PLTA di Indonesia,” ujar Aher saat meninjau proyek pembangunan PLTA UCPS di kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Rabu lalu (16/3/2016).

PLTA UCPS berkapasitas 4 x 260 Megawatt (MW) ini direncanakan mulai beroperasi penuh secara komersil tahun 2020 mendatang.

"Tadi sudah keliling - keliling yah, ke bendung atas. Dari situ juga terlihat bendung bawah. Kedepan dari dua bendung ini akan hadir Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Disebut dengan PLTA Upper Cisokan. Ini teknologinya unik, bendungnya kecil, dua bendung atas dan bawah. Ada pembangkitan, ada pompa balik,” ungkap Gubernur Aher.

PLTA Cisokan diharapkan dapat menambah pasokan energi pada saat beban puncak, sebagai fasilitas pembangkitan cadangan (stand by) jika terjadi penurunan kapasitas pada jaringan dan membantu mengatur frekuensi sistem keseluruhan antara 49 dan 51 Hz.

“Mudah - mudahan ini kedepan menjadi energi baru yang dapat memenuhi kebutuhan di Indonesia, kebutuhan Industri, rumah tangga, untuk macam - macam kebutuhan. Ini masuk kedalam program 35.000 megawatt elektrik volume nasional," tambahnya.

Diketahui, dengan dua bendungan yang ada, air dari lower reservoir dipompa ke upper reservoir menggunakan sisa energy thermal (base load) yang diambil dari sistem interkoneksi Jawa – Bali saat beban rendah pada tengah malam atau pagi hari.

Kemudian, pada saat beban puncak (peak load) antara pukul 17:00 – 22:00, air dialirkan dari upper reservoir ke lower reservoir melalui dua buah terowongan (headrace tunnel) dan pipa pesat (penstock) menuju powerhouse untuk menghasilkan energi listrik.