16 Maret 2016

Belajar Ikhlas dari Tukang Parkir


Karanganyar - Pria paruh baya itu tampak sibuk kesana kemari dengan peluit dimulutnya. Gerakannya tampak gesit dan cekatan mengatur lalu lalang kendaraan dan mobil yg akan parkir di Pasar Wisata Tawangmangu. "Terus..., lurus..., kiri..., kanan..." demikian biasanya dia memberi aba-aba kepada pengunjung yg akan parkir.

Mas Joko, begitu nama pria itu biasa disapa. Mas Joko adalah tukang parkir di
Pasar Wisata Tawangmangu. Mas Joko saya temui di sela- sela jalan-jalan. Mas Joko biasa bekerja selama 8 jam sehari. Ketika Mas Joko saya tanya apa yang menarik menjadi tukang parkir. Beliau menjawab "Kita bisa ketemu berbagai jenis kendaraan namun hanya bisa mengatur parkirnya saja tidak bisa memiliki" tuturnya.

Demikianlah seharusnya sikap kita terhadap dunia ini. Harta yg kita miliki adalah titipan Allah SWT. Kita hanya berhak mengatur tanpa punya hak memiliki. Seorang ulama besar di Jawa Tengah, Ust Zubeir Syafawi berkata "Letakkan dunia ditanganmu, jangan dihatimu. Kalau merasa berat, berbagilah dengan orang lain." Demikianlah seharusnya kita menyikapi dunia sebagaimana Mas Joko bersikap terhadap kendaraan yg diparkirnya. Sebuah pelajaran berharga dari tukang parkir.


Oleh: A. Fajar (Relawan Literasi)