28 Desember 2012

Gelar Sarasehan Budaya, PKS Hadirkan 100 Seniman & Budayawan se-Indonesia

Jakarta (27/12) - Sebanyak 100 seniman dan budayawan dari berbagai daerah seluruh Indonesia akan menghadiri acara Sarasehan Budaya yang digelar oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Alila Cikini Jakarta, Jumat (28/12/2012). Beberapa seniman dan budayawan yang dipastikan hadir dalam acara bertajuk "Strategi Penguatan Budaya Nasional di Tengah Gepuran Arus Globalisasi" ini antara lain Kuncoro Kalepo dan Tjahyadi Takariawan dari Yogyakarta, sastrawan Habiburrahman el Sirazy (Kang Abik) dari Semarang, Hilman Rosyad dari Jabar, serta penulis muda produktif, Helvy Tiana Rosa dan dari Sumatera akan hadir Abdullah Ritonga.

Menurut Ketua DPP PKS Bidang Seni dan Budaya, Yudi Widiana Adia, para penggiat dunia seni dan budaya lokal itu nantinya akan membahas dan merumuskan penguatan jati diri dan budaya asli Indonesia dalam menghadapi serbuan budaya asing yang kian gencar.

"Kita tidak anti budaya pop asing, namun kita ingin budaya nasional tetap eksis dan kokoh berdampingan dengan budaya mancanegara. Sehingga anak-anak kita tetap memegang jati dirinya sebagai bangsa Indonesia," kata Ketua DPP PKS Bidang Seni dan Budaya, Yudi Widiana Adia, Kamis (27/12/2012) di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta.

Lebih lanjut Yudi mengatakan, pendekatan budaya dinilai efektif untuk menguatkan jati diri bangsa. Pendekatan budaya juga bisa menjadi sarana efektif untuk merekatkan kembali elemen-elemen bangsa yang saat ini terkotak-kotak secara politik.

Selain itu budaya silaturahim dan saling berkomunikasi antar elemen bangsa perlu dikedepankan menghadapi situasi sosial politik di dalam negeri yang kian dinamis. Menurut Yudi, situasi memasuki tahun 2013 nanti kemungkinan besar akan memanas terkait dengan suksesi kepemimpinan nasional. Untuk itu Yudi berharap acara sarasehan itu nanti menjadi sarana penguatan komunikasi dan silaturahim para seniman dan budayawan agar agenda suksesi kepemimpinan nasional tidak menimbulkan dampak negatif baik dari sisi politik, sosial, ekonomi, dan khususnya dari sisi budaya.

“Yang jelas kita memerlukan Strategi Baru untuk memperkuat budaya nasional,” tutur Yudi.

Sarasehan Budaya itu merupakan rangkaian kegiatan “Refleksi Akhir Tahun dalam Bingkai Budaya” yang diselenggarakan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Desember 2012. Dalam acara refleksi tersebut sejumlah tokoh nasional yang sering dibicarakan publik sebagai calon presiden alternatif juga akan hadir.

Nama-nama seperti Ketua MK Mahfud MD, mantan Ketua MK Jimly Assidiqqie, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR yang juga Sekjen PDIP Pramono Anung, Ketua FPDIP Puan Maharani, pengusaha Chairul Tanjung, pengusaha Sandiaga S Uno, Gubernur DKI Joko Widodo, dan raja dangdut yang juga mubaligh, Rhoma Irama dipastikan hadir.

Sejumlah petinggi PKS seperti Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Sekjen PKS Anis Matta, Ketua Fraksi PKS DPR RI Hidayat Nur Wahid, seniman, budayawan sekaligus aktor senior Deddy Mizwar, dan sejumlah tokoh lainnya juga akan hadir dalam malam puncak refleksi.
 
Sumber: http://www.pks.or.id/content/gelar-sarasehan-budaya-pks-hadirkan-100-seniman-budayawan-se-indonesia