2 April 2016

Rendahnya Pendidikan Tenaga Kerja Hambat Indonesia Hadapi MEA


Solo – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Tengah, M Rodhi menyatakan, rendahnya mutu pendidikan tenaga kerja Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Karena itu salah satu langkahnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),” jelas Rodhi, saat memberi kuliah umum di Program Pascasarjana Universitas Islam Batik (Uniba), Sabtu (26/3).
Hambatan lainnya, menurut Rodhi, antara lain ketersediaan dan kualitas infrastruktur masih kurang. Sehingga mempengaruhi kelancaran arus barang dan jasa. Sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi, keterbatasan pasokan energi, dan lemahnya Indonesia menghadapi serbuan impor bahkan sekarang produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia.
Pemerintah, lanjutnya, telah membuat cetak biru dalam menghadapi MEA tersebut.
Sementara itu, kata Rodhi, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah, yaitu tujuh sektor barang, yakni industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil, serta lima sektor jasa, yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi.
Adapun langkah lain yang dilakukan untuk menghadapi MEA, menurut Rodhi yaitu penguatan daya saing ekonomi, program aku cinta Indonesia (ACI), penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perbaikan infrastruktur dan reformasi kelembagaan dan pemerintahan.
Pada kesempatan itu, ketua panitia kuliah umum, Agung Hardiyanto menjelaskan, tujuan acara ini yaitu memberikan gambaran atau pandangan mahasiswa khususnya mahasiswa Program Pascasarjana mengenai pasar bebas dan MEA, serta memberikan pembekalan mahasiswa mengenai suatu pengetahuan atau informasi dengan menghadirkan narasumber yang relevan.
Dhefi/Tya

Sumber: jateng.pks.id