Boyolali — Embung Desa Canden, Sambi, kondisinya sudah rusak. Padahal, embung yang memiliki ukuran 25 x 25 m dengan kedalaman 4 meter baru selesai dibangun tiga bulan lalu. Selain rusak, embung juga tidak bisa menampung air hujan.
“Air yang tertampung sedikit sekali, hanya sampai di pintu air dan tidak bisa mengalir,” kata Mitro Sumarno, petani setempat, Minggu (10/4).
Bahkan untuk mengambil air di embung, petani terpaksa membawa pompa air guna menyedot air untuk mengairi areal persawahan. Padahal, keberadaan embung ini sangat dinanti petani di Canden, mengingat sebagian besar lahan pertanian merupakan tadah hujan. Embung sendiri selama musim penghujan, belum sepenuhnya terisi air.
“Embung ini jadi harapan kami, agar tetap dapat pasokan air selama musim kemarau nanti,” tuturnya.
Sementara, kerusakan embung terlihat pada bagian dinding tembok yang sebagian besar telah rusak dan longsor ke dalam embung. Embung dibangun oleh Dispertanbunhut tahun 2015 lalu dengan nilai anggaran Rp 250 juta. Kepala Dispertanbunhud, Bambang Purwadi mengatakan, meminta rekanan untuk segera memperbaiki kerusakan, mengingat saat ini masih dalam tahap perawatan.
Sumber: timlo.net
Sumber: timlo.net