17 Desember 2016

PKS Desak Pemerintah Ambil Peran Diplomasi dan Solidaritas Kemanusiaan Konflik Suriah


Jakarta (14/12) – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, mendesak Pemerintah Indonesia untuk ambil peran strategis diplomasi dan solidaritas kemanusiaan atas persoalan konflik bersenjata di Aleppo, Suriah.
Hal itu ditegaskan Jazuli sebab persoalan ini telah menjadi sorotan dunia dan telah banyak menelan korban jiwa bagi rakyat sipil. Terlebih, Sekjen PBB Ban Ki Moon telah menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Suriah lebih buruk daripada rumah penjagalan hewan. Komisi HAM PBB bahkan menyebutkan setidaknya terdapat 82 warga sipil, termasuk 11 perempuan, dan 13 anak-anak wafat dalam beberapa hari terakhir.
“Langkah diplomasi Indonesia sangat strategis sebagai negara mayoritas muslim, dimana rakyatnya memiliki rasa solidaritas kemanusiaan yang luar biasa. Indonesia bisa menjadi yang terdepan dalam menggalang solidaritas negara-negara dunia untuk bantuan kemanusiaan Aleppo,” papar Jazuli di Jakarta, Jumat (16/12).
Penggalangan solidaritas kemanusiaan, dana, bahkan ucapan bela sungkawa dari rakyat Indonesia, tambah Jazuli, adalah bentuk solidaritas yang biasa dan dapat menjadi modal besar bagi diplomasi Indonesia untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di Aleppo.
“Selain tentu saja karena amanat dan perintah konstitusi kita,” pungkas Anggota Komisi I DPR RI ini.
Secara bilateral, lanjut Jazuli, Fraksi PKS meminta Pemerintah menekan Suriah dan negara-negara terkait seperti Rusia melalui Duta Besarnya di Jakarta, agar menghentikan tragedi kemanusiaan di Aleppo, melakukan genjatan senjata, dan membuka pintu untuk bantuan kemanusiaan. Apalagi hal ini telah menjadi keprihatinan masyarakat dunia dan rakyat Indonesia khususnya.
Oleh karena itu, atas nama Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kemanusiaan dalam bentuk penghancuran dan pembunuhan warga sipil di kota Aleppo. Duka ini sejalan dengan apa yang dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang mengikuti kabar seputar tragedi tersebut melalui media.
“Apa yang terjadi di Aleppo sangat menyedihkan. Kotanya hancur, rakyat sipil yang sebagian besar terdiri dari perempuan, orang tua, dan anak-anak tak berdosa menjadi korban. Sementara ribuan lainnya dalam kondisi memprihatinkan, minim makanan, air, dan kebutuhan medis untuk bertahan hidup. Aleppo darurat intervensi kemanusiaan,” kata Jazuli.
Rakyat Indonesia, lanjut Jazuli Juwaini, sebagian besar mengikuti pemberitaan yang berisi kekejian dan kehancuran Aleppo, juga testimoni dan harapan bantuan dunia dari warga Aleppo yang seolah menjadi pesan terakhir dari mereka.
“Mewakili perasaan sebagian besar rakyat Indonesia, Fraksi PKS mengetuk dan mendorong Pemerintah RI untuk aktif melakukan diplomasi internasional agar PBB dan badan dunia lainnya segera melakukan intervensi kemanusiaan di Aleppo sesegera mungkin,” ungkap Jazuli.