25 Januari 2014

Bantu Korban Banjir, DPD PKS Kudus Canangkan Gerakan "1000 NaBus"


Kudus - Hujan deras yang terus mengguyur semenjak Senin (20/1), kemarin. Membuat sebagian desa di Kudus terisolir. Meskipun demikian sebagian besar warga masih tetap bertahan di rumah mereka. Mereka berharap bahwa banjir akan segera surut. Namun, pada kenyataannya, semakin bertambah hari genangan air yang menggenangi rumah mereka semakin tinggi.

Untuk meringankan beban korban bencana banjir, DPD PKS Kudus mencanangkan gerakan "1000 NaBus" Gerakan "1000 NaBus" adalah gerakan membagikan nasi bungkus kepada warga yang menjadi korban bencana banjir.

Salah satu yang melakukan gerakan ini adalah DPC Kaliwungu. Semenjak Kamis (23/1) kemarin, DPC Kaliwungu telah mendistribusikan hampir 950 nasi bungkus setiap harinya. Hal ini belum termasuk DPC PKS di Kudus lainnya yang tidak kalah giat mendistribusikan nasi bungkus hingga ke pelosok yang belum tersentuh oleh pemerintah atau pun pihak lainnya.

Hingga saat ini DPD PKS Kudus telah membagikan 4.755 nasi bungkus, 105 kardus mie instan, dan 10 Kg beras ke beberapa titik  posko pengungsian di 5 kecamatan wilayah Kabupaten Kudus.
Selain membagikan makanan, bantuan ganset juga diberikan untuk memberikan penerangan pengungsian di Dukuh Tempel, Desa Kedungdowo, Kec. Kaliwungu yang mengalami padam listrik sejak Senin (20/1) kemarin. Sumbangan ganset diberikan oleh Girman, ST yang juga merupakan Caleg PKS Kabupaten Kudus Dapil III.

Hamdan selaku koordinator posko mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.
"Terima kasih PKS sudah meminjamkan ganset, meskipun gansetnya sederhana tapi tetap bermanfaat bahi kebutuhan penerangan di posko kami, jadi sekarang tidak gelap lagi", ungkapnya.

Koordinator DPC PKS Kaliwungu, Agus berharap semoga ada banyak donatur baru untuk mengirimkan bantuan melalui PKS.
"Semoga bukan hanya Setro Kalangan dan Tempel saja yang bisa kami bantu. Kami berharap juga ada donatur baru yang bisa mengirimkan bantuan melalui kami. Harapannya desa lain yang belum tersentuh bantuan pun bisa kami bantu juga". Terang Agus.

Rencananya titik fokus bantuan tidak hanya di dukuh Setro dan Tempel saja, namun bisa dikembangkan ke Desa Banget yang ketinggian banjirnya sudah mencapai 50 cm.