18 Januari 2014

PKS untuk Sinabung: Dari Flying Fox hingga Borong Kerajinan Rp 10 juta

Tinggal di pengungsian bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi anak-anak. Untuk itu, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Karo, Sumatera Utara menyelenggarakan mini outbound  bertema petualangan untuk menghibur anak-anak pengungsi Gunung Sinabung.

Tak kurang dari lima puluh anak yang mengikuti permainan outbound. Tawa ceria anak-anak itu menggema ketika mereka meluncur di tali flying fox sepanjang kurang lebih 40 meter. Tak hanya bermain outbound, mereka pun mengikuti beraneka sesi permainan sebagai sarana trauma healing bersama kader-kader PKS.

PKS Sumut Salurkan Bantuan

Selain memberikan hiburan bagi anak-anak pengungsi Gunung Sinabung, DPD PKS Kabupaten Karo, Sumatera Utara juga telah mendirikan Posko Bantuan untuk pengungsi Gunung Sinabung. Para kader PKS bahu membahu mengumpulkan dan menyalurkan bantuan kepada para pengungsi.

Selain bahan makanan pokok, perlengkapan mandi, alas tidur, dan kebutuhan orang dewasa lainnya, PKS juga menyalurkan barang-barang kebutuhan bayi dan balita agar kesehatan mereka tetap terjaga selama di pengungsian.

Kader-kader PKS juga memberikan siraman rohani dan penguatan spiritual agar para korban tetap tabah menghadapi musibah erupsi Gunung Sinabung.

Dalam beberapa kali kunjungan sebelumnya, Sutias Handayani, Istri Gubernur Sumatera Utara yang juga kader PKS pun turut memberikan bantuan dan menguatkan para korban bencana.

Pekan lalu (10/1) Sutias bahkan memborong hasil kerajinan tangan ibu-ibu pengungsi Gunung Sinabung senilai hampir Rp 10 juta.

Keterampilan membuat kerajinan tangan berupa anyaman tikar plastik dan berbagai aksesoris rumah tangga itu diajarkan oleh para relawan.

"Dengan ketrampilan ini ibu-ibu bisa memanfaatkan waktu untuk menambah penghasilan,"papar Sutias.

Terus Galang Bantuan

Mitra Sembiring, Ketua DPD PKS Kabupaten Karo terus mengajak masyarakat untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi. Ia mengimbau masyarakat untuk menyisihkan sebagian hartanya guna meringankan beban para pengungsi yang tak lagi punya sandaran ekonomi.

“Saudara-saudara kita di pengungsian tentu membutuhkan bantuan, apalagi mereka terpaksa meninggalkan lahan dan ternak sehingga tak ada kagiatan ekonomi yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Miltra.


Sumber: pks.or.id