7 November 2014

Permintaan Tinggi, Bibit Pepaya Langka

dok.timlo.net/nanang rahardian

Boyolali – Tingginya permintaan bibit pepaya menjelang musim tanam membuat stok bibit langka. Akibatnya, bibit belum siap tanampun sudah menjadi rebutan. Sulitnya mencari bibit pepaya ini banyak dialami petani di wilayah Kecamatan Mojosongo dan Teras, Boyolali.
Sebagaimana dialami Maryudi Anwar (33), petani pepaya warga Dukuh Slembi, Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo. Ia mengaku, dari empat tempat pembibitan pepaya didatanginya, stok bibit kosong. Kalaupun masih ada bibit, biasanya sudah dipesan pembeli lain.
“Cari bibit sekarang susah, yang kecil-kecil saja sudah dipesan orang,” katanya, Kamis (6/11).
Kelangkaan bibit pepaya turut dibenarkan Suryono (32), salah satu pembibit warga Kampung Jomboran, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Dijelaskan, dari sekira 40 ribu bibit pepaya miliknya tersedia saat ini, sebagian besar sudah dipesan. Biasanya, ukuran bibit ideal untuk ditanam usia tujuh minggu. Namun kondisi langka bibit saat ini, kebanyakan bibit ukuran kecil.
“Biasanya bibit seharga Rp 3000 yang laku, tapi sekarang bibit harga Rp 500 atau usia empat minggu sudah jadi rebutan,” ujar dia.
Itupun, pembeli harus mengantre atau memesan lebih dulu beberapa hari sebelumnya. Tentunya dengan kelangkaan bibit saat ini, hargapun ikut membumbung tinggi. Menurut Maryudi, pedagang bibit, dari sejumlah tempat pembibitan didatanginya, harga bibit rata-rata sudah di kisaran Rp 5 ribu perpohon.
Sumber: timlo.net