Boyolali – Bencana kekeringan yang berimbas pada krisis air bersih semakin parah dialami masyarakat Selo, Boyolali. Masyarakat harus rela antri hingga berjam-jam untuk mendapatkan air di mata air yang masih tersisa.
Salah satu warga Desa Samiran, Selo, Mujiyanto (36), membenarkan krisis air semakin parah sejak dua pekan terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian warga terpaksa mengangsu ke mata air di lain desa, yakni Jrakah, yang saat ini masih mengalir.
“Krisis airnya sudah dua pekan ini kondisinya semakin parah,” ungkap Muji, Rabu (5/11).
Dijelaskan, untuk mengambil air, biasanya warga bergantian dengan yang memiliki kendaraan. Meski tidak membeli, namun warga harus mengganti biaya bensin serta antrian di sumber seikhlasnya. Pasalnya, untuk memperoleh air dari sumber, warga harus antri berjam-jam.
Diakui, kemarau kali ini, membuat banyak mata air yang ada di kawasan Selo airnya menyusut drastis. Akibatnya hanya beberapa sumber saja yang saat ini bisa digunakan oleh warga.
“Banyak sumber air yang selama ini menjadi andalan warga sudah kering,tidak ada airnya,” tandas Muji singkat.
Krisis air di wilayah Selo dibenarkan oleh Luwarno, tokoh masyarakat setempat. Menurut Luwarno, sedikitnya warga harus antri sekitar tiga jam hanya untuk mengisi satu jurigen air dari sumber. Saat ini, hanya beberapa sumber atau “tuk” yang bisa dimanfaatkan warga untuk
mengambil air bersih, yakni Tuk Tulangan, Tuk Babon, Tuk Luwar, dan Tuk Gentong.
mengambil air bersih, yakni Tuk Tulangan, Tuk Babon, Tuk Luwar, dan Tuk Gentong.
Terkait ini Luwarno mendesak perlunya penataan ulang sistem distribusi air dari sumber-sumber tersebut. Bahkan jika dipandang perlu,Pemkab bisa mengambil alih pengelolaan supaya pemerataan dan keadilan memperoleh air dari sumber lebih merata.
“Misalnya dikelola PDAM kan lebih merata,” katanya.
Selain itu pihaknya juga berharap agar Muspika setempat segera membentuk tim pengendali air, yang salah satunya beranggotakan aparat serta pemangku kepentingan setempat. Tim ini nantinya membantu supaya pemanfaatan mata air yang ada supaya lebih merata.
Sumber: timlo.net