9 November 2013

Kisah Seorang Pemulung Pecinta Al Qur'an

Suka mengeluh, pemboros dan malas ibadah itu adalah salah satu kebiasaan ku dulu.

Padahal ayahku  adalah hanya seorang kuli bangunan yang lumayan taat akan ibadah, aku tak pernah mendengar nasehat ayahku.

Semua itu akhirnya berubah saat aku berjumpa dengan seorang pemulung yang luar biasa.

Bagiku dia adalah mungkin salah satu malaikat dikirimkan Allah kepadaku. Tanpa kaki, tanpa rumah dan tanpa istri tapi tetap luar biasa.

Walaupun tidak punya kaki, setiap malam ia pergi kejalanan bukan mengemis tapi memulung barang-barang bekas, ditemani oleh anak kecil yang ia besarkan dari hasil mulung barang bekas.
  
Awal aku berjumpa, aku melihat dia bersama anak kecil sedang membaca sebuah buku tepat dilampu merah diterangi lampu jalan.

Saat itu muncul rasa penasaranku akan apa yang beliau baca.

"Malam pak" sahut ku dengan nada pelan

Awalnya aku risih dengan manusia yang tanpa kaki dan pakaian jorok
lalu ia menjawab, "malam juga pak. Ada apa pak ??"

"Apa saya menghalangi jalani bapak ? " ungkapnya lagi

Alangkah kagetnya saat kulihat ternyata yang beliau baca adalah sebuah alquran  yang sudah kusam.

Aku terdiam sejenak dan menjawab dengan gugup,  "tak ada apa-apa kok pak,
bapak baca apa ya?? "

Dia menjawab dengan sedikit bingung, "Alquran pak " jawabnya

Makin kaget hatiku saat mendengarnya menjawab demikian

Aku hanya bisa senyum sambil bingung.

Dia lanjut bicara "Semua orang berhak membaca buku ini, walaupun saya miskin, pemulung dan kaki saya juga tidak ada tapi bukan alasan untuk tidak menyentuhnya "

Lagi-lagi aku hanya bisa tersenyum melihat semangatnya.

DEDY ISMAIL HASIBUAN
Medan

Sumber: islamedia.web.id