Orasi Hidayat Nur Wahid saat kampanye di Sukoharjo, hari ini, Kamis (26/6/2014) |
Sukoharjo –
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Jawa Tengah, Hadi Santoso menyatakan rasa optimismenya untuk
memenangkan pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta di Jateng, terutama
di basis merah yang selama ini dikenal sebagai basis Jokowi, yakni di
Solo, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Wonogiri.
Menurut Hadi,
setidaknya ada beberapa alasan mengapa dirinya optimistis Prabowo-Hatta
dapat mereguk kemenangan di lima daerah tersebut, diantaranya adalah
soliditas mesin pemenangan yang tak diragukan lagi.
“Mesin kami telah
teruji di Pileg lalu, khusus PKS, kami telah membuktikan mampu
memenangkan Pilkada Karanganyar, mengantarkan caleg duduk di parlemen,
dan jika mesin partai ini dipadukan dengan teman – teman dari Gerindra,
PAN, PPP, Golkar, PBB dan Demokrat, maka kami optimistis raihan di basis
tersebut maksimal di 9 Juli mendatang,” terang Hadi, Kamis (26/6/2014).
Lebih lanjut, Hadi
menyatakan bahwa semua kekuatan akan dikerahkan untuk mendulang suara
maksimal di Jateng. “Salah satu yang kita canangkan adalah kampanye door
to door, kampanye lewat socmed juga terus kita galakkan, dan tentunya
melalui bantuan struktur dan aleg semua partai pengusung Prabowo-Hatta
di jateng yang berjumlah 45 kursi akan menjadi kekuatan tersendiri,”
ungkapnya.
Seperti diketahui,
hari ini Prabowo Subianto bersama koalisi merah putih menggelar
kampanye di tiga tempat yang merupakan basis merah, yakni Sukoharjo,
Surakarta dan Boyolali. Tiga daerah tersebut selama ini dikenal sebagai
basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, penyokong duet Joko
Widodo-Jusuf Kalla.
Sejak kampanye
pilpres dimulai tercatat tiga kali sudah capres Prabowo mengunjungi kota
Surakarta yang juga dikenal dengan nama Solo itu. Pertama saat
meresmikan tim pemenangan pada pekan terakhir Mei lalu, kedua pada 8
Juni bersamaan dengan haul mantan Presiden Soeharto.
Terakhir hari ini
tim Prabowo kembali menggelar kampanye di Solo. Namun menurut Tim
Kampanye Prabowo-Hatta, Hidayat Nur Wahid tiga kali kampanye di kota
Bengawan itu bukan merupakan stretagi khusus capres yang diusung koalisi
Merah Putih tersebut.
"Secara Prinsip,
itu tidak usah disebut strategi khusus, karena tak bisa dipungkiri
komposisi penduduk Indonesia mayoritas di Jawa. Indonesia ini tidak
lepas dari kejawaannya, jadi akan legitimasi lebih kuat lagi. Jadi wajar
saja," kata anggota dewan pakar tim Prabowo-Hatta, Hidayat Nur Wahid di
sela kampanye Prabowo di Lapangan Made, Grogol, Sukoharjo.
Bahkan, khusus di
Jawa, mantan Presiden PKS ini menargetkan kemenangan hingga 65 persen.
Meski Solo dan sekitarnya merupakan basis PDI Perjuangan, namun politisi
PKS ini yakin target itu realistis. Apalagi di Jawa Tengah duet
Prabowo-Hatta didukung partai-partai yang memiliki kekuatan besar.
Dalam
kampanye di Sukoharjo ini, Selain dihadiri langsung oleh capres Prabowo
dan HNW, sejumlah petinggi partai juga terlihat hadir sepeti halnya
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, serta mantan Panglima TNI, Djoko
Santoso.