Bidang Kaderisasi Dewan Pimpinan Daerah (BK DPD) PKS Boyolali bekerja sama dengan Rumah Al Qur’an Nusantara (RQN) menyelenggarakan kegiatan Mulazamah Perdana RQN Boyolali PKS Boyolali Menghafal. Agenda yang dilaksanakan pada hari Ahad (7/7) lalu, diikuti oleh kader PKS Boyolali yang telah tergabung dalam Program Mulazamah (Menghafal Al Qur’an Intensif). Bertempat di Aula DPTD PKS Boyolali, agenda diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an. Kemudian pembimbing Program Mulazamah Ustadz Slamet Karyoto, Al Hafidz memberikan taujih motivasi menghafal Al Qur'an dalam agenda tersebut. Dilanjutkan dengan pengarahan terkait program mulazamah, pembagian kelompok serta tilawah juz 30 bersama dipandu oleh guru (musyrif/ah) masing-masing.
Mulazamah adalah program menghafal intensif, yang seharusnya berupa pertemuan intersif dengan musyrif/ah secara langsung. Namun dengan berbagai pertimbangan, dibuatlah program yang lebih sederhana agar peserta dapat lebih menikmati Al Qur'an setiap hari tanpa mengganggu aktivitas harian.
Peserta mulazamah memiliki beberapa kewajiban seperti tilawah minimal 1 juz setiap hari, ziyadah (menambah hafalan) satu jam sehari, setoran hafalan tiap hari jum’at secara online atau offline ke musyrif/ah masing-masing, dan muroja'ah (mengulang hafalan yg dimiliki) dengan cara menggunakannya dalam salat. Setiap satu bulan sekali akan diadakan murokaz (pertemuan offline seluruh peserta) untuk melakukan muroja'ah bersama dengan musyrif/ah dan mengikuti taujih motivasi Qur'ani dari pembimbing Program Mulazamah.
“Kami berharap, Program Mulazamah ini dapat menjadi langkah aksi kita bersama untuk semakin dekat dengan Al Qur'an. Membumikan Al Qur'an di Boyolali, agar Allah beri keberkahan dalam diri kita dan jamaah dakwah kita dan semoga menjadi salah satu jalan untuk mendatangkan pertolongan Allah untuk memenangkan partai dakwah kita di kota Boyolali kita tercinta ini.” terang Rida, ketua Panitia Mulazamah Perdana.
Rida juga berharap bahwa untuk jangka panjang, semoga program Menghafal Al Qur'an ini bisa semakin berkembang sampai tingkat desa sehingga masyarakat bisa semakin dekat dengan Al Qur'an. [MAP]