Boyolali — Tidak hanya digunakan untuk mensuplai air bagi ribuan pelanggan PDAM, embung Musuk belakangan ini juga digunakan masyarakat umum untuk memancing. Tidak hanya masyarakat dari seputaran embung, belakangan masyarakat dari luar ikut memanfaatkannya.
“Saya pernah dapat tujuh kilogram ikan,” ujar Wawan, warga Desa Kembangsari, Kecamatan Musuk, Senin (11/5).
Sejak embung yang dikelola PDAM tersebut dibuka untuk pemancingan, dirinya sering memanfaatkan waktu luang untuk mengais ikan di embung. Ada berbagai jenis ikan, seperti gurame dan ikan emas dengan ukuran lumayan besar.
“Kalau dapat banyak biasanya saya jual ke tetangga,” tambahnya.
Pemancingan di embung Musuk ini sendiri dikelola karangtaruna dari dukuh di sekitar embung, yakni Dukuh Tegalsari, Jambesari dan Recosari, Desa Musuk. Pengunjung yang hendak memancing dikenai tiket masuk Rp 20.000. Pihak panitia tidak membatasi jumlah ikan yang didapat pemancing. Pemancingan ini juga dibuka dari siang hingga malam hari. Siang hari mulai pukul 08.00 – 16.00 dan malam hari dari pukul 20.00 – 04.00.
Terpisah Direktur Utama PDAM Tirta Ampera Boyolali, Cahyo Sumarso, mengatakan diijinkannya embung Musuk untuk lokasi memancing sebagai langkah untuk mendukung program wisata. Selain itu juga bisa digunakan untuk kuliner ikan dan dikelola oleh desa setempat. Diakui, selama ini embung digunakan untuk menyimpan pasokan air dalam menghadapi musim kemarau.
“PDAM nanti hanya membantu pembibitannya,” kata Cahyo.
Sumber: timlo.net