Boyolali - Daftar calon jamaah haji (Calhaj) di Kabupaten Boyolali mencapai ribuan, setiap tahunya tercatat 500-600 orang pendaftar. Kondisi ini mengakibatkan waiting list (daftar tunggu) Calhaj hingga tahun 2031. Untuk menghindari waiting list semakin panjang, tahun ini mulai dilakukan pembatasan pendaftar haji.
“Yang sudah pernah berhaji, untuk sementara kita tolak,” ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Saerozi, Selasa (5/5).
Selain daftar tunggu yang panjang, pembatasan dilakukan karena adanya pemangkasan kuota haji untuk tahun ini hanya 530 orang, sedangkan tahun sebelumnya 560 orang. Pihaknya berharap, tahun ini bisa memberangkatkan 530 Calhaj ke Tanah Suci. Dijelaskan, seperti pengalaman tahun lalu, pihaknya banyak menemukan kendala menjelang pemberangkatan. Kendala yang muncul, banyak Calhal yang terlalu tua sehingga batal berangkat. Selain
itu, karena gagal panen, banyak yang tidak bisa melunasi biaya haji sehingga membatalkan pemberangkatan.
itu, karena gagal panen, banyak yang tidak bisa melunasi biaya haji sehingga membatalkan pemberangkatan.
“Salah satu sebabnya dikarenakan daftar tunggu yang terlalu lama,” imbuhnya.
Dari informasi sementara yang diterima Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, ada selisih sekitar 530 US$ untuk biaya haji tahun ini dibanding tahun lalu. Jika dihitung dalam rupiah, biaya haji hanya berkisar Rp 34 juta
sementara tahun lalu mencapai Rp 38 juta. Hal ini berdasarkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar stabil pada angka Rp12.000/US$.
sementara tahun lalu mencapai Rp 38 juta. Hal ini berdasarkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar stabil pada angka Rp12.000/US$.
“Khawatirnya kalau rupiah melemah ke nilai Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per US$, biayanya bisa sama dengan tahun lalu,” tandasnya.
Sumber: timlo.net