Dialog Kebangsaan di UNNES, Senin, 13 Januari 2014 |
Semarang - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan bahwa kelompok mahasiswa adalah generasi intelektual yang akan mewarisi kepemimpinan nasional di masa yang akan datang. Menurut Anis, mahasiswa sebagai generasi terdidik adalah para penerus bangsa yang membawa misi peradaban jangka panjang.
Hal tersebut disampaikan oleh mantan Wakil Ketua DPR RI saat menyampaikan ceramah dialog kebangsaan, dari kampus untuk negeri yang diselenggarakan oleh Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (13/1/2014) di Auditorium kampus Unnes Sekaran, Semarang.
Dikatakan Anis, saat ini Indonesia sedang menuju gelombang sejarah baru, yakni gelombang ketiga, dimana ciri khas gelombang ini adalah mayoritas penduduknya generasi terpelajar.
“Saat saya menyebut Indonesia, maka yang terbayang adalah wajah saudara (mahasiswa). Saya begitu optimis akan masa depan Indonesia di wajah saudara, saudara adalah generasi yang tumbuh dari rahim demokrasi yang kemudian saya sebut dengan netiv demokrasi,” papar Anis Matta dihadapan 5000 mahasiswa Unnes.
Yang dibutuhkan Indonesia saat ini, kata Anis, bukan hanya sekedar peralihan kepemimpinan yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang, akan tetapi yang lebih utama adalah peralihan generasi baru, yang kemudian disebut dengan generasi gelombang ketiga.
“Suatu saat saya yakin bahwa Indonesia akan menjadi Negara besar dan akan bersanding dengan Negara – Negara lain seperti Amerika Serikat, China dan Rusia. Indonesia juga akan ikut menata kehidupan ummat manusia di planet ini, dan salah satu faktornya adalah generasi ketiga yang disebut dengan netiv demokrasi,” jelasnya.
Anis Matta sendiri menghadiri dialog kebangsaan ini dalam rangka program yang dilaksanakan oleh BEM KM Unnes dan Lembaga Pol Tracking pimpinan Hanta Yudha untuk menakar sejauh mana kapasitas yang dimiliki oleh para calon pemimpin nasional tersebut. Selain Anis Matta, turut hadir pula Ketua Umum Hanura Wiranto, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Kutai Timur Ishran Noor, Ketua Umum PKPI Sutiyoso dan dimoderatori oleh pimpinan Lembaga Pol Tracking Hanta Yudha.
Sumber: pksjateng.or.id