Anggota Komisi IX Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Netty Prasetyani saat inspeksi ke RSPI Sulianti Suroso, Jakarta Utara, Rabu (29/01/2020) |
Jakarta (29/01) -- Anggota Komisi IX Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Netty Prasetyani melakukan inspeksi ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Suroso, Sunter, Jakarta Utara. Inspeksi dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan rumah sakit tersebut dalam menangani kasus virus Corona di Indonesia.
Dalam inspeksi tersebut, rombongan Komisi IX diterima oleh Direktur Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes dan Direktur RSPI beserta jajarannya. "Mereka melaporkan kondisi terkini di Indonesia, termasuk laporan adanya dua pasien yang menunjukan gejala menyerupai virus Corona," ungkap Netty.
Menurut politisi PKS ini, pihak rumah sakit sudah menyatakan bahwa kedua pasien negatif Corona. "Alhamdulillah, kondisi pasien sudah menunjukan perbaikan sehingga boleh pulang".
RSPI Sulianti Suroso telah menyiapkan sarana prasarana yang lengkap guna menanggulangi penyakit infeksi. Kata Netty, RSPI ini telah memiliki pengalaman dalam penanganan kasus SARS 2003, H5NI 2005, H5N1 2009, suspect Ebola 2014, suspect MERS 2015, Difteri 2017, sampai TB RO 2018.
RSPI Sulianti Suroso menyediakan 11 ICU isolasi yang digunakan untuk mengisolasi pasien yang terjangkit penyakit infeksi. Apabila pasien outbreaks positif corona atau dinyatakan meninggal, maka RS akan menyiapkan zona yg memiliki kapasitas yang lebih banyak menjadi 17 sampai 24 ICU isolasi.
"Rumah sakit ini sudah terstandarisasi secara internasional dan mendapat pengakuan dari WHO. Selain rumah sakit ini pemerintah juga menyediakan pelayanan rujukan oleh RSPAD dan RS persahabatan," ungkap Netty.
Pemerintah terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar jangan panik dan senantiasa melakukan pencegahan berupa memperhatikan etika batuk, cuci tangan dengan air dan sabun, serta makan yg sehat dan cukup istirahat.
"Saya mengharapkan dalam situasi seperti ini pemerintah menjadi pihak terdepan dalam memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat lewat berbagai media. Era teknologi yang pesat sangat rawan masyarakat mendapat informasi hoaks. Contohnya muncul berita bombastis yang membuat masyarakat menjadi panik dan khawatir dengan keberadaan virus Corona di Indonesia," jelas Netty.
Virus seperti Corona ini harus dihadapi oleh benteng imunitas atau daya tahan tubuh sendiri. "Selain dengan pola hidup bersih dan sehat, imunitas juga dibangun dengan cukup terkena paparan matahari dan istirahat, menghindari stress, jaga kebersihan lingkungan, serta tidak merokok".
Tindakan tersebut, ujar Netty, diharapkan dapat menangkal ancaman virus di sekitar kita. "Namun bila mengalami sakit dengan gejala demam, batuk dan sulit bernafas, agar segera berobat ke rumah sakit," tutur dia.