1 April 2016

Mencintai secara Jantan


PKS Boyolali Online - Perasaan tertarik pada lawan jenis bukanlah sebuah aib. Itu adalah fitrah yang Allah berikan pada hambaNya. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita mengelola perasaan itu tetap di jalanNya, bukan menyelisihi. Jika saat ini ada ketertarikan pada seorang gadis sementara belum ada keberanian meminangnya, tahan dirilah dengan memperbanyak puasa dan agenda positif.

Kalau saja tiba-tiba gadis yang menghuni tempat khusus di hati tersiar kabar akan menikah, bukan dengan kita, di sinilah jiwa ksatria kita diuji. Dukunglah mereka yang lebih siap untuk menikah dengan dukungan maksimal. Kalau memang belum ada keberanian menyuntingnya, relakan dia. Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.

Air paling jernih adalah yang paling dekat dengan mata air. Maka marilah kita belajar pada orang yang paling dekat dengan mata air kebenaran: Abu Dzar dan Salman Al Farizi. Semula Abu Dzar adalah perantara Salman Al Farizi untuk meminang gadis Anshor. Maklum beliau adalah orang baru di lingkungan Madinah sehingga kurang paham seluk beluk dan kebiasaan masyarakatnya. Datanglah Abu Dzar dan Salman ke rumah orangtua si gadis. Setelah salam dan berbicara ringan, sang perantara pun menyampaikan maksud kedatangan.

Mendengar penuturan Abu Dzar tentang Salman yang berniat meminang anaknya, kedua orangtua gadis itu pun meminta pendapat sang anak. Dari balik hijab, suara lembut itu terdengar, "Jika yang melamar adalah Salman, maaf, saya menolak. Tapi jika Abu Dzar yang meminta saya menjadi istrinya, saya menerima."

Bayangkan. Siapa yang tidak kaget mendengar jawaban gadis Anshor ini. Bayangkan apa yang dirasakan Salman mendengar jawaban telak ini. Apakah saat itu Salman marah? Tidak. Apakah kekecewaannya membuncah? Bukan kelas Salman untuk berlaku serendah itu. Jawaban penuh ksatria terucap dari lisan lelaki Persia ini, "Kalau begitu semua perlengkapan yang sudah saya siapkan untuk pernikahan, Saya berikan pada saudaraku Abu Dzar" Sungguh agung jawaban lelaki yang jantan mengelola cintanya.

Oleh: Andi Ardianto (Reli Boyolali)