2 Februari 2016

Ribuan Truk Pasir Melintas, Jalur SSB Terancam Rusak Lagi

Boyolali — Maraknya truk pasir yang melintas di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB), dikhawatirkan akan mengancam ketahanan jalur yang belum lama dibangun tersebut. Tepatnya di KM 38.900 sampai KM 42.770 di Desa Genting, Cepogo. Bina Marga Provinsi Jateng meminta dinas terkait untuk segera menindak truk-truk pasir yang jumlahnya ribuan dan tiap hari melintasi jalur SSB.
“Jalan SSB ini bisa untuk 10 tahun kedepan, tapi kalau tiap hari dilalui ribuan truk pasir, yang tidak akan sampai 10 tahun sudah hancur,” kata Pengawas Jalan SSB Bina Marga Jateng, Sumarwan, Senin (1/2).
Dia menjelaskan, truk-truk pasir tersebut beroperasi selama 24 jam. Sekali jalan bisa beriringan lima truk sekaligus. Bahkan bila malam hari, jumlahnya justru bertambah bisa menjadi 30-an truk pasir. Truk-truk pasir tersebut keluar dari berbagai lokasi penambangan pasir ilegal di Selo. Mereka tidak hanya dari Boyolali, namun banyak yang berasal dari luar Boyolali.
“Penambangan di Klaten berhenti, sekarang pada beralih ke Selo,” tambah Sumarwan.
Imbas dari beroperasinya truk-truk pasir sudah mulai terlihat dengan kerusakan parah pada jalur SSB tepatnya di wilayah Desa Selo dan Desa Samiran. Tahun ini Bina Marga Jateng mengalokasikan kembali anggaran senilai Rp18 Miliar untuk melanjutkan perbaikan jalur SSB di KM 42 hingga KM 45.
“Jangan sampai jalan yang dibangun dengan anggaran miliaran bisa rusak karena truk pasir yang melintas seenaknya,” imbuhnya.
Sumber: timlo.net