SEMARANG - Semangat untuk menterjemahkan slogan apapun yang terjadi kami tetap melayani (AYTKTM) oleh para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah nampaknya bukan sekedar isapan jempol kaki semata.
Hal
itu terlihat dari banyaknya para kader PKS yang rela “menembus badai”
dan “debu – debu yang berterbangan” yang menghalangi pandangan mata
akibat dampak abu vulkanik letusan gunung kelud, Jumat (14/2/2014).
Dengan
berbekal masker yang dibeli dan diborong dari toko masker di daerah
terdampak abu vulkanik Kelud di seputaran Solo, Wonogiri, Karanganyar,
Sragen, Klaten, Salatiga, hingga Kabupaten Magelang, para kader mulai
berdiri didepan ruas jalan utama seperti di jalan Slamet Riyadi, Solo,
atau di depan perbatasan gerbang Sukoharjo Makmur, atau terlihat di
beberapa tempat di Salatiga, Magelang, hingga kabupaten Semarang.
Hari
itu, Jumat (14/2/2014) para kader PKS yang memakai baju kepanduan
bertuliskan bersiap siagalah, ataupun bertuliskan santika berhasil
mengalahkan para pengamen atau pengemis yang biasanya mangkal di ruas
jalan utama tersebut. Jika biasanya para pengamen Nampak hilir mudik
mengais recehan disela – sela kendaraan yang berhenti dibelakang lampu
merah, kali ini “pengamen” dari PKS juga Nampak hilir mudik, memberikan
masker gratisan kepada pengguna jalan.
Bukan
apa – apa, tapi yang terbenak dipikiran kader PKS tersebut adalah agar
pengguna jalan bisa menikmati perjalanan diantara abu – abu yang
beterbangan dengan nyaman. Sebab diketahui abu vulkanik erupsi kelud
diindikasi sangat berbahaya , sehingga para kader PKS tersebut mau tak
mau harus memberikan pelayanan kepada para pengguna jalan terdampak abu
vulkanik tersebut.
“Setiap
DPD (PKS) yang wilayahnya terkena dampak abu vulkanik sudah langsung
merespon dengan membagikan masker, baik di jalan – jalan utama maupun di
beberapa fasilitas publik lainnya, seperti pasar dan juga perkampungan
warga,” kata Solikin Abu Dzaki, Sekretaris Bidang Kepanduan dan Olahraga
(BKO) DPW PKS Jateng, Jumat (15/2/2014), dalam wawancara khusus dengan
redaksi PKS Jateng Online.
Tercatat,
dari pantauan PKS Jateng Online, sekitar 53 ribu masker terbagikan
kepada warga yang melintas dijalan maupun di perkampungan warga,
sehingga bisa disimpulkan pembagian masker ini sekaligus menguras habis
persediaan masker di toko – toko dan supermarket.
“Di
Wonogiri kita membagi total 15 ribu masker, Karanganyar 20 ribu, Solo
10 ribu, Salatiga 500 masker, Sukoharjo 2500 masker, Magelang 500
masker, Klaten 500 masker dan di Kabupaten Semarang kita membagikan 300
masker,” kata pria yang juga kepala Satgas PKS jateng ini.
Maka
tak heran dengan pemborongan masker besar – besaran oleh PKS Jateng
ini, jumat kemarin di beberapa toko yang menyediakan masker sulit
ditemui. Karena masker sudah diborong para kader PKS untuk dibagikan di
jalan – jalan utama yang terdampak abu vulkanik kelud. Masker itu
dibagikan oleh para kader PKS yang rata – rata berjanggut tipis bagi
yang pria dan berjilbab bagi yang wanita.
Seperti
diketahui, selain menyemburkan lahar panas, letusan gunung Kelud juga
menyebabkan hujan abu vulkanik yang menebar hingga radius ratusan
kilometer. Bisa dipastikan, daerah – daerah seperti di Blitar,
Tulungagung, Ponorogo, Pacitan, Solo, hingga Yogyakarta terdampak hujan
abu vulkanik tersebut.
Haduh, kasihan penjual masker di Jateng, terpaksa harus kulak lagi nih.
Sumber: pksjateng.or.id