BOYOLALI – Imbas letusan Gunung Kelud hingga Sabtu (15/2/2014), masih menyisakan abu vulkanik dan debu di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Boyolali. Aksi bersih-bersih bersama pun dilakukan tim gabungan dari berbagai unsur, antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, tim SAR, Kodim 0724/Boyolali, dan Polres setempat.
Kegiatan itu dimulai dari jantung kota Boyolali, yakni di kawasan Tugu Jam atau depan Pasar Kota Boyolali, hingga depan Makodim Boyolali. BPBD mengerahkan mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk menyemprotkan air agar bisa mengurangi debu yang beterbangan di kawasan tersebut. Lantaran keterbatasan kapasitas mobil damkar, petugas terpaksa harus bolak-balik mengambil air ke kantor BPBD setempat selama kegiatan bersih-bersih tersebut berlangsung. Agar arus lalu lintas tidak terhambat, petugas dari Satlantas Boyolali pun diterjunkan untuk mengatur laju kendaraan yang melintasi kawasan itu.
Kepala BPBD Boyolali, Suyitno, mengemukakan bersih-bersih bersama itu dimaksudkan untuk mengurangi abu vulkanis yang diakibatkan letusan Gunung Kelud. Pihaknya menyediakan mobil damkar untuk mendukung kegiatan itu, khususnya untuk menyemprot jalan yang masih dipenuhi abu dan debu.
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, melalui Kabag Ops Polres Boyolali, Kompol I Wayan Sudita menambahkan bersih-bersih tersebut dilakukan terutama di perempatan-perempatan atau pertigaan di jalur protokol di Kabupaten Boyolali, untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Dengan hujan abu ini berdampak terhadap kondisi jalan, menjadi licin dan rawan. Ini juga langkah antisipasi untuk menghindari kecelakaan lalu lintas,” ujar Sudita.
Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Kav. Topri Daeng Ballaw, mengatakan pihaknya menyiagakan 60 personel atau dua Satuan Setingkat Pleton (SST). Selain itu, di setiap koramil di seluruh wilayah Boyolali diinstuksikan untuk bahu-membahu dengan jajaran Muspika lainnya di kecamatan masing-masing, serta masyarakat untuk membersihkan abu dari letusan Gunung Kelud tersebut.
”Sudah kami intruksikan kepada semua anggota agar bersiaga membantu mengurangi dampak hujan abu vulkanik dari gunung Kelud ini. Kami siagakan personel sebanyak 2 SST untuk berjaga selama 24 jam penuh. Personel di Koramil juga kami siagakan,” ungkap Dandim.
Menurut Dandim, personel ini untuk membantu aparat pemerintah maupun kepolisian untuk membantu keamanan dan lalu lintas. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati menyikapi dampak abu vulkanik ini. Seperti saat keluar rumah, agar selalu mengenakan masker. Selain itu, pihaknya juga bakal menggelar karya bakti dan gotong royong bersama masyarakat untuk membersihkan debu vulkanik ini.
Terpisah, Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Alil Rinenggo, menyatakan imbauan supaya pengendara waspada di jalan. Selain kondisi jalan licin akibat tertutup debu vulkanik, juga jarak pandang sangat terbatas. Meski demikian sampai saat ini belum ada laporan kecelakaan akibat abu vulkanik.
Kegiatan itu dimulai dari jantung kota Boyolali, yakni di kawasan Tugu Jam atau depan Pasar Kota Boyolali, hingga depan Makodim Boyolali. BPBD mengerahkan mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk menyemprotkan air agar bisa mengurangi debu yang beterbangan di kawasan tersebut. Lantaran keterbatasan kapasitas mobil damkar, petugas terpaksa harus bolak-balik mengambil air ke kantor BPBD setempat selama kegiatan bersih-bersih tersebut berlangsung. Agar arus lalu lintas tidak terhambat, petugas dari Satlantas Boyolali pun diterjunkan untuk mengatur laju kendaraan yang melintasi kawasan itu.
Kepala BPBD Boyolali, Suyitno, mengemukakan bersih-bersih bersama itu dimaksudkan untuk mengurangi abu vulkanis yang diakibatkan letusan Gunung Kelud. Pihaknya menyediakan mobil damkar untuk mendukung kegiatan itu, khususnya untuk menyemprot jalan yang masih dipenuhi abu dan debu.
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, melalui Kabag Ops Polres Boyolali, Kompol I Wayan Sudita menambahkan bersih-bersih tersebut dilakukan terutama di perempatan-perempatan atau pertigaan di jalur protokol di Kabupaten Boyolali, untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Dengan hujan abu ini berdampak terhadap kondisi jalan, menjadi licin dan rawan. Ini juga langkah antisipasi untuk menghindari kecelakaan lalu lintas,” ujar Sudita.
Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Kav. Topri Daeng Ballaw, mengatakan pihaknya menyiagakan 60 personel atau dua Satuan Setingkat Pleton (SST). Selain itu, di setiap koramil di seluruh wilayah Boyolali diinstuksikan untuk bahu-membahu dengan jajaran Muspika lainnya di kecamatan masing-masing, serta masyarakat untuk membersihkan abu dari letusan Gunung Kelud tersebut.
”Sudah kami intruksikan kepada semua anggota agar bersiaga membantu mengurangi dampak hujan abu vulkanik dari gunung Kelud ini. Kami siagakan personel sebanyak 2 SST untuk berjaga selama 24 jam penuh. Personel di Koramil juga kami siagakan,” ungkap Dandim.
Menurut Dandim, personel ini untuk membantu aparat pemerintah maupun kepolisian untuk membantu keamanan dan lalu lintas. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati menyikapi dampak abu vulkanik ini. Seperti saat keluar rumah, agar selalu mengenakan masker. Selain itu, pihaknya juga bakal menggelar karya bakti dan gotong royong bersama masyarakat untuk membersihkan debu vulkanik ini.
Terpisah, Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Alil Rinenggo, menyatakan imbauan supaya pengendara waspada di jalan. Selain kondisi jalan licin akibat tertutup debu vulkanik, juga jarak pandang sangat terbatas. Meski demikian sampai saat ini belum ada laporan kecelakaan akibat abu vulkanik.