Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Dipl-Ing. H. Quatly Abdulkadir Alkatiri, dan Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Arifin, melakukan kunjungan ke workshop kerajinan tembaga Muda Tama, pada hari Kamis, 25 Februari 2021.
Terletak di Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Muda Tama merupakan pionir kerajinan tembaga di Boyolali. Hasil kerajinannya bahkan telah berhasil dipasarkan hingga mancanegara.
Kerajinan tembaga bahkan kini menjadi ladang usaha unggulan di Tumang. Banyak warga yang berprofesi sebagai pengrajin tembaga.
Namun, di balik berkilaunya bisnis ini ternyata menyimpan ironi. Untuk mendapatkan bahan baku, para pengrajin harus mengimpor dari luar negeri. Agus Susilo, pemilik Muda Tama, menyampaikan keprihatinannya, "Indonesia ini sebenarnya alamnya sangat kaya, tapi untuk tembaga kita masih harus impor."
Selain persoalan bahan baku, Agus juga mengkhawatirkan mulai menipisnya jumlah pengrajin dari generasi muda. "Banyak generasi muda yang mulai tidak berminat untuk menjadi tenaga pengrajin," kata Agus.
Agus juga berharap pemerintah dapat memfasilitasi adanya sekolah kejuruan yang fokus pada pendidikan dan pengembangan kerajinan tembaga ini. "Potensi kerajinan tembaga ini sebenarnya besar, sayangnya sampai sekarang belum ada sekolah atau SMK yang mengajarkan kerajinan tembaga di Boyolali," lanjut Agus.
Menerima aspirasi tersebut, Quatly menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan usaha kerajinan tembaga di Tumang. Terkhusus tentang pendidikan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan kerajinan, Quatly mengatakan bahwa pendidikan menengah merupakan wewenang pemerintah provinsi, jadi aspirasi tersebut bisa diteruskan melalui DPRD Provinsi, dan anggota legeislatif dari PKS insyaa Allah siap membantu. (AC)