29 Februari 2020

Pilih Ketua DPC, PKS Banyudono Gelar Pemira

Panitia Pemilihan Umum Raya Ketua DPC PKS Kecamatan Banyudono
Boyolali - DPC PKS Kecamatan Banyudono menyelenggarakan Pemilihan Umum Raya Ketua DPC  Banyudono bertempat di Sekretariat DPC PKS Banyudono, Jum'at (28/02). 

"PEMIRA kali ini dalam rangka memilih ketua DPC PKS Banyudono periode selanjutnya, para calon yang ada merupakan kader terbaik DPC yang telah menunjukkan dedikasi dan loyalitas dalam rangka membesarkan PKS di Banyudono. Semoga hasil yang dicapai nanti, siapapun yang terpilih bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat di kecamatan Banyudono", Ujar Johan Fahyudi, selaku ketua panitia PEMIRA.

Johan Fahyudi menambahkan, "Dari hasil pantauan kami, Alhamdulillah partisipasi kader cukup bagus. Hampir semua menggunakan hak pilihnya, semoga amanah teman - teman yang diberikan kepada ketua DPC PKS Banyudono periode ke depan ini bisa dipegang teguh dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Aamiin."

Dalam Pemilihan tersebut diikuti oleh 3 kandidat calon ketua dan kader - kader di Kecamatan Banyudono yang menggunakan hak suara sebagai pemilih. Acara berlangsung lancar sejak pukul 14.00 WIB dan selesai pada pukul 17.00 WIB.

Rohmat, salah satu kandidat calon ketua mengungkapkan "Saya masih ingat ketika masuk di PKS "jangan mencalonkan diri untuk meraih sesuatu, tapi ketika dicalonkan oleh jamaah harus siap walaupun diposisi manapun." Jadi ketika kemarin dicalonkan dalam pemira ketua DPC saya siap dan InsyaAllah siap mengemban amanah dan legowo bila tidak terpilih."

24 Februari 2020

Aleg PKS Responsif Atas Ambrolnya Jembatan Pusung-Sidodadi, Banaran, Boyolali

Boyolali - Jembatan yang menghubungkan Kampung Pusung dan Sidodadi, Kelurahan Banaran, Boyolali sekitar pukul 6 pagi hari tadi ambrol (24/02/2020) sehingga jalur Kampung Pusung ke Sidodadi terputus.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, masyarakat sangat menyayangkan akan peristiwa tersebut karena jembatan masih tergolong baru, kurang lebih dua bulan dengan menggunakan dana tahun anggaran 2019.

Menyikapi hal tersebut Ketua Fraksi Indonesia Adil Sejahtera yang merupakan Anggota Legislatif dari PKS Daerah Pemilihan 1 (Ampel, Boyolali, Mojosongo, Teras) Muslimin, S.Si, M.M menyampaikan bahwa, "Merespon keluhan dari masyarakat terkait robohnya jembatan Pusung-Sidodadi, kami langsung berkomunikasi dengan  kepala Dinas PUPR Boyolali tentang program pembangunan jembatan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa kerusakan jembatan ini masih menjadi tanggungan rekanan dan sudah dipanggil serta sanggup untuk memperbaikinya. Harapan kita jembatan bisa segera diperbaiki sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai jalan penghubung Kampung Pusung-Sidodadi. Dan saya mengajak masyarakat untuk mengawasi proses perbaikan jembatan supaya berjalan dengan baik dan berkualitas baik". (nh)

22 Februari 2020

Arahan Presiden PKS: Anggota DPR dan DPRD dari PKS Pelopor Kohesi Sosial di Masyarakat

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman bersama seluruh Anggota DPR RI Fraksi PKS, Ketua Fraksi PKS DPRD di seluruh Indonesia dan Pimpinan DPRD dari PKS di seluruh Indonesia di Jakarta, Jumat (21/2) (M Hilal/PKSFoto)
Jakarta -- Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman meminta agar setiap anggota DPR dan DPRD dari PKS menjadi pelopor dalam kohesi sosial di tengah keberagaman masyarakat.
Hal ini disampaikan Presiden PKS dalam Kursus Singkat Ketahanan Nasional (KSKN) untuk seluruh anggota Fraksi PKS DPR RI, Ketua-Ketua Fraksi PKS DPRD dan pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dari PKS seluruh Indonesia.
Sohibul Iman menyebut, Kursus Singkat Ketahanan Nasional akan menjadi bekal para Anggota DPR dan DPRD dari PKS untuk jadi pelopor ketahanan nasional di masing-masing Dapilnya.
"Mereka pulang dari sini harus memahami konteks ketahanan negara. Kemudian jadi pelopor membangun ketahanan nasional dengan segala dimensinya. Kader PKS harus terdepan membangun kohesi sosial dalam konteks Indonesia yang beragam," ujar Kang Iman di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (21/2/2020) malam.
Kang Iman mengingatkan, kader PKS harus bisa berkawan secara spontan dengan siapa saja. Kader PKS, papar dia, harus memiliki pola pikir bahwa semua yang ada di negeri ini adalah saudara kita.
"Mindset kita harus menganggap semua orang pasti mencintai Indonesia, sebelum terbukti dia merusak Indonesia. Jika tidak terbukti dia merusak Indonesia kita adalah saudara sehingga tidak tumbuh prasangka," terang mantan rektor Universitas Paramadina ini.
Ia mengkritik dua kelompok manusia yang pertama mengganggap kelompoknyalah yang memiliki Indonesia sementara yang berbeda dianggap bukan pemilih Tanah Air. Kelompok kedua adalah mereka yang tidak punya rasa kepemilikan terhadap negeri ini.
"Dua jenis manusia ini parasit. Tidak boleh ada di keluarga PKS rasa tidak memiliki terhadap Indonesia. Begitu juga menganggap diri paling memiliki Indonesia," tukas dia mengingatkan.

Presiden PKS: Pertahanan Nasional Bukan Hanya Militer Tapi Rasa Aman Bagi Rakyat

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman memberikan arahan dalam Kursus Singkat Ketahanan Nasional yang digelar Fraksi PKS DPR RI (dok Humas Fraksi PKS DPR RI)
Jakarta -- Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menyoroti pentingnya Human Security guna melengkapi National Security dalam kontek Pertahanan Nasional.
Kang Iman menyampaikan paparan tentang arahan tentang ketahanan nasional dalam Kursus Singkat Ketahanan Nasional (KSKN) untuk seluruh anggota Fraksi PKS DPR RI, Ketua-Ketua Fraksi PKS DPRD dan pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dari PKS seluruh Indonesia.
Kang Iman menyebut kekuatan national security dalam bentuk peningkatan kekuatan militer sangat penting. Namun, yang tidak kalah penting dalam sistem pertahanan nasional adalah human security yang kerap diabaikan.
"Human security itu adalah rasa aman yang dirasakan oleh masyarakat. Kita ini masih masuk dalam low trust society sehingga kerap antarelemen bertikai hanya perkara remeh temeh," papar Kang Iman di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (21/2/2020) malam.
Kang Iman menyebutkan rakyat yang terpenuhi rasa aman dengan terpenuhi segala kebutuhannya akan menjadi pelindung terdepan negeri ini.
"Saya yakin jika rakyat terpenuhi kebutuhannya, kebutuhan makan terpenuhi dan lainnya mereka akan terdepan menjaga negeri ini," papar dia.
Lebih lanjut, ia menyebut rakyat Indonesia yang masih masuk kategori low trust society harus mendapatkan tiga kebebasan untuk mencapai human security.
Pertama, freedom of fear kebebasan dari rasa takut. Rakyat harus merasakan kehidupan sehari-hari aman buat mereka dan terbebas dari rasa takut. "Ini perjuangan PKS agar masyarakat merasakan keamanan," ujar Kang Iman.
Kedua, freedom of want kebebasan manusia untuk melaksanakan kehendak sesuai norma yang berlaku. "Masyarakat ingin pintar, ingin sehat, ingin tenang secara spiritual beragama harus dipenuhi oleh negara," paparnya.
Terakhir adalah freedom of indignity, yakni kebebasan dari rasa penghinaan, persekui, perisakan termasuk di dalamnya penistaan terhadap agama dan kepercayaan.

Fraksi PKS Terdepan dalam Mengukuhkan Ketahanan Nasional dan Menjawab Tantangan Global

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini dalam Kursus Singkat Ketahanan Nasional di Jakarta, Jumat (21/2) (dok Humas Fraksi PKS DPR RI)
Jakarta (21/2) - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (Fraksi PKS DPR RI) selama tiga hari kedepan 21-23 Februari 2020 menyelenggarakan Kursus Singkat Ketahanan Nasional (KSKN) untuk seluruh anggota Fraksi PKS DPR RI, Ketua-Ketua Fraksi PKS DPRD dan pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dari PKS seluruh Indonesia.
Menurut Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini KSKN ini diselenggarakan untuk membekali anggota legislatif PKS di seluruh Indonesia tetang konsepsi ketahanan nasional (peluang, ancaman dan tantangannya) serta bagaimana bangsa ini menjawab tantangan global. Bekal ini penting karena Fraksi PKS berkomitmen menjadi yang terdepan dalam bela negara dan menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Kursus singkat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemahaman kita tentang kebangsaan sekaligus mengokohkan komitmen kita, tanggung jawab kita, untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," tandas Jazuli dalam sambutannya.
PKS ingin memimpin Indonesia, lanjut Jazuli, oleh karenanya seluruh fitur kepemimpinan bangsa yang besar ini harus dikuasai. Atas dasar itu, Kursus Singkat Ketahanan Nasional ini diselenggarkan Fraksi PKS dengan mengangkat topik fundamental dan berbobot, menghadirkan para petinggi lembaga negara yang berperan penting dalam menjaga ketahanan nasional dan menjawab tantangan global.
Acara dibuka secara resmi oleh Presiden PKS Sohibul Iman, Orasi Kebangsaan oleh Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. Sementara Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri akan menyampaikan Arahan dan penguatan kebangsaan PKS di akhir acara.
"Fraksi PKS mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara dan pimpinan lembaga negara yang mendukung penuh acara ini dari Panglima TNI, Kapolri, Mendagri, Gubernur Lemhanas, Kepala BIN, Kepala BNPT dan pembicara lain. PKS siap bersinergi dengan lembaga-lembaga negara dalam rangka mengokohkan ketahanan nasional dan menjawab tantangan global," ungkap Jazuli.
Materi Kursus Singkat Ketahanan Nasional Fraksi PKS
1. Strategi Moderasi Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Dalam Menghadapi Ancaman Terorisme. Disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius.
2. Tantangan Keamanan Global dan Kawasan Laut Cina Selatan Terhadap Geopolitik dan Geostrategi Indonesia. Disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
3. Ancaman Kejahatan Transnasional Terhadap Masa Depan Indonesia. Disampaikan oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.
4. Tantangan ketahanan nasional di Era Globalisasi dan Era Post Truth. Disampaikan oleh Gubernur Lemhanas Letjen TNI Purn Agus Widjojo.
5. Strategi deteksi dini dan cegah dini ancaman dan tantangan keamanan nasional. Disampaikan oleh Ketua Dewan Analisa Strategis BIN Letjen TNI Purn Muhammad Munir
6. Menegakkan demokrasi di daerah di tengah kemajemukan bangsa. Disampaikan oleh Mendagri Jenderal Prof Tito Karnavian.
"Semoga acara ini bermanfaat bagi keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera khususnya dan rakyat Indonesia umumnya yang terus berkomitmen menjaga NKRI sebagai kelanjutan sejarah para pendiri bangsa, ulama, dan santri pejuang," pungkas Jazuli.